Tiga Puluh Tujuh

135 28 22
                                    

Bintang Abbas Adytama

Emang Cakra anjing. Gue gak tau maksud dia apa pake segala bawa gue buat jemput kakaknya yang udah lama kerja di luar kota. Apa lagi dengan obrolan kita sebelumnya, dia yang nanya-nanya soal hubungan gue sama Thana? Kayak ada maksud terselubung waktu dia nanya pertanyaannya yang terakhir.

"Lo yakin first love lo bukan kakak gue... Challa?"

Cakra cuma ngakak doang ketika gue cuma terdiam saat melihat Challa... oh maksud gue kak Challa berjalan menghampiri mobil ini. Emang kayakny dia tuh sengaja mau ngeledek gue, keliatan dari ketawanya yang puas banget sampe mukulin stir mobil.

Gue makin membeku ketika Cakra tiba-tiba aja membuka kaca jendela samping gue di saat kak Challa udah benar-benar ada di samping mobilnya.

"Eh? B-bintang?" Gue otomatis menoleh ketika nama gue dipanggil dan tersenyum tipis, "Halo kak, apa kabar?"

"Baik, kamu gimana?"

"Baik."

"Sori kak, sebentar," gue membuka perlahan pintu mobil untuk turun dari mobil, "Biar gue bantu masukin kopernya," kemudian gue membantunya mengangkat koper untuk gue masukan ke bagasi.

Saat gue hendak kembali ke depan, tiba-tiba aja si Cakra udah ada di samping gue lalu melempar kunci mobilnya pada gue, "Lo yang bawa."

"Dih? Emang anjing lo ya?!"

"Haha... i know Tang first love lo emang Thana, tapi lo gak bisa bohong kalau Challa was your first crush kan?"

Gue berdecak melempar balik kunci mobilnya sebelum berjalan dengan sengaja menabrak bahunya karena kesel beneran gue dikerjain kayak gini, "Sialan lo."

Tapi saat gue mau masuk ke mobil, gue melihat kak Challa yang masih berdiri di tempatnya, terus tiba-tiba Cakra langsung ambil posisi duduk di kursi belakang.

"Gue capek kak, disetirin Bintang aja, lo temenin ya di depan."

Cakra, anjing.

***

Mobil terasa hening sekaligus canggung ketika Cakra dengan tanpa rasa bersalah malaj tidur di jok belakang, membiarkan gue bingung sendirian karena gak tau anjir ini gue harus bawa kemana.

"Kak."
"Bintang."

Makin canggung lah kita karena sekalinya mau bersuara malah barengan.

"Kamu duluan aja."

Gak gue gak bakal ikutan bilang, oh, enggak lo aja dulu kak. Karena gue tau nanti gak akan ada kelarnya karena saling ngalah sampe mampus.

"Ini harus gue anter kemana ya?" Tanya gue.

"Apart Cakra aja."

"Oh oke."
"Tadi mau bilang apa kak?"

"Iya mau tanya kabar aja sih hehe..."

Gue tersenyum tipis, masih sama ternyata, Challa yang selalu manis. I mean... sikapnya ya.

"Ya gini aja. Kuliah, makan, tidur."

"Masih nyanyi?"

Sekarang tersenyum miris, "Udah enggak kak."

Kak Challa gak bertanya lagi, karena dia jelas tau alasannya apa. Bahkan dialah yang pertama tau tentang alasan itu.

"Gapapa Bintang. Kamu tetap Bintang. Kamu tetap musisi, dan aku tetap fans pertama kamu."

***

Thana Asha Kalyna

Home (END)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang