39. sebuah mimpi (20)

253 33 23
                                    

  Kemeriahan persiapan pernikahan Pangeran Junmyeon tersebar keseluruh penjuru Istana, hingga kabar berhembus bahwa seorang pengasuh putri Jeandara bernama Kwon Jisoo adalah gadis beruntung tersebut, amarah putri Jennie memuncak, ia mengajak suami dan juga putranya ke istana, bersiap membatalkan rencana pernikahan ini, lebih tepatnya membatalkan rencana Ibusuri untuk menyingkirkan eonni iparnya,

"Kau membuatku kecewa" Jennie akui, ia sudah bersalah karena telah membohongi Jimin, Jennie bilang bahwa Jeandara adalah keponakan Yoongi, bodohnya juga Jimin percaya, padahal sudah jelas Yoongi adalah anak tunggal dari pasangan tuan dan nyonya Min,

"Maaf, aku terpaksa berbohong karena...."

"Rose dan Lalisa juga ikut berpartisipasi dalam kebohongan mu?"

"Mereka tidak bersalah, mereka hanya membantuku untuk melindungi Jeandara, emm eomma...eomma Park juga mengetahuinya"

"Wahhh, sebuah kebohongan besar, dan aku tidak percaya jika Eomma dan putraku berbohong padaku" Jihoon menunduk takut, mendengar kedua orang tuanya yang kembali terlihat tidak akur, bahkan pembicaraan ini terus saja berlangsung meskipun mereka telah berada di atas kereta kuda milik keluarga Park,

"Kau tau kan aku sangat membenci kakak tertua mu? "

"Tapi aku bangga pada kalian, Istana adalah tempat yang buruk, Kakak mu sangat buruk, bahkan ia tak pantas di sebut ayah karena ia tidak pernah menerima anak perempuannya" Jennie kembali bernafas lega, akhirnya Jimin mengerti akan tujuannya berbohong, terpaksa, ia hanya ingin melindungi anak tak berdosa itu,

"Kalian pikir aku marah? Aku akan sangat marah jika kau diam saja Jennie Park, kau tau keluargaku memperlakukan Rose seperti mahkota, keluarga ku tidak pernah membedakan bedakan anak laki-laki dan perempuan, aku bangga padamu, ketidak adilan ini harus disudahi "

"Ingat apa yang sudah mereka perbuat dengan keluargaku? Mamaksamu untuk menceraikan ku, dan berulang kali menghasut putraku agar membantah appa nya sendiri, ini bukan soal dendam, tapi soal harga diri, tahta harus di kembalikan ke tangan mereka yang benar-benar tepat, kakakmu Kim Namjoon"

meskipun Jennie harus mendengar celaan terhadap keluarga nya sendiri, terlebih dari suaminya, Jennie merasa tidak sakit hati untuk saat ini, ibundanya harus di hentikan,

"Appa, aku ingin bertanya, apakah aku ini anggota keluarga kerajaan? "

"Bukan!, kita berdua adalah pelayan, budak, tugas kita bekerja untuk Rakyat, dan mereka yang berada di istana hanya tinggal mendapatkan penghormatan dari seluruh penjuru negeri"

Jarak antara Jimin dan keluarga Jennie semakin jauh, Jennie dapat merasakan itu dari hari ke hari, kebencian Jimin sepertinya semakin memuncak, seberat apapun kesalahan Ibusuri dan juga Kakak tertuanya, mereka tetaplah keluarga Jennie, orang yang melahirkan Jennie, mungkin perlu waktu untuk mereka saling memahami,

"Jihoon, meskipun kau merasakan jarak di antara keluarga mu yang berada di Istana, percayalah keluarga tetaplah keluarga, beberapa orang memang tidak selalu memiliki pendapat yang sama, tapi apakah itu semua dapat di gunakan untuk menghapus sebuah tali tak terlihat di antara sebuah keluarga?? Kau pasti mengerti kan nak? "

"Ibunda, aku akan mendengar dan mematuhi perintah kedua orang tuaku, tapi tidak dengan hak berpendapatku, untuk hal ini aku lebih setuju ke appa, jika sebuah rumah hanya berisi orang orang yang saling menyakiti, apa itu bisa di sebut keluarga?? "

𝙍𝙚𝙞𝙣𝙠𝙖𝙧𝙣𝙖𝙨𝙞 𝓦𝓲𝓽𝓱 𝓑𝓵𝓪𝓬𝓴𝓫𝓪𝓷𝓰𝓽𝓪𝓷 Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang