66. berdamai dengan masalalu

190 16 4
                                    

Jisoo membuka pintu rumah perlahan, seperti biasa rumah ini terlihat sepi karena penghuninya sibuk menjalani kesibukan masing masing, hari hari skripsi dan sidang telah berakhir, tinggal menunggu waktunya mereka akan wisuda dengan gelar baru di belakang namanya,

hari ini juga Jisoo berencana mengumpulkan ke tiga teman nya, ada hal penting yang harus mereka bicarakan, selama berbulan bulan menjalani kehidupan asing di rumah yang dulunya hangat sangatlah menyesakkan,

|ada yang ingin aku bicarakan , kuharap kalian turun ke ruang tengah segera ✓

setelah mengirimkan pesan singkat pada teman teman nya, Jisoo duduk sembari mempersiapkan beberapa kotak susu dan biskuit untuk pelengkap obrolan,

"eonnie,, ada apa?" Lisa turun terlebih dahulu, disusul Jennie dan Rose yang terakhir keluar dengan rambut tergulung handuk,

"ayo bicara,,,," suasana kembali canggung , mungkin hanya Jisoo saja yang merasa ketiganya malah sibuk mengalihkan tatapan ke arah lain,

baiklah kalau begitu Jisoo yang akan memulainya,

"setelah lulus, apa rencana kalian?" pertanyaan biasa, klasik tapi sangat berpengaruh untuk jawaban jawaban selanjutnya,

"bekerja ,, tentu saja" jawab Rose santai, itu juga jawaban yang kurang spesifik, tentu saja mereka harus bekerja, tidak mungkin hanya akan berfoya foya dengan uang dari orang tua kan?,

"aku mungkin akan kembali ke Thailand, bergabung ke pusat penelitian artefak kuno di Asia tenggara" jawab Lisa jujur, hal itu sudah Jisoo duga sebelumnya, mengingat Lisa berasal dari Thailand dan keluarga besarnya menetap disana,

"aku akan masuk ke firma hukum orang tua ku " jawab Rose kali ini lebih jelas dan terbuka,

"itu artinya kau akan kembali ke Australia, Rose?" Rose mengangguk, sementara pandangan Jisoo beralih ke Jennie , gadis itu masih betah diam sejak tadi,

"aku akan ke New york, orang tuaku mengenalkan aku pada firma hukum yang bagus disana, aku akan mencoba magang ditempat itu" tinggal Jisoo seorang yang belum mengatakan langkah untuk masa depan nya,

"oke giliranku, aku tetap di seoul, aku dapat tawaran di sebuah rumah sakit di seoul"

"em,, jadi sudah jelas jika rumah ini akan kembali kita jual kan? mengingat tidak akan ada yang menempatinya, aku juga akan kembali ke rumah orang tuaku" ya mungkin ini solusi terbaik , rumah yang cukup mewah ini sudah mereka tempati cukup lama, suka duka mereka lewati bersama, dan mungkin ini waktu untuk mereka menjalani hidup yang sesungguhnya,

"ah iya tentu saja" jawab Lisa sedikit tersenyum, sesak di hatinya terasa saat kenyataan , jalan meraih kesuksesan yang harus di tempuh memisahkan mereka semua seperti ini,

"tapi sebelum itu, aku ingin kita selesaikan semua masalah disini, ayo kita berbaikan dengan masalalu, kita sambut hidup kedepan nya lebih baik lagi, kita terima apa yang menyakiti kita di masalalu, aku ingin menjalani hari hari dengan hati yang sembuh dan sehat " ujar Jisoo bersemangat, ia bangkit dari duduknya dan tersenyum optimis,

"setuju, kita buat kenangan indah sebelum akhirnya kita menjalani hidup baru, termasuk berbaikan dengan masalalu"

"okey , sebelum rumah ini resmi terjual , aku harap kalian sesegera mungkin menyelesaikan masalah kalain disini" ujar jisoo lagi, Lisa sontak bangkit dan bergegas pergi lebih dulu,

"Lisa semangat sekali, aku gugup " Jennie menggenggam tangan Rose , mereka saling lirik dan akhirnya pergi keluar rumah bersamaan, di ikuti Jisoo yang juga tak kalah gugup,

memang mudah mengatakan , tapi kalau menjalankan ternyata sulit bukan main,

❤️❤️❤️❤️❤️❤️

"Taehyung oppa, dimana Jungkook?" tanya Lisa, Taehyung sendiri kelabakan terkejut bukan main saat tiba tiba Lisa datang di depan nya, ia melirik kembali ke arah halaman rumah sebelah, ada Jennie, Rose dan juga Jisoo yang berjalan di belakang nya,

"ada di dalam, kau masuk saja ada Hoseok yang akan menunjukan kamarnya, dia jarang keluar kamar" jawab Taehyung seadanya, ia ingin menjaga jarak dengan Lisa, ingatlah Taehyung sedang berusaha mendapatkan kepercayaan Irene saat ini,

Lisa masuk, dan benar saja ia mendapati Hoseok sedang duduk sembari menonton siaran tv,

"Lalisa? "

"oppa, dimana Jungkook?" tanya Lisa lagi, kali ini dia to the point, tampak jelas jika wajahnya begitu serius, Hoseok mengerti segera menunjuk ke arah pintu di barisan paling ujung,

"itu kamar jungkook" Lisa bergegas menaiki tangga , tak perlu repot repot mengetuk pintu, ia bisa bertamu dengan caranya sendiri,

sementara di kamar Jungkook , pria itu tengan duduk meringkuk di atas kursi meja belajarnya, meja belajar yang begitu penuh dengan koleksi action figur, lebih dari kamar anak anak,

dan ternyata ada boneka unicorn yang sangat mirip kepunyaan Lisa disini,

"kamar yang bagus, cocok untuk bocah tk" Jungkook terkejut saat mendengar suara asing di kamarnya,

sejujurnya ia sendiri mendengar suara pintu terbuka, hanya saja ia berpikir jika itu perbuatan Jimin yang membawa makan siang atau susu untuk nya, seperti yang di lakukan setiap hari,

"Lisa?"

"ya ini aku, kau apa kabar? aku dengar kau sakit" apakah Jungkook berhalusinasi? kenapa Lisa yang begitu membencinya mau menanyakan hal hal manis seperti itu kepadanya,

"aku terkena typus, tapi aku sudah lebih baik"

"ah baiklah cepat sembuh ya, ngomong ngomong ada suatu hal yang ingin aku bicarakan padamu"

"hal,, hal apa? eh tunggu!, duduklah maaf kamarku berantakan, akan ku bereskan sebentar"

"bagaimana jika kita mengobrol di balkon saja?" Jungkook yang awalnya melipat selimutnya, mengangguk beralih mengikuti Lisa yang sudah berjalan terlebih dahulu ke balkon,

"hari ini sangat panas ya" katakan jika Lisa bertele tele, sejujurnya ia sendiri bingung harus memulai dari mana,

"iya, musim panas sepertinya akan di mulai" jawab Jungkook seadanya, Lisa memutarkan pandangan kesekeliling, Balkon kamar Rose terlihat jelas dari sini, mungkin jaraknya hanya beberapa meter,

"Jungkook, aku sudah bertekad untuk memaafkan mu" Senyum merekah terlihat begitu indah menghiasi bibir pemuda itu , gigi kelincinya menambah kesan manis dan lucu,

"terlalu rumit sepertinya jika kemarahan ku ada hingga saat ini, aku pikir hukuman mu sudah cukup, aku memaafkan mu"

"jadi kau memaafkan, aku tidak sedang bermimpi kan?"

"jungkook, kadang hidup memang tidak selalu sesuai harapan kita , dan aku anggap masa lalu ku seperti itu, bintang reinkarnasi mengirimkan kembali ingatan kita semua bukan untuk melanjutkan kemarahan, tapi untuk menyelesaikan apa yang dulu tidak bisa di selesaikan" Bijaksana, Lisa sudah mulai berpikir dewasa dan lebih baik,

"ya kau benar, bintang reinkarnasi mengirimkan ingatan kita untuk kita lebih introspeksi dan mensyukuri apa yang sudah kita miliki"

"kalau begitu, berdamai?"

"tentu saja" kelingking mereka bergamit jadi satu , Lisa lega, tidak ada lagi rasa sakit yang ia tahan sejak lama, ia bisa bernafas bebas mulai hari ini,

"aku akan kembali ke Thailand, aku akan mengejar impian ku"

"semoga kau sukses lisa" meskipun sakit, Jungkook tersadar jika di saat ini ia tidak memiliki hak apapun untuk mencegahnya, ia hanya bisa berdoa agar Lisa sukses dan sering sering kembali ke Korea.

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: Sep 16, 2023 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

𝙍𝙚𝙞𝙣𝙠𝙖𝙧𝙣𝙖𝙨𝙞 𝓦𝓲𝓽𝓱 𝓑𝓵𝓪𝓬𝓴𝓫𝓪𝓷𝓰𝓽𝓪𝓷 Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang