🌿(15) Tak Sengaja Melihat Raka 🌿

281 24 1
                                    

Kak Raka sama siapa itu?”

🌿🌿🌿🌿🌿

Happy Reading ❤️
.
.
.
.
.

Siang ini Pritha mengantar ibu Risa memeli bahan-bahan kue, karena ibu Risa kebanjiran pesanan kue dari teman-teman arisannya. Walaupun tidak sering mendapat orderan tapi lumayan hasilnya untuk ia tabung. Ibu Risa terkenal jago membuat macam-macam kue, dan hal itu menurun pada anak sulungnya, Nayprillya.


“Bu, kita tinggal cari apa?” tanya Pritha.

“Kita cari pewarna makanan, plastik sama daun pisang, biasanya gampang cari daun pisang tapi dari tadi ibu gak liat,” kata ibu Risa.

“Mungkin gak musim kali bu,” jawab Pritha.

“Kalau daun pisang gak musiman, dek. Pasti ada tiap hari tapi harus dicari,” jelas ibu Risa.

“Kita cari kemana, bu?” tanya Pritha yang tidak terlalu hafal dengan tempat-tempat biasa ibunya berbelanja, karena biasanya Prilly lah yang selalu mengantarkan ibu Risa.

“Kita cari ke sebelah sana ayo,” ajak ibu Risa yang menenteng dua kantong di tangan kanan kirinya.

Mereka pun berjalan menyusuri kios-kios untuk mencari bahan yang dituju. Pritha pun menenteng belanjaan tapi tidak sebanyak ibu Risa, ia mengeluh pegal dan capek diajak ibu Risa. Setelah ibu Risa menemukan bahan yang dibutuhkan ia pun segera membelinya.

“Udah kan bu? Kita pulang sekarang ya,” keluh Pritha.

“Iya udah kok, kamu capek ya?” tanya ibu Risa.

“Tangan Pritha pegel bu mana panas juga lagi ini,” jawab Pritha.

Ibu Risa menggeleng pelan, “ibu lebih banyak bawa belanjaan dari pada adek lho, tapi adek udah kecapean gitu,” ucap ibu Risa.

“Ibu kan sudah biasa bawa berat-berat, kalau adek kan nggak,” jawab Pritha.

Ibu Risa terkekeh mendengar jawaban anaknya, “nanti kalau kamu udah nikah pasti kayak ibu, bawa belanjaan banyak untuk keperluan di rumah belum nanti kebutuhan lainnya juga,” kata ibu Risa menasehatinya.

“Kak Prilly dulu ibu yang nikah sama kak Raka, adek kan masih sekolah, belum nanti kuliah dulu 3 tahun, masih lama pokoknya untuk nikah bu,” kata Pritha yang beberapa kali membenarkan kantong belanjaan.

“Iya, iya deh,” kata ibu Risa.

Lalu ibu Risa berhenti di kios ikan segar, ia berniat untuk membelinya namun Pritha sudah mendahuluinya.

“Dek, tunggu dulu sini!” titah ibu Risa.

Pritha menoleh saat dipanggil oleh ibu Risa, terpaksa ia menghampiri ibunya.

“Kenapa bu?” kata Pritha yang sudah ingin pulang.

“Ibu mau beli ikan dulu buat makan malam nanti,” kata ibu Risa.

“Adek udah berat ibu bawa belanjaan, adek tunggu aja ya di motor, gak jauh kok dari tempat ini,” keluh Pritha lalu ia pergi ke tempat parkiran. Seperti itulah jika diantar oleh Pritha, ia paling tidak betah lama-lama di tempat keramaian termasuk pasar, ia akan terus mendesak untuk mengajak pulang. 

Sesampainya di tempat parkir ia pun menggantung belanjaan di motor dan duduk pada jok.

Pritha pun membuka hp-nya sambil menunggu ibu Risa, ia pun membalas pesan dari kakaknya yang menanyakan keberadaannya karena sesampainya dirumah tidak ada siapapun. Setelah itu ia memasukkan hp-nya kembali ke saku dan ibu Risa masih belum kembali.

When Love Comes Back To Me [SELESAI]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang