Thana Asha Kalyna
Dengan pakai hoodie hitamnya, Bintang tampak keluar dari mobil. Iya sih dia bilang mau jemput gue, cuma gak nyangka aja kalau bakal bawa mobil, apa gak terlalu narik perhatian, gimana kalau ibu kos nong....
"Thana!" Tuh kan belum juga kelar diomongin udah nongol duluan.
Si ibu kos berdiri di samping gue, menyimpitkan matanya ke arah Bintang yang berjalan mendekat dari halaman kosan.
"Lah si Bintang punya mobil?" Tanya ibu kos.
Gue hanya mengedikan bahu, gak jawab apa-apa nunggu Bintang nyamperin.
"Bintang, kamu gak bilang punya mobil?"
Bintang hanya tersenyum tipis, "Punya orangtua bu," jawab Bintang lembut banget.
"Ih ya ampun ganteng deh kalau bawa mobil, terus kamu teh dari mana?" Buset bisa aja nih ya matanya ibu-ibu, tapi kayaknya Dimas masih another level, si Dimas mau ngesot aja kayaknya buat si ibu kos mah tetap ganteng.
"Dari rumah bu, mungkin but beberapa hari ini saya gak di kos."
Mata si ibu makin menyipit aja, "Tapi bulan ini tetap bayar kan?"
"Pasti bayar kok bu."
"Terus ke sini ngapain nih? Nyamperin Thana? Waduh jangan-jangan...." si ibu melirik bergantian pada gue dan Bintang.
"Mau temenin Thana belanja bu," jawab Bintang saat si ibu masih menggantung ucapannya.
"Pacaran nih ye... cie... cie.. ahay... ahay..." gue gak bisa mengontrol wajah gue untuk gak menatap heran pada si ibu yang sekarang malah menirukan sound viral di tiktok, gue melirik Bintang, cowok itu cuma nahan kekehannya aja.
"Duluan ya bu?" Bintang tiba-tiba aja menggandeng tangan gue.
"Eh beneran pacaran?" Tanya si ibu menahan Bintang yang hendak pergi menarik gue.
Gue gak mau jawab, gak mau. Ntar salah lagi.
"Iya, bu," jawab Bintang.
Jawaban Bintang yang ini lebih bikin gue salting ketimbang digodain sama ibu kos kayak tadi, jadi gue berusaha untuk diem aja dan nunduk sedalam-dalamnya.
"Kita berdua pergi dulu bu, permisi," Bintang kembali berpamitan, sedangkan si ibu kayaknya lagi syok. Tapi saat berjalan menuju mobil Bintang kira berfus sempat mendengar si ibu bergumam, "Ni apa aing buka sekaligus biro jodoh ya? Bisa juga anak kosan aing cinlok."
Mendengar itu gue sama Bintang saling pandang dan terkekeh bersama.
***
Di mobil Bintang, kita belum bicara, sejak masuk ke dalam mobilnya gue baru inget kalau gue lagi kesel sama dia, lihat presensinya tadi emang bikin gue sempat lupa, gak tau ya, sengeselin apapun Bintang, kalau udah lihat wajahnya, bawaannya pengen senyum. Mohon maaf banget ini mah, jadi cewek emang agak gampangan banget.
KAMU SEDANG MEMBACA
Home (END)
Fanfiction"Bintang, lo terang banget. Mau ya jadi rumah buat gue yang hidupnya gelap ini?" - Thana "Gue gak seterang itu, kak. Gue bintang yang redup." - Bintang