"ANJING LO"
PRANGGG..........
"AAAA,,, MAMA TOLONG.!!!!"
Rival tersungkur kelantai dengan darah yg mengalir dari kepala nya.
Mata Jimin terbelalak sempurna, menatap vas bunga ditangan nya yg terbelah dan hancur berantakan karena hantaman keras di kepala rival.
Jimin berjalan mundur, menjatuhkan potongan vas bunga yg masih ada di genggaman tangan nya, ia menutup mulutnya sembari ketakutan menatap kearah rival yg sudah tersungkur dengan darah yg berceceran.
"Astaga,, rival.!!!" Ucap sang mama
"Rival" kali ini Yoongi juga ikut menghampiri ketiga nya diruang makan
"RIVAL..!!!" Teriak sang mama sembari mencoba menutupi luka dengan bajunya, agar darah yg keluar tidak semakin banyak.
Kemudian Jesica berdiri dan melangkah cepat menuju Jimin yg masih terpaku dengan perbuatannya.
PLAKK....
"KAMU APAKAN ANAK SAYA"
Jimin tidak menjawab, tatapannya masih terpaku pada Yoongi yg sedang menopang tubuh rival.
PLAKK...
"JAWAB SIALAN,KAMU APAKAN ANAK SAYA"
Namun Jimin juga tak kunjung menjawab.
"Tante, kita bawa dulu rival kerumah sakit"
Jesica menoleh kearah Yoongi, kemudian kembali menatap Jimin dan berkata.... "Saat suami saya pulang nanti, saya pastikan kamu akan hancur"
Setelah mengatakan itu, Jesica langsung berlari menuju halaman depan, menyusul Yoongi yg sudah membawa rival masuk kedalam mobil untuk segera kerumah sakit.
Sepeninggal mereka bertiga, Jimin masih tidak bergeming dari tempat nya, perlahan, Jimin menekuk kakinya dan langsung mengubah posisi nya menjadi berlutut.
Tangan nya menyapu pelan serpihan beling yg berserakan, juga bercak darah yg masih tergenang diatas lantai, kristal bening dari matanya perlahan turun membasahi pipinya.
"Maaf kak.." gumamnya
****
Jimin berjalan pelan di sepanjang lorong rumah sakit, kali ini ia datang bukan untuk check up masalah penyakit nya, tetapi perihal rival yg terluka karena ulahnya.
Setelah mendapat kabar jika rival dilarikan dirumah sakit tempatnya check up, ia langsung bergegas pergi untuk menanyakan bagaimana keadaan saudara tiri nya itu.
Langkahnya terhenti saat netra nya menangkap seseorang yg tengah duduk didepan ruangan ICU, ia menghembuskan nafas, mencoba menguatkan hatinya, kemudian ia berjalan menghampiri orang tersebut.
"Kak.." orang yg dipanggil hanya melirik sekilas.
"Kenapa.?" Tanya orang tersebut dengan nada yg cukup ketus, tanpa melihat kearahnya
"Gi-gimana keadaan rival.?"
"Parah, langsung dibawa keruang ICU"
Mendengar jawaban Yoongi, degupan jantung nya semakin cepat, ia tak menyangka jika perbuatannya akan sefatal ini, dirinya yg dikuasai oleh emosi secara tidak sadar telah melukai saudara tiri nya begitu parah. Dengan menghantam keras kepalanya menggunakan vas bunga.
Jimin mendudukkan dirinya disebelah Yoongi, namun siapa sangka Yoongi malah menggeser posisi nya agar sedikit menjauh dari Jimin.
"Tante Jesica dimana.?"
"Pingsan, lagi istirahat diruang rawat"
Jimin memejamkan mata, menghirup nafas dalam dalam, sefatal inikah perbuatannya.?
Jimin menoleh kearah samping, menatap wajah Yoongi yg terlihat begitu khawatir akan kondisi rival didalam sana.
"Sayang banget ya kak sama rival.?"
Sebenarnya ada banyak hal yg ingin Jimin sampaikan pada Yoongi, ada banyak hal yg terpendam karena hubungan mereka yg terlanjur kandas, tetapi saat ini ia hanya berani menatap tanpa berani berucap.
"Lo tau dari mana rival disini.?"
