"Jungkook sepatu mu,, " teriak Lisa cepat berlari menyusul Jungkook yang lagi lagi melupakan sepatunya, ia berangkat hanya mengenakan sendal,
Jungkook mendengus sendiri menyesali kebodohannya, sekarang ia sendiri yang malu, Saking banyaknya pekerjaan ia sampai tak sempat mengurus diri sendiri, bahkan banyak orang yang meminta bantuannya datang ke rumah untuk memberikan kepercayaan padanya secara langsung, sungguh kerja gila,
"Kau terburu-buru sekali bukankan perceraian Raja dan selirnya itu sudah selesai"
"Itu bukan selirnya, wanita itu ternyata adalah ibu kandung pangeran dan tuan putri yang selama ini di sembunyikan oleh istana"
Deg,, sepertinya Lisa tau siapa putri itu,
"Putri Jeandara? " tanya Lisa, Jungkook mengangguk patah patah, bagaimana Lisa tau?
"Aku pernah ikut membantu putri Jennie menyembunyikannya di rumah keluarga Park"
"Jadi kalian pernah menyembunyikannya di rumah bibi Dara?" wah, apa saja yang jungkook tidak ketahui selama ini? Sungguh pekerjaannya tidak bisa membiarkan Jungkook berpikir apapun,
"Jungkook, kau tidak sarapan? " sebenarnya ingin sekali, perutnya juga sangat lapar tapi kasus korupsi yang terjadi di beberapa desa harus segera diselesaikan,
"Aku tidak punya waktu untuk sarapan, ambilkan segelas susu saja" Lisa mengangguk setuju, ia berbalik menuju dapur membiarkan Jungkook menyelesaikan urusan sepatu sendiri,
"Annyeong Hakim Agung Jeon" mata Jungkook membola, bisa gawat jika kedatangannya di lihat oleh Lisa,
"Kenapa kau datang?"
"Aku merindukan mu, apa tidak boleh? "
"nanti malam aku datang, pergi atau kita tidak akan pernah bertemu kembali" ancam Jungkook padanya ia terus menatap kebelakang cemas cemas Lisa kembali dengan cepat,
"Baiklah jika itu yang di inginkan kekasihku, jangan lupa janjimu Jeon"
Cup,,,
Dengan jahil nya dia mencium bibir Jungkook lalu berlari, dari dapur terlihat Lisa datang tanpa curiga, membawa segelas susu hangat dalam cangkir favorit Jungkook,
"Jungkook, ini minumlah,,,, "
"Ah iya terimakasih,,, " pandangan Lisa tertuju pada sudut bibir Jungkook, sepertinya ia salah lihat namun ternyata tidak, jejak gincu berada di sudut bibirnya, apakah Jungkook memakai gincu? Itu tidak mungkin,,
"Jungkook, apa kau memakai gincu?" mata Jungkook terbelalak ia sedikit tersedak dengan susu vanilla yang belum sempurna ia telan, tangan Lisa terulur menghapus jejak Gincu dari bibir suaminya tanpa beban sedikitpun, ia masih bisa bersikap tenang untuk saat ini,
"Kau sudah terlambat kan Jung, ayo aku bawakan tas mu ke kereta"
Setelah mengantarkan Jungkook pergi bekerja, Lisa kembali ke ruang tengah dengan raut tak terbaca, maniknya menangkap sebuah bungkusan kecil yang ia yakini sebelumnya tidak ada, tangan Lisa gatal ingin membukanya, sambutan sebuah surat membuat dahinya mengernyit,
'Jeon kau jahat, tidak pernah mengunjungiku lagi, kau tidak mencintaiku lagi?, bukankah aku yang selalu ada di hatimu? Atau jangan jangan kau melupakan aku? Baiklah,, aku memberimu hadiah agar kau tak melupakan aku, benda ini sepasang dengan milikku chagi, tolong pakailah di dadamu, karena aku ingin menunjukkan pada orang orang jika hatimu hanya ada aku'
KAMU SEDANG MEMBACA
𝙍𝙚𝙞𝙣𝙠𝙖𝙧𝙣𝙖𝙨𝙞 𝓦𝓲𝓽𝓱 𝓑𝓵𝓪𝓬𝓴𝓫𝓪𝓷𝓰𝓽𝓪𝓷
FanfictionHal hal yang di hindari ternyata adalah sebagian dari masa lalu "Jangan pergi Jisoo, kau bilang, kau adalah bayanganku, bayangan tidak akan pernah pergi kan? " "Apa yang dapat memisahkan bayangan dari objek nya? Kegelapan , Yang mulia,,, dan kau tel...