36. sebuah mimpi (17)

235 32 0
                                    

"Park Jihoon,,, appamu memanggilmu" Jihoon, si anak penurut melangkah menghampiri neneknya perempuan yang paling di hormati di rumah ini,

"Nee halmonie" tumben sekali Jimin memanggilnya,

Jihoon berjalan menuju ruang kerja milik ayahnya, mendudukkan diri di atas bantalan duduk di hadapan Jimin, disana juga ada Jennie tersenyum manis menatap kedatangannya,

"Appa memanggilku?"

"Nak, aku mendengar dari eomma mu, kau sangat ingin mengikuti jejak Harabojie menjadi panglima kan?" dengan semangat Jihoon mengangguk sepertinya ia tau apa yang akan dikatakan ayahnya, ia berulang kali melirik Jennie dengan tatapan penuh rasa penasaran tak sabar dengan apa yang ingin ia dengar,

"Selama bertahun-tahun keluarga kita mendapatkan posisi itu di istana, hanya ayahmu saja yang kurang beruntung, tapi syukurlah, suami adik kesayanganku yang dapat meneruskan posisi itu sekarang, itu sama saja dan selanjutnya,,,, putraku, aku sangat yakin dengan kemampuan mu, kau pasti akan menjadi panglima yang hebat kelak"

"Nee appa, aku sudah memimpikan hal itu sejak lama"

"Kau sangat menginginkan itu? "

"Nee!, aku yang akan mengembalikan nama baik mendiang Harabojie" Jimin tersenyum bangga, ia melirik Jennie yang juga tersenyum manis, ia merasa keputusan ini sungguh tepat,

"Kau akan di kirim ke sekolah perang,,, kau senang sekarang? "

"Sangat!!! " dengan segera Jihoon memeluk Jimin menumpahkan segala rasa kebahagiaan yang sudah ia tunggu sejak lama,

Selama ini ia hanya merasakan pendidikan secara formal di sekolah seperti anak anak biasa,

Namun sekarang ia akan pergi ke sekolah perang, dimana disana anak anak dengan kemampuan luarbiasa berkumpul, di latih secara langsung oleh prajurit dan panglima kerajaan,

"Eomma akan menyerahkan seluruh persyaratannya langsung pada Yoongi Samchon, kau senang sekarang nak? "

"Nee eomma, gomawo aku menyayangi kalian" mereka bertiga saling peluk dengan bahagia, di balik pintu Chanyeol mengawasi mereka, ternyata apa yang ia sampaikan pada Jimin kemarin tidak sia-sia,

Sekarang giliran Rose yang masuk kedalam pikirannya, adik perempuannya itu masih dalam hidup yang begitu hambar, Yoongi memang sudah berubah menjadi lebih baik, tapi kembali lagi itu karena Rose sedang mengandung anaknya, jika tidak,,, entah bagaimana nasib Rose saat ini,

Ia hanya dapat berharap jika pintu hati Yoongi dapat terbuka, dan dapat melihat seberapa besar cinta Rose untuknya,

"Kau benar-benar mengambil tanggungjawab ayahmu Chan" Chanyeol berbalik mendapati ibunya yang tersenyum sendu,

"Sekarang tugas mu sudah selesai, menikahlah dan temukan kebahagiaanmu nak"

Menikah? Chanyeol hanya menanggapinya dengan tersenyum kecut, ibu lupa, seseorang telah mengkhianati cinta tulus yang sudah ia berikan, sungguh lucu sekali kehidupan ini,

Ia harus merasakan cinta bertepuk sebelah tangan, bagaimana kehidupan dengan lincah mempermainkannya,

Im Nayeon, gadis itu masih sedikit dapat membuat Chanyeol begitu berharap namun tidak lagi, setelah altar pernikahan yang telah ia gapai bersama kekasihnya, Hidup Chanyeol seolah terhenti,

Ia merasa malu dengan diri sendiri, gagal dan memilih pergi, tak tahu jika adik adiknya mengalami masalah disini,

