chapter 23

919 108 26
                                    

"Hai kak"

Suara dari arah belakang memecah fokus nya.

"Udah dua kali Lo ngajak ketemu gue, kali ini apa lagi.?" Tanya Yoongi

"Gue Mau kasih —"

"Penawaran.?" Sela nya dengan cepat

Orang tersebut mengangguk.

"Lagi.?" Tanya Yoongi

"Iya"

"Penawaran apa lagi.? Belum cukup Lo ancam gue dengan foto sialan itu.?"

"Bukan nya belum cukup, tapi apa yg gue mau belum gue dapet"

"Apa yg Lo mau.? Gue bisa kasih Lo semuanya, duit.? Mobil.? Atau —"

"Lo kak,,"

Yoongi mengehentikan ucapan nya saat rival memberikan jawaban yg membuat nya muak.

"Gue bisa kasih Lo segalanya, tapi tinggalin gue, dan jangan ganggu hubungan gue sama Jimin"

"Gue gak butuh semua itu, gue cuma mau Lo"

"Lo mau lihat gak kak.? Sesuatu yg mau gue jadiin penawaran"

"Cepet"

Rival mengangkat ponselnya di hadapan Yoongi, memperlihat kan sebuah video di layar ponsel tersebut, sebuah video yg mampu membuat Yoongi naik pitam.

"Lo gak akan bisa menghalangi gue kak"

"ANJING LO" Yoongi mencengkeram kuat kerah baju rival ,,, "LICIK LO, BANGSAT"

"Lepas, lepasin gue"

Bruk...

Yoongi menghempaskan tubuh rival di atas lantai, membuat rival meringis kesakitan.

"KENAPA LO SENEKAT INI, ANJING"

"KARENA GUE SAYANG SAMA LO KAK, GUE SAYANG SAMA LO, GUE BAKAL LAKUIN APA AJA UNTUK DAPETIN LO"

"Lo ngelakuin hal yg salah rival"

"Gue gak perduli kak, intinya gue sayang sama Lo, tolong ngertiin gue"

"Ngertiin Lo.? Bahkan Lo aja gak bisa ngertiin perasaan orang lain, Lo gak bisa ngertiin perasaan Jimin, dia saudara Lo val"

"BUKAN.!!! dia bukan siapa siapa gue, dia cuman beban, benalu, sampah, dia gak pantes buat Lo kak, dia —"

"DIAM.!!!" sela nya, kemudian yoongi berjalan menghampiri rival yg masih terduduk di atas lantai

"Jangan pernah Lo sebut dia sebagai sampah atau apapun itu, Lo gak sadar.? Lo gak sadar kalau disini, Lo lah sampah nya, Jimin lebih pantas buat gue ketimbang Lo, dan sekali lagi Lo sebut dia dengan kata kata yg gak pantes, Lo abis sama gue"

"Dan video ini akan gue sebar kalau Lo gak mau tinggalin dia"

PLAKKK...

Refleks,, Yoongi menampar rival dengan kuat.

"Lo tega kak, Lo nampar gue.."

"BAHKAN GUE BISA NGELAKUIN HAL YG LEBIH DARI INI" ucapnya... Setelah itu Yoongi pergi meninggalkan rival.

"Gue gak akan biarin Lo bahagia sama sampah kayak dia kak, Lo lihat aja" gumam nya sembari tersenyum licik.

****

"Assalamualaikum,, Yoongi pulang"

"Waalaikumsallam" jawab sang pacar dari dalam, ia berlari kecil kearah Yoongi dan mencium pipi Yoongi hanya sebentar

"Gimana rapatnya.?"

"Lancar kok, kayak biasa,, mana anak kita.?"

"Ada tuh lagi tidur"

"Ohh.."

Setelah itu, mereka berdua saling berpandangan kemudian tertawa bersama karena candaan receh tersebut.

Yoongi duduk di ruang tengah, di susul Jimin yg membawa satu cangkir ice kopi americano untuk Yoongi.

"Yoon, sampe sekarang aku belum tau dimana rumah kamu"

"Nanti kita kerumah, ketemu mama sama papa"

"Emang rumah nya dimana.?"

"Komplek Moonlight"

"Hahhh,, demi apa.?"

"Iya, kenapa emang.?"

"Itu kan perumahan elit ibukota, aku denger banyak para pengusaha sukses, artis, bahkan pejabat yg tinggal di komplek itu"

Yoongi mengangguk menanggapi nya.

"Terus kenapa kamu gak tinggal disitu aja.?"

"Gak papa"

"Kenapa.?"

"Gak papa.?"

"Alasan nya.?"

"Ya gak ada alasan"

Jimin mendengus kala mendengar jawaban dari Yoongi.

"Dasar es"

"Bilang apa beb.?"

"Es"

"Hah,, es.?"

"Iya"

"Kok es.?"

"Kamu kan dingin, kayak es"

Yoongi tak menjawab.

"Dasar es kutub"

Bibir Yoongi menyeringai, dengan paksa ia membaringkan tubuh Jimin di atas sofa.

"Yoongi,, mau ngapain.?"

Yoongi menyeringai, tak menjawab pertanyaan dari Jimin.

"Kamu kenapa sih.? Serem tau kayak gitu"

"Kamu bilang aku dingin kan.?"

"Iya, terus.?"

Yoongi menarikk selimut dan menutupi tubuh mereka berdua.

"Yoongii,, panas ihh"

"Kamu bilang aku dingin kayak es, kok sekarang panas.? Kamu gak percaya aku bisa jadi hot.?"

"Apa sih yongiii"

"Kamu mau gak.? Mau lihat punya aku.?"

"Gak mau"

"Kalau mau aku buka ini boxer nya"

"Gak mau"

"Kalau mau pegang juga gak papa"

"Gak mau"

"Punya aku gede loh"

"Ihhh yoongiiii,, gak mau"

"Bisa bikin kamu keselek"

"Iihhh yoongiii.. stop.!!"

Jimin sungguh kesal dibuatnya, sembari memukul pelan dada Yoongi, setelah itu Jimin memeluk tubuh Yoongi dengan erat, menenggelamkan wajahnya di dada bidang tersebut sambil bergumam..... "Jimin takut kesedak"

Tawa Yoongi menggelegar ketika mendengar ucapan polos pacarnya yg ternyata tak sepolos itu.

Tbc

Annyeong readersNim,, ayok kita siapkan hati dan tissue yaa,, Konflik yg sesungguhnya baru akan di mulai di chapter selanjutnya sampai chapter yg tidak bisa di tentukan,, harap tertib dan jangan demo ke Mimin,, Mari kita simak sama sama.

//MinNovi//

Let's Be Together Forever (YoonMin) EndTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang