"pokoknya nanti kalau ada Yoongi harus biasa aja"
"Gak boleh senyum dan perduliin dia"
"Pokoknya kalau ada Yoongi, gue harus menghindar"
Jimin menguatkan tekadnya, mulai melangkah lebih masuk ke adalah bangunan sekolah nya, di sepanjang perjalanan hanya kalimat itu mampu ia ucapkan.
Ia menghentikan langkahnya, melirik kanan kiri seperti berjaga jaga.
"Ok,, suasana aman terkendali, Yoongi gak ada,, ayo lanjut jalan lagi"
Baru juga selangkah ia melangkah, Suara berat yg menginterupsi nya dari belakang membuat Jimin terhenti dan mengurung kan langkah nya, sebelum ia berjalan cepat untuk sampai di kelas nya.
"Jimin"
"Gak boleh nengok, ayo jalan lagi" batin nya
"Jimin tunggu.!!"
"Bodo,, gue gak akan nengok" batin nya lagi
"Jimin.!!"
Suara Yoongi kian menggema, tetapi Jimin tetap teguh dengan pendirian nya, ia tidak berhenti dan tidak menoleh pada Yoongi.
"ASSALAMUALAIKUM GUYS.!!"
Jimin memasuki kelas dengan peluh di dahinya, akibat berlari karena menghindar dari kejaran Yoongi.
"Waalaikumsallam,,," jawab teman teman nya
"Widih,,, Jimin Delio udah sehat Lo.?"
"Udah kok nan"
"Lo tau gak.? Kemarin kak Yoongi nyariin Lo kesini"
"Hah.?? Ngapain.?"
"Ya mana gue tau, ada hubungan apa Lo sama si ganteng Yoongi.?"
"Hubungan apa sih.? Gak ada"
"Bohong Lo ya.?"
"Gak ada yg bohong Nando, kalau gak percaya tanya aja sama orang nya"
"SELAMAT PAGI SEMUA.!!"
Belum sempat Nando menjawab, guru pembimbing mereka sudah memasuki kelas dan akan segera memulai pelajaran nya.
****
Rooftop bagian teratas gedung, sekalian tempat terindah seantero sekolahan menjadi tempat favorit beberapa siswa termasuk Jimin yg tengah duduk menghadap awan di bagian ujung rooftop.
Ia menatap layar hp nya, berharap sang ayah cepat membalas pesan yg sudah ia kirimkan tadi.
Setelah lama tidak ada balasan, Jimin terpaksa mendial nomor sang ayah dan akan berbicara langsung lewat panggilan telepon.
"Assalamualaikum pah,," sapanya saat panggilan telefon tersambung
"Gak punya etika kamu, saya bilang jangan hubungi saya di jam jam segini, saya sibuk"
"M-maaf pa."
"Ada apa kamu menelfon saya.?"
"Pah,, Uang Jimin habis, gak cukup untuk beberapa Minggu ke depan"
"HABIS.? SAYA BARU SAJA KASIH KAMU BEBERAPA HARI YG LALU DAN SEKARANG KAMU BILANG HABIS.? KAMU KEMANAKAN UANG ITU.?"
Jimin tidak menjawabnya, ia terlalu takut jika sang papa sudah bicara dengan nada tinggi seperti itu.
"JAWAB, TULI KAMU HAH.?!! KAMU KEMANAKAN UANG ITU.?"
"H-habis pah"
"SEMUDAH ITU KAMU BILANG HABIS.? RIVAL SAJA TIDAK PERNAH SEKURANGAJAR INI KE SAYA, RIVAL TIDAK PERNAH MEMINTA UANG MESKIPUN SAYA BELUM KASIH"
KAMU SEDANG MEMBACA
Let's Be Together Forever (YoonMin) End
Acak"Yoongi tau kan kalau Jimin suka sama Yoongi.?" "Hemm,," "Terus kenapa Yoongi gak pernah respon ke Jimin.?" "Gue.? Respon Lo.?,,, Lo fikir kehadiran Lo penting buat gue.?,,, Gak sama sekali.!!!!" "Tapi Jimin suka sama Yoongi, Jimin sayang Jimin cint...