"Eomma,,, aku masih harus menyelesaikan masalah Rose"

"Rose baik baik saja, Yoongi akan mulai mengerti segalanya nak, mengerti bagaimana Rose begitu mencintai nya, semua akan baik-baik saja"

"Aku harap begitu, aku tidak marah karena eomma dan appa telah menikahkan adikku dengan orang sepertinya, tapi kembali lagi ini tanggungjawab ku, aku adalah walinya Rose, adikku yang sangat Rapuh, menikah dengan pria yang tak tau belas kasih,,, "

"Yoongi tidak seperti itu,, ia hanya belum siap"

"Sampai kapan? "

"Eomma yakin, setelah anak Rose lahir semua akan baik-baik saja"

"Aku harap juga begitu "

.
.
.
.
.
.
.

"Ah sakit Jungkook" Lalisa Jung, bersama dengan suaminya baru saja selesai menikmati makan makan bersama keluarga besar Jeon, diperjalan kereta yang mereka tumpangi mengalami masalah, berakhirlah Lisa dan Jungkook harus berjalan kaki sampai rumah, sementara kaki Lisa sedang sakit mau tak mau Jungkook harus menggendongnya,

"Aku kesal dengan mereka, kenapa tidak ingin  membantu kita? Awas saja jika mereka terkena masalah aku tidak akan membantu mereka" kisahnya diperjalan tadi ia sudah berkali-kali meminta bantuan pada orang orang, namun mereka sama sekali tidak berpikir untuk menolong, mengingat sikap suami Lalisa ini sedikit arogan,

"Tenanglah Jungkook, mereka hanya tidak bisa membantu kita, jika mereka bisa pasti mereka akan membantu"

"Itu omong kosong!, mereka memang sombong! Siapa mereka berani menyombongkan diri di hadapan ku akan aku pastikan mereka tidak akan pernah layak menerima bantuan ku! "

"Jungkook, kau tidak bisa seperti ini, kau adalah bagian dari pejabat pemerintahan, kita seharusnya mengayomi rakyat, mereka,,,,, "

"Sudah selesai, aku ingin tidur! " entah mengapa sikap Jungkook semakin buruk padanya akhir akhir ini, entah karena pandangan masyarakat padanya atau karena ia telah melakukan kesalahan dengan menuduh Jungkook tentang Roseanne,

Yang jelas perasaan itu sungguh mengganggu Lisa, kapankah ia bisa bebas dan hidup bahagia dengan suaminya?

"Bibi Nam, siapkan air hangat aku ingin berendam" Lalisa berjalan mengeluarkan beberapa handuk dari lemari, saat membuka beberapa lembaran paling bawah, sebuah kertas melayang turun di ujung tumitnya,

"Ini apa? "

"Sebuah surat? " dengan cepat Lisa membacanya, sebelum Jungkook memergoki, lelaki itu memang tampak begitu lelah, tidur saja bahkan memunggungi,

"Jadi sofa beludru dengan beberapa barang yang ada dirumah ini adalah kiriman dari rentenir Chou Tzuyu? " kepala Lisa mendadak pening, siapa Chou Tzuyu? Setahu nya dia adalah rentenir yang paling kaya di sini, terlibat hubungan semacam apa hingga Jungkook mendapatkan hadiah sebanyak ini,

"Siapa kau sebenarnya Jungkook?, aku tidak mengenalmu" selesai masalah Rose, muncul wanita lain dalam hidup suaminya, tidak bisakah Jungkook hanya setia padanya saja?

Tolong beritahu Lisa, ia harus apa?

"Oppa dan eonni pasti mengetahui hal ini"

𝙍𝙚𝙞𝙣𝙠𝙖𝙧𝙣𝙖𝙨𝙞 𝓦𝓲𝓽𝓱 𝓑𝓵𝓪𝓬𝓴𝓫𝓪𝓷𝓰𝓽𝓪𝓷 Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang