30. Sebuah mimpi (14)

261 34 17
                                    

⚠️typo bertebaran

Dilihat dari keadaannya, Jisoo jelas dalam kondisi yang baik, menjadi penjaga perpustakaan istana bukanlah hal yang buruk, bahkan berkat ketulusan dan kelembutan yang murni dimilikinya, semua orang merasa hormat setelah habis-habisan menghina,

"Nyonya" sapa seorang namja, dengan senyum manis mendekati Jisoo,

Dia adalah Kim Junmyeon, adik tiri dari Raja, seumuran dengan Pangeran NamJoon juga memiliki pembawaan yang sama,

"Oh, annyeonghaseyo Pangeran Kim, kau tidak beristirahat? Lelah bukan perjalanan kemarin? " sejak kecil Junmyeon sudah tak memiliki seorang ibu, ibunya yang merupakan selir raja meninggal saat melahirkannya, lantas ia di besarkan oleh seorang Dayang di sebuah istana lama, sangat jauh dari istana baru yang letaknya di jantung ibu kota,

"Huft, aku bosan terus di kamar, NamJoon Hyung sedang berkeliling, dan,,,, Kim Taehyung, kau tahu sendiri kan dia tidak menyukai ku"

"Butuh waktu untuk memahami Kim Taehyung, kau pasti tau,,, karakter yang dimilikinya sangat arogan seperti,,,, ibu suri" bisiknya di akhir kalimat, Jisoo sedikit tertawa,,,tapi yang diucapkan Junmyeon memang benar,

"Pangeran, kau tidak boleh mengatakan hal itu, bila Ibusuri mengetahuinya kau akan mendapat hukuman"

"Jangan memanggilku pangeran saat sedang berdua, itu membuat jarak di antara kita,,, bukankah kita teman? "

"Hm?,,," Jisoo tidak pernah memiliki teman sebelumnya, mungkin hanya pangeran NamJoon saja, tapi melihat betapa baiknya pangeran NamJoon ia berfikir jika pangeran NamJoon begitu karena ia menghormati Jisoo, seperti Jisoo menghormatinya,

"Iya kan, Jisoo? "

"Aku tidak punya teman di istana sebesar ini, hanya NamJoon Hyung saja, kau tidak mau menjadi temanku ya? "

"Ah,, aku, tentu saja sebuah kehormatan untukku pangeran"

"Junmyeon saja Jisoo-yaa" Senyuman Kim Junmyeon sangat manis, membuat siapapun akan tertular senyumannya,

Dari kejauhanan tampak Seokjin berjalan dengan diikuti para pengawal di belakangnya, wajah serius dan rahang tegas membuat ketampanan Seokjin bertambah 10 kali lipat, batin Jisoo,

Bukannya ia berlebihan tapi di mata Jisoo memang hanya Suaminya yang paling tampan,

"Yang Mulia! " hormat Jisoo dan Junmyeon bersamaan, keduanya menunduk tak berani bertemu tatap dengan Kim Seokjin,

"Kalian berdua sedang apa disini?, Junmyeon! Bukankah aku memerintahkanmu menemui guru guru muda disana, untuk kau pilih sebagai calon istrimu" Junmyeon mengangguk semangat, dengan senyuman yang tak pernah luntur dari wajahnya,

"Aku sudah menemukan yang ku pilih yang mulia" 

setelah beberapa hari kedatangannya Ibusuri memang memerintahkan Junmyeon untuk menemukan calon istrinya sendiri, anggap saja wanita yang menjadi ibu tirinya itu tidak ingin repot dengan urusan pribadi Junmyeon,

𝙍𝙚𝙞𝙣𝙠𝙖𝙧𝙣𝙖𝙨𝙞 𝓦𝓲𝓽𝓱 𝓑𝓵𝓪𝓬𝓴𝓫𝓪𝓷𝓰𝓽𝓪𝓷 Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang