Sebuah perayaannya besar tengah berlangsung di pusat kota, perayaan di buat untuk merayakan hari penobatan pangeran mahkota menjadi seorang raja, rakyat bersuka cita menyambut raja baru mereka, lampion-lampion cantik diterbangkan dengan ribuan doa, berharap yang terbaik untuk masa depan kerajaan mereka,
sorot redup terpancar dari mata seorang wanita bukankah hari ini adalah hari yang paling membahagiakan untuk suaminya?, namun air mata yang berlinang di pipinya bukanlah air mata bahagia,
"Kakak ipar, kau baik-baik saja? " tanya salah seorang pangeran menatap nanar wanita yang tampak kurus dengan pipinya yang tirus dan pucat pasi, tangan lemah wanita itu sendiri sibuk mengelus rambut panjang sang putri memberikan kenyamanan dalam tidurnya,
"Jangan khawatirkan aku Kim Namjoon, yang mulia tampak sangat bahagia, bergabunglah dengan mereka " Meski senyuman yang paling manis ditunjukkan padanya, kim Namjoon sangat tau jika wanita di depannya ini tengah menangis, mungkin mudah baginya untuk memahami berkat otak diatas rata-rata anugerah dari Tuhan untuk sang pangeran ke-2 kerajaan ini,
"Kau yang seharusnya ada di samping hyungku, kim jisoo bukan kim sowon!"
Namjoon memandang kosong, di bawah sana hyungnya sedang tersenyum dengan mahkota dan jubah keagungan milik dinastinya, kamar kim jisoo terletak di atas menara, sangat gelap dan kosong, sebanding dengan perannya sebagai bawahan dan sisi gelap yang mulia,
Perannya hanyalah 'Melahirkan pangeran untuk dinasti KIM' setelah selesai ia hanya menjadi patung di dalam istana, tak boleh dan tak akan pernah bisa bertemu dengan putranya,
Kim jisoo adalah istri kedua Kim Seokjin, istri pertamanya Kim Sowon di takdirkan tidak bisa menjadi seorang ibu, maka dari itu ibu suri membawa kim jisoo masuk ke dalam istana hanya untuk memberikan keturunan, dan setelahnya tidak ada hubungan apa-apa di antara seokjin dan jisoo,
Kim jisoo melahirkan sepasang bayi kembar, namun hanya putranya saja yang di akui, sedangkan putrinya bernasib sama sepertinya,
"Bagaimana kabar jiandra? Apa dia nakal? Apa dia tampan?, apa dia belajar dengan baik? " siapapun itu yang mendengar pertanyaan jisoo pasti akan merasakan sakitnya,
"Dia baik, keras kepala, sama seperti appa nya" Senyum namjoon mengembang saat gadis cantik berusia 8 tahun terbangun di pangkuan ibunya,
"Annyeong jeandara, bagaimana tidurmu?"
gadis ini bergerak memeluk namjoon dengan tawa dari bibir mungilnya,"appa namjoon datang? Bukankah di luar yang mulia sedang membuat perayaan yang sangat besar? "
"Benar, tapi appa ingin disini bersama denganmu"
"Jika aku jadi appa namjoon aku akan menikmati pesta itu" Namjoon tersenyum miris menatap mata indah keponakannya sebelum memeluknya,
"Kau mau ikut appa namjoon keluar? " Tanya namjoon membuat jisoo terkejut,
"Namjoon? "
"Sekali ini saja kakak ipar" Jisoo menatap keduanya sebelum mengangguk pasrah walau bagaimanapun keturunan kim memiliki sifat keras kepala dan tak mudah menyerah,
.
.
.
.
.
.
.Sidang pengadilan sudah selesai hasilnya, rentenir cantik bernama chou tzuyu tidak bersalah, tidak ada yang berani membantah keputusan hakim tampan yang masih setia duduk di atas singgasana menatap masyarakat yang sudah membubarkan diri dengan rasa kecewa, jung hoseok asisten hakim berdiri menatap nyalang pria di sampingnya,
"Bagaimana bisa adik kesayanganku menikah dengan orang sepertimu jeon"
"Jaga bicaramu kakak ipar, ingatlah di sini kau adalah bawahan ku... Jung sinbi-ssi bawa suamimu pergi"
"Suamiku benar!, kau sangat keterlaluan jeon jungkook, jika lalisa tau dia akan sangat bersedih"
"Jika mau mu begitu akan aku pastikan lalisa tidak mengetahui nya, toh meskipun dia mengatahui nya lalisa tidak akan bisa marah padaku" Jungkook tertawa puas melihat ekspresi dari pasangan jung tersebut,
"Bagaimana jika Min Roseanne yang tau jika kau menghianati sahabat baiknya?, Lalisa tidak bernasib seburuk dirimu, jeon jungkook yang mencintai istri dari seorang Min Yoongi!" Koo junhoe tertawa meski sudut bibirnya sudah robek di hajar oleh jungkook,
Jungkook melirik kearah pintu masuk seseorang tengah menatap tajam ke arahnya mungkin sejak tadi, Park Jimin kakak kandung Roseanne Park atau lebih tepatnya Min Roseanne setelah resmi menjadi menantu keluarga Min,
"Jangan pernah kalian menyangkut pautkan Rose dengan pecundang sepertinya!" Park jimin menggeram menahan marah yang sebentar lagi meledak,
"Posisi kita sama park, sama-sama ingin melindungi adik masing-masing"
"apa yang membuatmu mau datang kemari tuan park?" Sinbi mengalihkan pembicaraan walau bagaimanapun pertarungan antara para pria sangat penting untuk di hindari,
"Pengangkatan mentri baru, para petinggi kerajaan di haruskah datang ke istana malam ini" Jung hoseok hampir lupa jika pria mochi di depannya ini adalah menantu kerajaan,
"Aku berani menjamin Min Yoongi yang akan di pilih untuk menjadi kepala militer, mengingat kesetiaan dan pengorbanannya untuk negeri" Ucap junhoe namun matanya tersenyum mengejek ke arah jungkook yang masih betah dengan wajah dinginnya,
"Hanya yang mulia yang bisa membuat keputusan, aku pergi" Sinbi membungkuk hormat pada jimin lalu meraih lengan suaminya untuk pulang,
.
.
.
.
.
.Jeon Lalisa berjalan dengan sangat riang kaki panjangnya melompat kesana kemari bagai anak kecil yang baru mendapatkan lolipop
"Annyeong rose" Wanita yang di sapa sontak mengusap perutnya yang bulat,
"Lalisa! Kau membuatnya terkejut" Ucapnya dengan tangan yang masih sibuk mengelus perut buncit nya,
"Maaf...hahahaha, bagaimana? Apa kau sudah tahu jenis kelamin calon anakmu? " Melihat sahabatnya selalu bersemangat soal kehamilannya membuat rose senang meski jauh dari dalam hawa dingin menyapa dunianya,
"Aku tak tau, tapi aku ingin anak perempuan" Lalisa mengangguk paham, insting mungkin,
"Kau belanja banyak sendiri? dimana Yoongi-ssi? " Senyum rose memudar, bisa di bilang lalisa memang sudah menaruh curiga pada sahabatnya ini,
"Em..suamiku?, ah..dia sedang sibuk lalisa, kau tau kan kalau pangeran seokjin baru di nobatkan menjadi raja baru" Ucap rose namun lalisa hanya tersenyum sendu menatap wajah penuh kebohongan di depan matanya
"Rose, jangan sembunyikan apapun dariku"
"Nee lalisa"
Sibuk bercengkrama mereka tak menyadari jika aku orang-orang di sekeliling terlihat marah, bahkan ada warga yang berkali-kali mengumpat
"Aku berharap raja baru akan mengganti tuan jeon jungkook dengan tuan jung hoseok, tuan jeon tidaklah adil, asalkan cantik dia akan dibela "
Mendengar nama sahabat sekaligus suami sahabatnya di sebut rose memandang lalisa yang sudah merubah memik wajahnya,
KAMU SEDANG MEMBACA
𝙍𝙚𝙞𝙣𝙠𝙖𝙧𝙣𝙖𝙨𝙞 𝓦𝓲𝓽𝓱 𝓑𝓵𝓪𝓬𝓴𝓫𝓪𝓷𝓰𝓽𝓪𝓷
FanfictionHal hal yang di hindari ternyata adalah sebagian dari masa lalu "Jangan pergi Jisoo, kau bilang, kau adalah bayanganku, bayangan tidak akan pernah pergi kan? " "Apa yang dapat memisahkan bayangan dari objek nya? Kegelapan , Yang mulia,,, dan kau tel...