chapter 29

908 85 5
                                    

Jimin memutuskan untuk pulang, ia duduk termenung diatas kasur, sembari memperhatikan jejeran foto di atas tali palaroid.

Ketakutan akan kehilangan seseorang dan sulitnya melepaskan telah ia rasakan sejak lima jam yg lalu, lima jam yg lalu dimana seseorang yg sangat ia cintai mengungkapkan fakta yg tidak pernah ia tau.

Lima jam yg lalu dimana dirinya merasa sangat hancur, lima jam yg lalu juga dirinya harus mengikhlaskan kepergian seseorang yg selama ini menjadi pilar dikehidupan nya untuk mencetak sebuah kisah perjalanan dalam kebahagiaan.

"Yoongi.. kamu pernah bilang kalau kamu gak akan tinggalin aku, tapi nyatanya sekarang kamu pergi, kamu berhubungan dengan seseorang yg bahkan kamu tau dia itu gak baik, aku gak tau kenapa kamu bisa lakuin ini, aku gak tau kenapa kamu bisa sampai sejauh ini"

"Bahkan sampai aku gak nyangka kalau semua perlakuan kamu selama ini tuh palsu, juga tentang hubungan kita selama beberapa bulan ini"

"Tapi aku gak marah, bahkan aku pernah bilang kalau aku gak pernah bisa marah ke kamu, aku gak tau kenapa perasaan aku bisa setulus ini ke kamu Yoon, bahkan sampai sejauh ini kamu nyakitin aku aja aku gak bisa benci ke kamu"

"Sakit.!! Sakit.!!! Hikss.. sakit Yoongi.."

"Aku cuma pengen bahagia seperti orang pada umumnya, bahagia aku hanya bertahan beberapa waktu, sedangkan rasa sakit nya terus berjalan beriringan"

"Ada banyak hal yg belum sempet aku lakuin sama kamu, ada banyak perasaan yg belum aku utarakan ke kamu, tapi sekarang aku sadar, kita hanyalah sebuah kisah yg tidak sampai pada akhirnya , kamu bagaikan sebuah buku yg tidak bisa aku baca sampai halaman terakhir"

****

"Jimin.!!" Seru seseorang yg tak lain adalah Iqbal, adik sepupu Yoongi.

Iqbal menghampiri Jimin di belakang sekolah lantaran ia melihat lelaki itu menangis sembari memukuli dadanya.

"Kak Iqbal,,"

Jimin langsung berdiri dan memeluk tubuh Iqbal dengan begitu erat.

"Lo kenapa.?" Tanya nya sembari membalas pelukan Jimin

"Gue capek kak,, hikss.."

"Yoongi lagi.?"

"Gue sayang banget sama dia kak, gue udah berusaha keras buat lupain dia, tapi kenapa susah banget, gue gak tau harus dengan cara apalagi biar gue bisa lupa sama dia"

Iqbal tak berkata apa apa, ia benar benar memberi kesempatan Jimin untuk meluapkan semuanya.

"Gue gak tau kenapa dia lebih milih rival hikss hikss,, padahal gue yg berjuang mati matian buat dia"

"Gue yg berusaha keras buat dia bahagia, gue selalu paksain diri supaya jadi apa yg dia mau hikss.. tapi sekarang semuanya sia sia kak hikss.."

"Yoongi udah pergi hikss,, sakit kak,, sakit.!!"

"Iya,, gue tau,, gue tau Lo sakit" Iqbal mengelus punggung yg sedikit bergetar itu,,,, "Gue tau gimana keras nya perjuangan Lo buat dapetin yoongi, gue tau Lo sakit, tapi ada satu yg gak Lo sadari, Lo itu kuat, Lo kuat Jim, Lo bisa bertahan diposisi sesakit ini, dan Lo hebat, Lo gak punya rasa benci sama orang yg udah nyakitin Lo sesakit ini"

Jimin melepaskan pelukan nya, kemudian ia menatap Iqbal dengan wajah yg basah akibat air mata.

"Tapi gue capek kak."

Iqbal tersenyum.... "Itu manusiawi, Lo harus percaya bahwa akan ada saat nya dimana semua kesedihan Lo terbayarkan, akan ada saat nya semua rasa sakit yg Lo alami berhenti, dan ada saat nya Lo bisa ngebuat orang yg udah nyakitin dan ngancurin Lo itu menyesal"

Let's Be Together Forever (YoonMin) EndTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang