Jalan tidak mungkin selamanya akan mulus, begitupun jalan hidup Kim Jennie dan keluarga kecilnya,
Ibu Park sejak tadi terus saja berteriak menghentikan JiMin, dan Jennie tidak bisa melakukan apapun, ia hanya bisa bersimpuh memohon pada suaminya,
Semua berawal kemarin pagi, Ibu Park mendapatkan surat pemberitahuan dari sekolah perang, Putranya Park Jihoon beberapa kali bertengkar, nilai nilai yang ia peroleh juga jauh dari kata sempurna, juga bahkan tidak di izinkan berada di asrama selama satu minggu
Ibu Park yang paham dengan sifat putra bungsu nya, memilih untuk menyampaikan surat itu kepada Jennie, dan meminta bantuan Min Yoongi untuk membantu Jihoon di sekolahnya, namun akibat kelalaian Jennie, Jimin menemukan surat itu,
Sejak awal Jimin memang telah curiga mendapati Jihoon selama satu minggu dirumah, bukankah asrama sedang melaksanakan latihan pertempuran?
"Maaf,, saya bersalah"
Ctakkk
"Maaf,, saya bersalah"
Ctakkk
"Maaf,, saya bersalah"
Suara rotan yang terus menghantam betis Jihoon sangat memilukan di telinga Jennie, ia tak pernah sampai hati menghukum putranya seperti ini,
"Oppa,, sudah cukup, Jihoon sudah melaksanakan hukuman darimu, kumohon cukup"
Jihoon terjatuh dengan lemas, kedua betis miliknya merah, lecet dan memar, Jennie memeluk putranya yang sudah merintih dengan mata tertutup, Ibu Park berlari hendak memeberikan air,
"Jangan beri dia air ataupun makan!" ibu park terkejut ia membanting cawan perak di tangannya tepat di hadapan Jimin,
"Kau mau membunuh anakmu sendiri? Anakmu hanya melakukan kesalahan yang umum di lakukan oleh remaja seusianya, kau sudah menghukumnya seperti pencuri Park Jimin"
"Jangan membelanya Eomma, atau dia akan tumbuh menjadi pemuda yang tidak berguna! "
"Aku sudah meminta bantuan Yoongi, dia akan menyelidiki masalah ini Jimin, sebelum terbukti Jihoon bersalah, kau tidak berhak menghukumnya"
"Eomma,, aku memohon dengan sangat,, jangan ikut campur urusan keluarga ku! " setelahnya Jimin berlalu dengan membawa Jihoon, tak peduli apapun yang di lakukan Jennie untuk memohon, Jimin tetap keras kepala, membawa putranya dengan kasar, dan mengurungnya di kamar,
"Jihoon pingsan, luka lukanya juga harus di obati, berhenti menyiksa anakmu sendiri karena ambisimu Jimin! "
"Ambisiku untuk mengembalikan nama baik keluarga kita eomma, nama baik yang sudah keluarga Jennie hancurkan! " Jimin pergi, membawa seluruh kemarahannya,
"Aku akan memanggil Chanyeol untuk pulang, menantu berhentilah menangis"
"Kenapa ini terjadi pada putraku eomma? Eomma tadi lihat kan? Jihoon,, dia bahkan tidak membuka matanya"
"Nak, kau tenang saja, tunggu disini, aku tidak akan biarkan sesuatu terjadi pada Jihoon" Jennie mengangguk, setelah ibu mertuanya pergi, ia dapat mendengar rintihan Jihoon dari balik pintu,
"Jihoon,,, nak, kau tunggu sebentar ya, Halmonie sedang pergi memanggil Chanyeol samchon untuk mengobatimu"

KAMU SEDANG MEMBACA
𝙍𝙚𝙞𝙣𝙠𝙖𝙧𝙣𝙖𝙨𝙞 𝓦𝓲𝓽𝓱 𝓑𝓵𝓪𝓬𝓴𝓫𝓪𝓷𝓰𝓽𝓪𝓷
FanfictionHal hal yang di hindari ternyata adalah sebagian dari masa lalu "Jangan pergi Jisoo, kau bilang, kau adalah bayanganku, bayangan tidak akan pernah pergi kan? " "Apa yang dapat memisahkan bayangan dari objek nya? Kegelapan , Yang mulia,,, dan kau tel...