Izin libur sebulan boleh?🙏🏻
hehe
***
Bintang Abbas Adytama
Gue sudah menjemput dan kembali mengantar Thana ke kosnya setelah tadi membawa Thana untuk berdiskusi dengan Challa sebagai calon pengacara Thana di pengadilan nanti.
Iya. Challa adalah seorang pengacara. Gue tau kalau dari dulu Challa sangat tertarik dengan dunia hukum dan akhirnya dia berhasil menggapai cita-citanya dengan menjadi pengacara sekarang. Umur Challa itu sama kayak Thana, jadi dia masih tegolong baru terjun dalam pekerjaannya itu, meski begitu karena gue sangat tau kalau Challa dari dulu itu pintar, jadi gue percaya kalau Challa bisa membantu Thana dengan kasusnya ini meski ia belum banyak pengalaman. Toh ini juga akan tinjakan baru untuk karirnya kan?
Jadi bagaimana akhirnya gue mengusung sosok Challa untuk menjadi pengacaranya Thana. Ingat saat pertemuan pertama gue dengan Challa setelah sekian lama ketika gue diajak Cakra menjemput kakaknya itu?
Waktu Challa bilang, "Gapapa Bintang. Kamu tetap Bintang. Kamu tetap musisi, dan aku tetap fans pertama kamu."
Gue membalasnya dengan senyum tulus, karena gue bisa meradakan dukungannya yang tulus juga pada gue sejak dulu, "Thank you, kak."
"Lo sendiri, sekarang gimana life update-nya?" Gue sejujurnya gue gak enak untuk ber-lo-gue dengannya di saat dia aku-kamu dengan gue, memang terakhir kali gue ketemu dia bertahun-tahun lalu saat gue kelas 3 SMA, kita berdua memang ber-aku-kamu, tapi entah kenapa gue lebih gak nyaman untuk bicara aku-kamu dengannya dengan sikon yang sekarang. Gue gak terbiasa untuk aku-kamu sama cewek yang bukan siapa-siapanya gue. Bukan. Bukan cuma karena gue udah punya cewek. Itu salah satunya, tapi selain itu, semuanya juga udah beda.
"I'm a lawyer!" Ucapnya sangat excited, gue jadi ikut tersenyum karena gue tau ambisi dia untuk terjun di dunia hukun itu seperti apa.
"As expected, congrats kak."
"Gak seru deh, reaksinya gitu doang?"
Gue tersenyum tipis. Lagi. Karena semuanya udah beda kak. Kalau Bintang yang dulu, yang masih naksir lo denger ini, dia pasti udah loncat-loncat sekarang. Tapi sayangnya gak ada Bintang yang itu lagi. Karena sekarang adanya Bintang yang naksir cewek namanya Thana. Hehe. Tapi beneran, gue seneng banget kok denger Challa bisa gapai cita-citanya. Reaksi gue yang tadi itu betulan spontan, gak ditahan-tahan, justru itu udah termasuk bagus untuk ukuran gue kasih reaksi ke oranglain deh kayaknya.
"I'm really happy for you kak."
"Hm, oke. Thanks deh."
"Jadi sekarang kerja di sini kak?"
"Iya."
"Lo mau bantuin gue gak?"
"Apa?"
"Jadi ada perempuan yang sejak dia umur 16 tahun dia jadi korban pelecehan sama omnya sendiri, yang buat dia hidup dalam bayang-bayang masa lalunya itu, parahnya setelah bertahun-tahun si om itu muncul lagi dan sekarang malah nyebarin vidio tindakan pelecehannya ke ponakan dia sendiri, di vidio itu gak ada wajah si pelanu, yang ada cuma wajah korban, vidio itu diambil tanpa consent, apa yang korban lakuin di vidio itu pun atas tindakan pemaksaan."
Challa menutup mulutnya sendiri setelah mendengar penjelasan gue, sempat melirik ke belakang, barangkali Cakra ikut dengar walaupun gue udah kasih tau dia juga, tapi ternyata cowok itu betulan tidur.
"Poor her, kasian banget dia Bintang."
"Gue udah bantu dia buat lapor ke polisi, dan kebetulan lo datang, jadi lo mau gak kak bantu buat jadi pengacaranya dia di pengadilan nanti?"
KAMU SEDANG MEMBACA
Home (END)
Fiksi Penggemar"Bintang, lo terang banget. Mau ya jadi rumah buat gue yang hidupnya gelap ini?" - Thana "Gue gak seterang itu, kak. Gue bintang yang redup." - Bintang