chapter 28

893 95 15
                                    

"Yoongi..!" Serunya, kemudian ia berlari menghampiri Yoongi

"Kamu pulang bareng aku kan.?"

"Gue gak bisa"

"Kenapa.? Kok gak bisa"

"Mau nganterin temen gue"

"Kamu lebih milih nganter temen kamu ya ketimbang aku.?"

"Gak gitu Jim, tapi ini penting"

"Temen kamu jauh lebih penting.?"

"Lo bisa gak sih bersikap dewasa dikit.? Waktu gue juga gak semuanya buat Lo"

"Tapi sekarang kamu udah gak ada waktu buat aku"

Yoongi terdiam,, sedetik kemudian Jimin tersenyum manis kearah Yoongi.

"Yaudah gak papa, Berangkat gih Sana, ini penting kan.? Aku ngerti kok"

"Makasih udah ngerti"

"Sama sama"

"Gue pergi dulu"

Tanpa menunggu jawaban dari Jimin, Yoongi sudah lebih dulu melangkah meninggalkan nya.

"Aku ngerti Yoon, mencoba untuk mengerti lebih tepatnya"

Jimin menghembuskan nafas lelah nya, saat hendak melangkah ia baru sadar jika sejak tadi, ia tidak melihat dimana ponselnya berada.

"Di kelas nih pasti"

Tidak menunggu lama, Jimin berjalan cepat menuju kelas berharap ia menemukan ponselnya disana.

Sepertinya Dewi Fortuna sedang berbaik hati padanya saat ini, tangan nya berhasil meraih benda pipih yg tergeletak dikolong meja.

"Hufftt,,, untung masih ada"

Hari semakin sore, Jimin segera melangkah pergi keluar kelas, ketika hendak sampai dilapangan parkir, langkahnya terhenti seketika, ia memicingkan mata dan menatap lekat objek didepan sana.

"Y-yoongii.!!" Lirihnya

Dahi nya mengernyit ketika ia melihat yoongi yg tengah menggenggam tangan seseorang menuju mobil, raut wajah imut itu seketika berubah menjadi sendu.

"Jadi rival lebih penting dari aku ya.?" Gumam nya, sembari terus mematai dua orang yg sepertinya sedang kasmaran tersebut. Ia

Sakit.!!! Hal ini terlalu sakit untuk tidak ditangisi, saat orang yg kita sayangi perlahan berubah, ketika orang yg kita percaya perlahan hilang dan pergi bersama orang lain, dan yg paling menyakitkan adalah sampai saat ini rasa cinta itu tida berkurang sedikitpun.

****

Setelah sampai rumah, baru saja ia keluar dari kamar mandi dan ingin pergi kedapur untuk mengambil makanan, ponselnya tiba tiba berbunyi.

Pesan dari nomor tidak di kenal, telah mengiriminya satu video, perlahan ia buka dan mulai memperhatikan video tersebut, bukan adegan ranjang atau lain nya, namun mampu membuat Jimin kembali hancur saat itu juga.

Jimin keluar rumah, Berlari kencang menuju jalan besar dengan hanya menggunakan pakaian rumahan yg melekat di tubuhnya.

"Yoongi..."

Jimin semakin melebarkan larinya, tak perduli dengan orang sekita yg tengah menatapnya dengan kebingungan, bahkan dirinya tak meminta ijin pada sang papa untuk keluar malam ini.

"Taksi,, Taksi"

Jimin memberhentikan taksi, kemudian masuk kedalamnya.

"Bougenville Apartemen pak"

Let's Be Together Forever (YoonMin) EndTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang