𝙍𝙚𝙞𝙣𝙠𝙖𝙧𝙣𝙖𝙨𝙞 𝓦𝓲𝓽𝓱 𝓑𝓵𝓪𝓬𝓴𝓫𝓪𝓷𝓰𝓽𝓪𝓷

52.( sebuah mimpi 29)

Kim Junmyeon berhasil membawa Seokjin pergi tanpa pengawasan Yoongi, saat ini kerusuhan terjadi akibat pertarungan antara para prajurit Junmyeon melawan prajurit yang di pimpin Yoongi, hari menjelang sore dan mereka kehilangan jejak keberadaan Raja,

"HENTIKAN PENYERANGAN TERHADAP PENGAWAL ISTANA UTAMA!!!" perintah Jisoo, kedua tangannya di tahan oleh pelayan agar tidak mendekati area pertarungan, beberapa waktu yang lalu, Jisoo pergi ke kamar Jeandara, tak ada apapun yang terjadi sebelumnya, namun tiba-tiba teriakan Jendral Min mengejutkan seluruh orang, Jendral Min berteriak membuat Jeandara ketakutan, Jendral Min bahkan tak segan untuk menyerang kumpulan prajurit yang diam saja saat di tanya, dimana keberadaan Raja,

"Eomma,,, Appa pergi bersama Junmyeon samchon"

"Tolong jaga Jeandara, jangan biarkan dia keluar" setelahnya Jisoo keluar kamar,

"Jendral Min, apa yang membuatmu marah dan menyerang prajurit kami? Yang Mulia pergi bersama Junmyeon oppa,,,,"

"Justru itu yang membuat saya marah putri,,, mereka telah membuat konspirasi untuk merebut tahta,,, suami anda adalah dalangnya putri,,, " Jisoo mengambil gulungan surat di tangannya, ini adalah surat dengan cap milik Junmyeon, bagaimana bisa ia melakukan ini, Jisoo hampir limbung, memikirkan keadaan Raja, juga putranya yang entah bagaimana, ia menjerit keras saat kepala prajurit menyeretnya kembali ke kamar,

"LEPASKAN AKUU,,,,JANGAN SAKITI RAJA ATAUPUN PUTRAKU!!!!"

"JENDRAL MIN,, YANG MULIA PERGI KE PETERNAKAN UNGGAS,,,, " teriak Jisoo sebelum tengkuknya di pukul Penasihat Ooh hingga membuatnya pingsan,

Yoongi melotot tajam melihat putri Jisoo di pukul, namun waktu bagi mereka adalah nyawa, maka dari itu Yoongi terpaksa pergi mencari Raja dan menyerahkan seluruh tanggungjawab pada mentri,

"Hoshi,,, aku akan mencari Raja, kau harus bertahan sampai Seunghoon datang bersama pangeran Taehyung" teriak Yoongi setelah melompat ke punggung kuda, melarikan diri dari kepungan musuh agar dapat mencari keberadaan Raja,

Penasihat Ooh melihat kepergian Yoongi dengan kilat di matanya, ia bergerak cepat menyusul laju kuda milik panglima, tidak membiarkan sedikitpun Yoongi mengganggu tugas tuan nya,

Kuda berlari dengan kencang menyusuru jalanan di tengah hutan, berulang kali Yoongi mengumpati Ooh Sehun yang terus menerus mengejarnya, membidikan panah seolah Yoongi adalah mangsa,

Sementara Yoongi hanya memiliki pedang, ia hanya bisa menghindar beberapa kali agar panah milik Ooh Sehun meleset, didepan ia melihat siluet kereta kuda yang sepertinya di tumpangi Raja, dengan Junmyeon yang mengendarai kuda di samping nya,

Di dalam kereta

Seokjin merasa perjalanan ini tidak cukup aman, belum lagi ia hanya di ikuti oleh prajurit, tanpa adanya Jendral, ia melihat ke sisi kanannya, dimana terdapat jurang yang membuatnya khawatir,

"Junmyeon, bukankah ini jalan menuju sungai? Aku ingat jalan menuju peternakan unggas tidak melewati jalanan ini"

"Yang Mulia, ini peternakan baru, aku memilih tempat yang dekat dengan sungai agar kehidupan peternak lebih mudah"