41. Memori

299 35 11
                                    

Irene dan Sinbi berlari menyusuri koridor rumah sakit setelah mendapatkan kabar dari Lisa jika Jennie sakit, sesekali ia berlari dengan pincang karena tak sengaja kakinya terkilir saat turun dari mobilnya tadi,

"Irene eonni! Sinbi! " teriak Rose di belakang mereka, berlari guna mengikis jarak yang ada, Irene dan Sinbi mendadak kaku, bukan karena Rose yang saat ini tengah berusaha mengatur nafasnya, melainkan para pria yang ikut berlari dibelakangnya, Winwin dan 6 anggota Bangtan lainnya memaksa ikut kesini merasa khawatir,

"Rose, kenapa kau bersama mereka? " tanya Sinbi mendadak tak ramah, mungkin jika bukan karena peringatan dari Irene, Sinbi sudah pasti akan menarik Rose dan membawanya jauh dari orang-orang di belakangnya,

"Kami kesini untuk menjenguk Jennie, juga menjemput Jimin" jelas Seokjin ramah namun Sinbi malah membuang muka, tak lupa berdecih dengan alasan memuakkan yang baru saja mereka katakan,

"Rosie, aku harus segera pulang, di rumah sedang ada acara, sampaikan pada Suho Hyung , nee? " Rose mengangguk tak lupa membungkuk hormat untuk berterimakasih pada Winwin karena sudah mengantarnya sampai sini,

"Ayo kita temui Jisoo dan Lisa" ajak Sinbi, dengan cepat ia menarik lengan Rose dan berjalan cepat,

Tersisa Irene dan Taehyung di barisan belakang karena yang lain langsung spontan mengikuti Sinbi dan Rose,

Suasana canggung menyelimuti keduanya, Taehyung melirik Irene sekilas dengan tatapan menilai, gadis di sampingnya ini mungkin lupa mengenakan kacamata botol miliknya sehingga manik hitamnya berkilat indah saat terkena sorot cahaya matahari,

"Kau lupa mengenakan kacamata mu"

Irene terkejut melirik ke arah Taehyung sebentar, lalu menggeleng pelan, menghela nafas sebelum memberikan sedikit balasan untuk pertanyaan pria di sampingnya,

"Tidak, aku sudah tidak menggunakannya"

"Sudah sembuh? "

"Entahlah, Tiba-tiba aku dapat melihat lagi dengan jelas"

Bruk,,

"Maaf noona muda,,,, " Irene mengangguk ramah seolah mengisyaratkan bahwa ia baik baik saja kepada seorang perawat wanita yang tak sengaja menabraknya, sling bag miliknya terjatuh, Taehyung segera membantunya memungut beberapa benda milik Irene yang berhamburan di lantai, ketika Irene hendak membungkuk membantu Taehyung memungut beberapa barang miliknya, Taehyung menghentikannya dan berbisik tepat di telinganya,

"Irene,,,, " jantung Irene nyaris berhenti, tangannya bergetar hingga botol parfume yang sudah ia genggam hampir terjatuh lagi ke lantai,

"Apakah kau sedang datang bulan? " dengan polosnya ia jawab dengan anggukan, namun seketika kesadarannya pulih saat Taehyung secara tiba-tiba mengikat lengan sweater yang ia kenakan ke pinggang ramping nya, oh tidak sesuatu pasti terjadi,

"Omo,,, aku tidak membawa ganti, juga tidak membawa pembalut cadangan" ia sungguh merasa malu dan bodoh sekarang, pasrah ia hanya ingin kembali ke mobil untuk bersembunyi dari Taehyung sekarang ini, kenapa kejadian seperti ini harus terjadi tepat di depannya, memalukan,,,

"Disana toiletnya, kau tunggu di depan aku akan segera kembali" Irene mengangguk lesu berjalan menuju toilet, beberapa orang menatapnya aneh karena cara jalan nya yang serasa tak nyaman,

Ia dengan sedih menunggu Taehyung disini, mengabaikan orang orang yang tertawa melihat penampilannya yang buruk, rambut yang berantakan karena ia acak sendiri, dan sweater Abu-abu yang terikat di pinggulnya, ia hampir menangis, sebelumnya ia adalah seorang yang acuh dengan penampilan tapi siapa yang tidak malu jika keadaan itu benar-benar terjadi di depan orang yang selalu berkelana dalam pikirannya? ,

𝙍𝙚𝙞𝙣𝙠𝙖𝙧𝙣𝙖𝙨𝙞 𝓦𝓲𝓽𝓱 𝓑𝓵𝓪𝓬𝓴𝓫𝓪𝓷𝓰𝓽𝓪𝓷 Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang