chapter 4

1.2K 118 11
                                    

Jimin membuka matanya dengan perlahan, sepi, sunyi, hanya suara kipas angin dan detakkan jam dinding yg terdengar memenuhi ruangan UKS, ia memegang kepalanya yg sudah tidak terasa sakit lagi.

"Hufffttt,," Jimin menghembuskan nafasnya

"Udah bangun.?"

"Eehhh,,, udah kak, kakak kok disini.?"

Orang yg di ajak bicara hanya mengangkat kedua bahunya,,, "Pengen disini"

"Kak Yoongi gak ikut kelas.?"

Yaaa,, orang itu adalah Yoongi, pemuda yg mampu menggetarkan jantung seorang Jimin Delio Adiwangsa.

"Gue bolos"

Jimin terpaku mendengar jawaban Yoongi, senakal itukah pujaan hatinya.?!!

"Makasih kak"

Langkah Yoongi terhenti saat ia akan keluar dari ruang UKS.

"Makasih,,," ulangnya

Ucapan terimakasih itu hanya dibalas senyum dan anggukan oleh Yoongi, setelah itu ia benar benar pergi meninggalkan ruang UKS.

Jimin tidak bisa menyembunyikan rasa bahagia nya, terlihat dari bibirnya yg tidak berhenti tersenyum, kala ia kembali mengingat kejadian beberapa jam yg lalu.

"Tadi yg Gendong gue beneran Yoongi kan ya.? Jadi tadi gue pingsan didalam pelukan Yoongi gitu.? Ya Allah bisa gak sih sekarang aja gue jadian sama Yoongi"

Tanpa Jimin sadari, ada seseorang yg mengintip dari balik jendela UKS dan mende gae apa yg Barus saja di katakan oleh Jimin.

"Jangan mimpi, sampai kapanpun Lo gak bakalan bisa buat dapetin yoongi, Yoongi cuma milik gue, Milik Jung Rival Adiwangsa" gumam orang tersebut yg ternyata adalah rival, saudara tiri Jimin Delio Adiwangsa.

****

"Jimin,, bangun nak,," ucap guru penjaga UKS yg bernama Warsih

"Lima menit lagi mah,, Jimin masih ngantuk"

"Jimin, ini Bu Warsih, bangun nak hari sudah sore"

"HAH...!!!!"

Jimin langsung terbangun dan membuka matanya lebar lebar, netra nya mengawasi seluruh ruangan dan benar saja, ia masih berada di ruang UKS.

"Maaf Bu,, kenapa gak bangunin saya dari tadi"

"Ibu ada panggilan di kantor tadi, maaf ya ibu juga lupa kalau ada kamu, untung ibu balik lagi kesini coba kalau tidak.?"

"Yaudah,, makasih ya Bu,, Jimin pulang dulu"

Tidak ingin membuang waktunya, ia segera berlari keluar dari sekolahnya dan menuju halte bus yg memang berada di dekat sekolahan tersebut.

"Aduhh,, kenapa harus hujan sih"

Cuaca sedang tidak bersahabat dengan nya, hujan turun begitu deras sejak dua jam yg lalu.

Sepanjang ia berjalan, matanya tak henti melirik kanan kiri karena keadaan yg sudah sangat sepi dan minimnya pencahayaan membuat suasana terlihat mencekam.

"Terus gimana gue baliknya.?? Mana udah jam 6,, hujan pula,, gak mungkin gue maksain buat jalan dibawah guyuran hujan kayak gini kan.?"

Karena hujan yg tidak kunjung reda, ia mengurungkan niat untuk menuju ke halte bus, dirinya lebih memilih duduk di pos sekolah yg letaknya di pinggir jalan depan sekolahan.

"Huffftt,,," Jimin menghembuskan nafasnya, masih memikirkan bagaimana cara agar dirinya sampai dirumah tepat waktu.

"Coba aja papa kasih gue mobil kayak rival, pasti gue gak bakalan susah kayak gini, bakal pulang tepat waktu, bisa ngirit uang juga, tapi papa lebih percaya dan sayang sama rival dibanding gue"

Let's Be Together Forever (YoonMin) EndTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang