chapter 13

1K 100 6
                                    

"Makasih ya kak, udah traktir eskrim tadi"

Jimin dan Yoongi sudah berada di depan rumah milik keluarga Adiwangsa, setelah selesai menikmati eskrim, Yoongi langsung mengantar kan Jimin pulang kerumah nya.

"Ok,, makasih juga udah mau pulang bareng gue"

Jimin mengangguk dan tersenyum, kemudian ia mendorong pintu mobil dan keluar dari mobil milik Yoongi.

"Hati hati kak"

Yoongi mengangguk dari dalam mobil, setelah itu melaju pergi dari halaman rumah Jimin.

Ceklek...

Jimin melangkah kan kakinya, namun ujung matanya menangkap sosok rival yg tengah berdiri disisi jendela.

"Punya hubungan apa Lo sama Yoongi.?"

"Kenapa emang.?"

"Gak papa, gue cuma tanya aja"

"Untuk sekarang sih gue sama Yoongi gak ada hubungan apa apa, tapi gak tau deh nanti"

Tidak ingin berlama lama dengan hal yg menurutnya tidak penting, Jimin berjalan cepat menuju kamarnya yg berada di lantai dua.

Setelah masuk kamar, ia bergegas untuk mandi.

"Seger banget astaga"

"Tapi lebih seger lagi kalau mandinya sama Yoongi"

"Ehh ehh,,, kok otak gue gini sihh,, gak boleh gak boleh,, fikiran gue gak boleh kotor ,, gak boleh ngeres,, Jimin kan polos, imut, rajin menabung dan tidak sombong, Jimin gak boleh mikir yg dewasa sebelum waktunya"

Setelahnya ia tertawa geli dengan asumsinya sendiri.

"Everywhere i am lookin now, i surrended by your Embrace, baby i can see your hallo you know, you my seving Grace"

"You everything i needed more It's writing over your face, baby i can see your hallo pray won't fade away"

Jimin bernyanyi ala penyanyi papan pantas, meski dirinya sedang berada di kamar mandi, tempat yg kerap ia jadikan panggung konser.

****

Dengan rambut yg setengah basah, Jimin perlahan menuruni satu persatu anak tangga sembari bersenandung kecil.

"Dapatkah selamanya kita bersama, menyatukan perasaan,, kau dan aku,,,"

"Aduh,, nih tangga banyak amat, bikin capek aja"

"Papa udah pulang"

Jimin berlari kecil menghampiri sang ayah dan menyalimi tangan nya, mau bagaimana pun, Adiwangsa adalah orang tua kandung nya dan satu satu nya yg Jimin punya di dunia ini.

"Udah"

"Papa capek gak.? Mau Jimin pijitin.? Atau mau Jimin ambilin makan buat papa.?"

"Tidak usah, saya bisa ambil sendiri"

Jimin tersenyum kecil,,,, "Yaudah kalau gitu Jimin mau ambil makan dulu pah"

Saat menuju dapur, ia mendengar rival yg tengah berlari menyambut sang ayah.

"Papa udah pulang" seru rival

"Udah nak"

Mendengar itu, Jimin langsung membalikkan badan, melihat sang ayah yg tengah mengusap lembut kepala rival.

"Anak bujang papa" ucap pak Minho sembari tersenyum kearah rival.

Sakit sekali melihat pemandangan itu, tetapi jimin sudah terbiasa, tidak ingin berlama lama menyaksikan adegan romantis antara orang tua dan anak yg membuatnya sakit hati, Jimin melanjutkan langkahnya kearah dapur.

Let's Be Together Forever (YoonMin) EndTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang