chapter 38

1K 109 29
                                    

//flashback On, Problem rival and  Yoongi//

Rival memasuki gedung bertuliskan Arson Bar itu dengan perlahan, ia melangkah pelan memasuki salah satu ruangan.

Riyuh suara music terdengar memenuhi penjuru ruangan, beberapa pasang lampu sorot bergerak lincah di setiap sudutnya.

Tatapan rival terfokus pada objek di ujung sana yg begitu mencuri perhatian nya, tanpa berlama lama, ia segera berjalan kearah objek tersebut.

"Yoongi"

"Lio.." gumam Yoongi dengan mata yg sedikit terbuka

Rival mengernyitkan dahi, mengapa Yoongi memanggil nya dengan nama lio.? Ohhh ingatkan rival jika saat ini Yoongi sedang mabuk berat.

"Lio,, k-kamu ngapain disini.?"

"Gak ngapa ngapain"..

BRUKK...

Tiba tiba saja, tubuh Yoongi ambruk kedalam dekapan rival.

"Gue sayang sama Lio,, aahhh gak gak,, Aku mengenalnya dengan nama Jimin" racau nya.

Tanpa Yoongi sadari rival sudah mengepalkan kedua tangan dengan erat, rival terdiam sejenak, setelahnya ia tersenyum miring, ketika sebuah ide nakal muncul dikepalanya.

"Ayo Yoon"

"Mau kemana, Jim.?"

"Ikut aja.."

Cklekk....

Rival membuka pintu kamar yg memang di sediakan di bAr tersebut, dengan cepat, ia memasukkan Yoongi dan langsung mengunci pintu kamarnya.

"Jimin, k-kita ngapain kesini.?"

"Yoongi sayang kan sama Jimin.?"

"Sayang" jawabnya tanpa keraguan.

Rival memajukan wajahnya ketelinga Yoongi yg sedikit memerah karena efek alcohol.

"Making love with me, now.?"

Sebuah seringaian tercetak di bibir tipisnya, Yoongi langsung berdiri dan mendorong tubuh rival kedasar kasur, satu persatu kancing baju rival ia buka, dan mulai mengecupi bagian leher nya.

"Aaahhh.." rival meringis SEmbari menggigit bibir bawahnya saat Yoongi menggigit kecil nipple nya

Semuanya berlangsung begitu saja, dan dari sinilah awal permasalahan antara Yoongi dan rival yg mengakibatkan kandasnya hubungan antara Jimin dan Yoongi.

Mereka terlanjur hanyut dalam aksinya, sampai tak sadar jika sebuah ponsel yg bertengger apik di ujung sana tengah mengarah juga merekam aksi keduanya.

Terakhir kali rival menawarkan sebuah penawaran pada Yoongi untuk meninggalkan Jimin dan menjalin hubungan dengan nya, karena jika tidak.? Rival pun tidak akan segan untuk menyebarkan video asusila tersebut.

Tentu saja Yoongi takut, ia tidak ingin mencoreng nama baik kedua orang tuanya, apalagi ia adalah penerus satu satu nya keluarga Rahardja.

//Flashback off//

****

//Flashback On, dokter Andi and dokter Irawan//

"Andi, ikut keruangan saya"

Dokter Andi mengangguk, kemudian ia melangkah mengikuti dokter Irawan yg saat ini sedang berjalan didepan nya.

"Silahkan duduk" dokter Irawan meletakkan datangan nya di atas meja.

"Ada apa dokter Irawan.?"

"Andi, mengapa kamu tidak memberitahu ku terlebih dahulu jika kanker yg di derita Jimin hampir memasuki tahap 4.?"

"Dok, kanker itu belum sepenuhnya memasuki stadium 4, itu artinya kita masih punya harapan, masih bisa untuk melakukan kemoterapi, masih ada harapan untuk sembuh dok"

"Kamu hanya memeriksa perkembangan kanker nya, tapi apa kamu sudah memeriksa kondisi tubuh dan kesehatan nya.?"

Dokter Andi menggeleng pelan.

"Kondisi mental dan kekebalan tubuh Jimin sangat sangat lemah Andi, kamu tidak boleh terkecoh dengan kondisi mental dan perkembangan penyakit nya, jika kanker yg di deritanya belum sempurna untuk memasuki stadium 4 tetapi kondisi mental dan kesehatan tubuhnya sangat lemah, itu sama saja memasuki tahap akhir, begitu juga sebaliknya, dan kamu tahu apa artinya dokter Andi.? Semua ini hanya sia sia"

"Tahap akhir.? Maksud dokter.?"

Dokter Irawan menghembuskan nafasnya, kemudian mengeluarkan selembar kertas dan menyerahkan nya pada dokter Andi.

"Andi, saya tidak ingin banyak bicara, kamu lihat saja semua hasilnya disini"

Belum sampai selesai membacanya, namun raut raut wajah dokter Andi berubah sendu, tangan nya gemetar hebat, seperti tak percaya dengan hasil yg ia baca.

"D-dok, I-ini tidak benar kan.?"

"Gak mungkin gak mungkin, dia belum memasuki tahap 4 dok"

"Tetapi kenapa....???"

"Kenapa hidupnya hanya tinggal beberapa Minggu lagi.??!!"

Setetes air mata jatuh begitu saja, Andi tak kuasa menahan tangis, ketika mengetahui jika hidup dan batas usia keponakan nya sudah di diagnosa.

"Itu lah yg terjadi Andi"

Andi menggeleng cepat, kemudian ia menaruh kepalanya di antara lipatan tangan nya, ia mulai terisak, bahkan terdengar begitu pilu, semesta benar benar jahat pada sang keponakan.

Tbc

//MinNovi//

Let's Be Together Forever (YoonMin) EndTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang