Pagi yang tidak baik-baik saja untuk Hwang Sinbi, dia harus berulang kali menonaktifkan ponselnya karena terus saja di berondongi pesan oleh 2 orang sekaligus,
"Kenapa ponselmu mati Sinbi-ah? " Irene mendengus seraya duduk di samping bangku taman yang di duduki Sinbi, sementara sang empu hanya diam tak berminat untuk menjawabnya,
Kantung mata cukup tebal karena semalaman ia tidak cukup beristirahat, ketakutan akan esok hari,
Bertemu HoSeok, atau bertemu Sana yang sudah mengetahui sesuatu tentangnya, tentang surat yang berulang kali ia kirimkan kepada HoSeok dulu,
Seluruh kampus gempar karena gosip perempuan penggoda yang di sematkan dalam namanya oleh orang lain,
"Bersiaplah Sinbi!! " peringatan dari Irene sukses membuat dahinya berkerut, belum sempat ia bertanya seseorang telah mendorongnya hingga ia terjatuh dari kursi,
"Awww, apa ini? "
"Simpan pertanyaan mu karena kau jelas lebih tahu dari tentang apa yang kau lakukan! " Irene berusaha melepaskan Sana pada Sinbi namun tangannya di tahan oleh Yerin,
Jelas Irene tahu apa masalah Yerin padanya, tentu saja tentang Kim Taehyung, yang akhir akhir ini selalu mengikuti nya, hal itu juga tak luput sebagai perbincangan di kampus,
Meskipun Yerin tidak terang-terangan membencinya seperti Sana yang menyerang Sinbi, tetap sama saja, Irene tetap mendapatkan perlakuan yang cukup kasar,
"Hentikan Sana, Sinbi kesakitan!! " teriak Irene sama sekali tidak membuat Sana goyah,
"Kau menghancurkan hubungan ku dengan HoSeok oppa! "
"Hubungan apa yang kau maksud? Hubungan palsu,,, aww"
"Tutup mulut mu! Kau beraninya! "
"Katakan apa salahku? Aku yang membuatnya jatuh cinta secara rahasia dan kau datang untuk mengakuinya! Mengakui segala tulisan dan ketulusan ku! Siapa yang sebenarnya perempuan perebut! "
"Kau mungkin memiliki hatinya! Tapi biar aku jelaskan sesuatu, hubungan kami sudah lebih dari itu, kau tidak akan pernah bisa mendapatkan HoSeok oppa karena dia sudah merenggut sesuatu yang paling berharga milikku! " bisik Sana tepat di telinga Sinbi, hal itu sontak membuatnya diam seketika,
Sana melepaskan cengkeraman nya pada tangan dan rambut Sinbi setelah melihatnya terdiam,
"Jadi menjauhlah! Tidak ada orang yang ingin disingkirkan setelah kehilangannya! " terakhir, kata itu benar-benar menghujam jantung Sinbi,
Irene menatapnya bingung, pasalnya ia tak tahu apa yang di bicarakan Sana tadi, yang jelas perubahan dari Sinbi tidak baik-baik saja,
"Kau baik-baik saja? "
Sinbi limbung terduduk,
"Irene bagaimana caranya menghilangkan perasaan ini? " dia menangis kecil dengan menakup wajahnya sendiri,
"Jika aku tau aku juga akan melakukannya, tidak mungkin aku akan terus menghindar seperti ini, nyatanya dengan menghindari itu mengungkapkan suatu fakta jika dia masih berarti di hati ku"
"Seseorang mengatakan membenci adalah cara terburuk untuk melupakan, pantas saja aku gagal melupakannya"
"Maksudnya? "
"Kita harus berdamai dengan diri sendiri Sinbi, dengan begitu kita bisa lebih kuat untuk kedepannya"
"Kau benar Irene, aku akan belajar"
🍁🍁🍁🍁
Jimin tak henti mengusak rambut Rose setelah yeoja itu benar-benar terbangun, tidak ada air mata yang leleh mengalir di pipinya, dia terlihat biasa saja, Jimin harus lega atau bagaimana?
![](https://img.wattpad.com/cover/216077629-288-k179400.jpg)
KAMU SEDANG MEMBACA
𝙍𝙚𝙞𝙣𝙠𝙖𝙧𝙣𝙖𝙨𝙞 𝓦𝓲𝓽𝓱 𝓑𝓵𝓪𝓬𝓴𝓫𝓪𝓷𝓰𝓽𝓪𝓷
FanfictionHal hal yang di hindari ternyata adalah sebagian dari masa lalu "Jangan pergi Jisoo, kau bilang, kau adalah bayanganku, bayangan tidak akan pernah pergi kan? " "Apa yang dapat memisahkan bayangan dari objek nya? Kegelapan , Yang mulia,,, dan kau tel...