"Dari kak Iqbal"
"Gue gak ngerti kenapa Lo sebenci ini sama rival, gue kira selama ini rival yg jahat, tapi ternyata gue salah menilai orang"
"Gue berani ngomong gini karena gue lihat sendiri bagaimana perbuatan Lo yg sampai mengakibatkan saudara Lo sendiri Masuk rumah sakit"
"Apa yg Lo fikir pada saat itu, sampai Lo buat pacar gue masuk rumah sakit dan ngalamin Luka separah ini"
Seketika tangis Jimin pecah, ucapan Yoongi berhasil melukainya lagi, sampai ia sendiri pun tak mampu menahan cairan bening yg lolos begitu saja tanpa permisi.
"Maaf.!!" Lirih nya
"Maaf Lo gak akan merubah keadaan dan gak akan bisa nyembuhin rival"
"Aku tau kak, tapi kakak gak tau apa yg rival ucapin Sampai ngebuat aku ngelakuin hal fatal kayak gitu"
"BAHKAN DISITUASI SEPERTI INI LO MASIH SEMPET NGEBELA DIRI LO SENDIRI, LO GILA, GAK PUNYA HATI LO.!!"Bentak nya
Jimin terpaku seketika, kali ini rasa takut yg menguasai dirinya.
"Gue gak percaya Lo seegois ini, di situasi dimana Lo salah, Lo masih sempet nyalahin rival"
"Dia sakit, dia terluka dan itu semua karena Lo"
"Gue rasa keputusan gue untuk pergi dari Lo itu benar, dengan bodohnya gue pernah punya hubungan sama orang kayak Lo"
Tangis Jimin semakin menjadi mendengar ucapan Yoongi yg membuat hatinya semakin sakit.
"Lo tau.?" Yoongi perlahan mendekat kan wajahnya ke telinga Jimin... "Lo itu masalah.!!" Ucap nya dengan nada dingin
Tangis Jimin berhenti seketika saat mendengar ucapan Yoongi, ia berdiri dan mendongak menatap lekat wajah Yoongi sedang berdiri dihadapan nya.
"Kamu bilang apa.?"
"Lo itu masalah" ucapnya sekali lagi
"Kalau gue masalah kenapa Lo pura pura terima kehadiran gue.? Kalau Lo nyesel pernah punya hubungan sama gue kenapa Lo gak biyarin gue berjuang sendiri Sampe gue lelah.? Dan kenapa pada saat itu malah Lo balik berjuang buat gue.?"
Jimin menyeka air matanya dengan kasar, kemudian ia meraih ransel miliknya yg tergeletak diatas lantai.
"Gue pergi kak, sampein maaf gue ke pacar Lo dan Tante Jesica, maaf udah pernah buat Lo gak bahagia"
Dengan air mata yg berderai, Jimin berbalik dan pergi dari hadapan Yoongi, meninggalkan lelaki itu yg masih menatap punggung kecil itu yg kian menjauh.
****
Disisi lain, sepeninggal nya dari rumah sakit, Jimin meminta untuk bertemu dengan Iqbal, menceritakan semuanya yg ia alami beberapa waktu lalu.
"Jadi Lo hantam kepalanya pake vas bunga sampe pecah.?"
"Gue emosi kak"
"Iya,, gue ngerti,, gue juga bakal emosi kalau itu udah menyangkut orang tua,, kalau gue jadi Lo, mungkin gue bakal ngelakuin hal yg lebih parah dari itu"
"Apa yg Lo lakuin itu wajar, emosi itu manusiawi, jangan terlalu merasa bersalah"
"Tapi gue emang salah kak, mereka semua bilang kalau gue itu masalah buat orang disekitar gue"
"Siapa yg bilang.?" Nada suara Iqbal terdengar serius kali ini
"Banyak, bahkan papa gue sendiri juga sering bilang kayak gitu, dia juga bilang kalau gue ini benalu"
"Enggak enggak, Lo bukan masalah"
"Enggak kak, gue emang masalah, gue sadar kalau saat ini banyak orang kehilangan bahagia nya dan menderita karena gue, meskipun gue sendiri juga gak bahagia" ucapnya dengan lirih di akhir kalimat
Tbc
//MinNovi//
KAMU SEDANG MEMBACA
Let's Be Together Forever (YoonMin) End
Random"Yoongi tau kan kalau Jimin suka sama Yoongi.?" "Hemm,," "Terus kenapa Yoongi gak pernah respon ke Jimin.?" "Gue.? Respon Lo.?,,, Lo fikir kehadiran Lo penting buat gue.?,,, Gak sama sekali.!!!!" "Tapi Jimin suka sama Yoongi, Jimin sayang Jimin cint...