chapter 14

1K 108 40
                                    


Motor Yoongi terparkir didepan wahana pasar malam, Jimin tersenyum lebar melihat wahana favorit nya saat kecil, bagaimana Yoongi tau jika dirinya sangat menyukai wahana itu.?

"Gak papa gue bawa Lo ketempat kayak gini.?"

"Gak masalah kak, gue seneng banget, dulu waktu kecil gue sering ke wahana ini sama mama"

Yoongi terkekeh mendengar ucapan Jimin,,,,, "Pernah juga bareng temen temen sampe pulang malem banget, abis itu dimarahin papa dan gak boleh ke wahana ini lagi, jadi udah lama gue gak ketempat kayak gini kak"

"Yaudah ayok" Yoongi mengajak Jimin sembari menggenggam tangan nya.

Jimin tersenyum kecil, melihat tangan nya di genggam erat oleh lelaki yg ia sukai.

****

Berbagai permainan telah mereka coba, waktu berjalan begitu cepat seiring dengan tawa Jimin dan juga Yoongi.

"Mau beli apa.?"

"Mau itu"

Jimin menunjuk salah satu pedagang permen kapas berwarna pink yg tak jauh dari wahana bianglala, Yoongi merangkul Jimin dan membawanya kesana.

Permen kapas besar sudah ditangan Jimin, ia tersenyum penuh semangat untuk menghabiskan nya.

"Kak,," Jimin menyodorkan permen kapas ditangan nya pada Yoongi

Yoongi menggeleng sebagai jawaban,,,,, "Kenapa sih kalau Jimin tawarin gak pernah mau"

Jimin kembali mengambil sedikit bagian permen kapas nya dan kembali menyodorkan pada bibir Yoongi.

"Gue gak mau Jim"

"Iiihhh,, buka mulut nya"

Yoongi yg tak tahan dengan tingkah menggemaskan Jimin, langsung menuruti perintahnya.

"Oke,, aaa"

Jimin memasukan permen kapas kecil di tangan nya.

Sedangkan Yoongi sedikit terkejut melihat wajah mulus Jimin dari jarak sedekat ini, jantung nya berdegup sangat kencang, mengapa wajah imut itu mampu menghipnotis nya malam ini.?.

"Iihhh kakak,, di tanya malam diem aja, enak gak.?"

"I-iya,, enak,, enak kok"

"Apa ini waktu yg tepat.?" Batin Yoongi

"Jimin"

Jimin menoleh kearah Yoongi.

"Gue mau ajak Lo naik itu" ucap Yoongi sembari menunjuk salah satu wahana permainan

"Ayok kak,, gue dulu suka banget naik itu"

Dia ticket sudah didapatkan, saat nya Yoongi beraksi dan menjalankan niatnya, Jimin masih fokus dengan permen kapas ya ketika bianglala berputar nyaris pada posisi teratasnya.

"Jimin"

"Hem,,"

"Gue mau ngomong"

Jimin mengangguk, dan kembali fokus pada permen kapas nya.

"Cckk,, gue serius,, lihat gue dulu"

"Maaf"

"Untuk.?"

"Semuanya, baik jarak maupun waktu Lo yg udah gue buang sia sia, dan semua pesan yg udah Lo rangkai dengan susah payah nya malah gue hapus satu persatu, maaf untuk perasaan Lo yg gue sakiti secara gak sadar, maaf untuk perlakuan gue yg akhirnya bikin Lo hancur, maaf atas perasaan yg tidak terjawab dan akhirnya menunggu tanpa arti, maaf atas sikap gue yg akhirnya bikin Lo menyerah, maaf atas semua rasa sakit dan lelah, maaf atas semua harapan yg gue patahin begitu saja"

"Terimakasih Jim,, makasih karena sudah menjadi pihak yg selalu sabar, makasih udah memiliki rasa sedalam ini ke gue, makasih atas semua waktu Lo, memperbincangkan tentang gue bersama sunyi saay malam, makasih atas semua doa, dan terimakasih udah sabar menghadapi sifat gue yg seperti ini"

Penuturan panjang Yoongi yg penuh arti, berjalan beriringan dengan berputarnya bianglala, tidak terhempas hembusan angin meski posisi mereka sedang melawan deruan angin malam.

Jimin menundukkan kepalanya, ucapan Yoongi barusan sukses membuat Jimin terharu dan menitikkan air mata.

Jimin menangis di atas bianglala, sejujurnya ia masih sangat sakit hati mengingat semuanya, tapi yg terpenting saat ini Yoongi ada bersamanya.

"Heyy" Yoongi mengangkat dagu Jimin dan menghapus air matanya

"Maaf" namun Jimin tak menjawab dan masih terisak.

"Ada satu lagi yg harus gue utarakan"

"Baru sekarang gue sadar, kalau sejak pertama, gue udah punya perasaan buat Lo"

Jimin langsung mendongak dan menatap netra indah milik Yoongi.

"Iya,,, gue sayang sama Lo"

"K-kenapa kakak gak bilang dari awal.?"

"Karena gue ragu sama perasaan gue sendiri"

Yoongi tersenyum melihat wajah kesal Jimin,,, "Maaf.!" Yoongi mengusap pelan pipi Jimin

"Jimin.."

"Iya.?"

"Jadi pacar gue, mau.?"

Jimin kaget dengan ucapan Yoongi barusan.

"Jadi pacar gue ya.?" Yoongi bertanya sekali lagi.

Jimin tak mengerti, apakah ini mimpi.? Baru beberapa jam dirinya berharap menjadi pacar Yoongi, dan sekarang ia benar benar di tembak oleh orang yg sudah lama ia tunggu.

Jimin tersenyum dan mengangguk,,, "Mau"

Yoongi tersenyum manis ,, kemudian mendekatkam dirinya pada kepala Jimin, dari Jaka sedekat itu Jimin dapat menghirup aroma tubuh Yoongi yg begitu maskulin.

Dan masih dengan posisi yg sama, hembusan angin menerpa diri mereka.

Gelap langit malam yg dipenuhi bintang mendukung posisi mereka, cahaya orange bulan pun ikut serta dalam hal itu, Jimin merasakan kecupan hangat dari Yoongi di tengah banyak nya manusia.

"Jangan nangis lagi, nanti imut nya ilang"

Tbc

//MinNovi//

Let's Be Together Forever (YoonMin) EndTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang