Lalisa, gadis itu terjatuh saat berlari menyusuri parkiran fakultas ilmu arkeologi kebanggaannya, hal itu membuat Sinbi menjerit karena mendapati Lisa yang tak sadarkan diri, bahkan kening gadis itu sedikit berdarah kerana dahi yang membentur sudut buku yang ia bawa,
"Lalisa kau terjatuh tanpa rasa dosa, punggungku sakit sekali memapahmu paboya!! " keluh Sinbi sembari memegangi punggungnya yang terkesan menderita,
"SINBI! " Rose berlari menuju ruang perawatan setelah berdebat dengan dokter Chanyeol yang merasa jika gadis bermarga Park itu mengganggu ketenangan dengan suaranya yang dirasa sangat bising,
"ssstttt,, Rosie kau mau membuatnya memukulmu saat bangun nanti? "
"Huft aku ini khawatir,, "
"Tapi bukan begitu caranya nona Park, kau mau membuat semua orang mengusir kita dari sini? " Rose menggeleng dengan cengiran khasnya,
Mendengar kabar jika Lisa terjatuh membuat Rose berlari pontang panting dari perpustakaan fakultas hukum sampai klinik kampus yang jaraknya cukup membuat ia kelelahan,
"Sinbi kau tidak ada kelas ya hari ini? " Sinbi melotot dan dengan keras memukul keningnya setelah mengomel dengan keras sembari berlari keluar,
"Dasar pikun" sembari menunggu Lisa bangun Rose memilih keluar ruangan untuk mengganggu pekerjaan dokter Chanyeol, atau bahkan menggoda dokter Hwang Minhyun yang saat ini sudah resmi bertunangan dengan teman satu angkatannya,
"Roseanne!! Aku akan memukulmu jika kau masih duduk di kursiku!! " teriak Chanyeol memenuhi ruangan, padahal sejak tadi dokter muda itu memperingatkan agar menjaga ketenangan,
Namun jika ada yeoja nakal ini ketenangan tidak akan terjadi, ia bingung saat jisoo yang manis, lugu, dan lemah lembut pernah mengaku sebagai kakak Roseanne, jelas Chanyeol tidak percaya mengingat sifat mereka yang berbeda 180°,
"Aku hanya duduk, tidak melakukan apapun" ucapnya membantah dengan bibir yang sengaja di pout kan,
"Kau ini amnesia ya? Siapa yang mematahkan roda kursi putarku sehingga aku terjatuh? " Rose tertawa kecil ia kembali menjadikan kursi kerja dokter Chanyeol untuk bermain layaknya komedi putar,
Prangg
Seluruh atensi beralih pada bilik yang terletak di ujung ruangan, seingat Rose itu adalah ruangan tempat sahabatnya di rawat, sontak ia berlari guna melihat benda apa yang terjatuh,
"Lisa gwenchanayoo? " bagaimana tidak bertanya demikian, Lisa duduk meringkuk di atas ranjang dengan menjambak poninya sendiri, belum lagi segelas teh yang sudah berantakan di lantai ruangan membuat kondisi gadis itu semakin terlihat tidak baik-baik saja,
"Pergi Rose! "
"Apa yang terjadi? "
"AKU BILANG PERGI! " sentaknya lagi dengan kasar menutup wajahnya dengan bantal, Rose dan dokter Chanyeol semakin di buat bingung kala rungu mereka menangkap suara Lisa yang menangis ,
"Apa aku melakukan kesalahan? Ayo katakan"
"TIDAK! AKU BILANG PERGI! "
"Baiklah tidak perlu berteriak, pabo aku bisa pergi sekarang, akan ku panggilkan Sinbi"
Sepertinya membiarkan Lisa sendiri adalah solusi terbaik, tidak mungkin ia akan memaksa Lisa untuk bercerita, yang ada mereka akan semakin bertengkar,
'Maaf Rose '
.
.
.
.
.
.
.Sementara kondisi Jennie, setelah diizinkan pulang, NamJoon benar-benar menjaga Jennie dengan ketat, tidak membiarkan Jimin mendekat barang radius 50 meter sekalipun, begitupun Taehyung yang semakin gencar mengikuti Irene kemanapun gadis itu pergi, bahkan Taehyung tak segan memukul Mino yang mencoba menjelaskan kenyataan padanya, bagi Taehyung kenyataan adalah kenyataan,

KAMU SEDANG MEMBACA
𝙍𝙚𝙞𝙣𝙠𝙖𝙧𝙣𝙖𝙨𝙞 𝓦𝓲𝓽𝓱 𝓑𝓵𝓪𝓬𝓴𝓫𝓪𝓷𝓰𝓽𝓪𝓷
Fiksi PenggemarHal hal yang di hindari ternyata adalah sebagian dari masa lalu "Jangan pergi Jisoo, kau bilang, kau adalah bayanganku, bayangan tidak akan pernah pergi kan? " "Apa yang dapat memisahkan bayangan dari objek nya? Kegelapan , Yang mulia,,, dan kau tel...