#Sudah satu minggu penuh aku menghindar dari james maupun sirius, kedua pemuda itu berusaha menemuiku sejak insiden dirumah james waktu itu. Namun aku menolak bertemu, aku lebih banyak menghabiskan waktu di apartment ruby atau pergi kerumah yurina ketika selesai kelas.
Yurina masih belum kembali ke hogwarts, ia meminta waktu untuk absen agar bisa menemani sang ibu yg masih dalam masa pemulihan. Yurina begitu senang jika aku datang, paling tidak aku bisa sedikit menghiburnya.
Mengenai masalah dirumah james aku tak bercerita pada ayah ataupun ibu, meski begitu aku yakin james dan sirius sudah bercerita pada ayah lebih dulu. Sahabatku juga tak mengetahui hal ini, aku tak berani bercerita karna takut ruby akan murka. Aku sangat mengenal ruby dengan baik
Meski begitu ruby, anne dan sophie merasa sedikit aneh melihat aku banyak menghabiskan waktu di apartment mereka bahkan sampai menginap, karna biasanya jika ada waktu luang aku lebih memilih menginap dirumah james.
"tumben sekali kau tak pergi kerumah james" tanya ruby waktu itu
"dia sedang sibuk" balasku singkat, membuat ruby mengangguk sekenanya
Dan sore ini aku hendak pergi mengunjungi narcissa, gadis itu mengirim surat memintaku datang kerumahnya untuk sekedar minum teh. Sejak lulus dari hogwarts aku dan narcissa rajin berkirim surat, dan tanpa berpikir panjang aku mengiyakan ajakan tersebut, namun ketika hendak berangkat anne mencegahku.
Gadis itu berkata macam macam, anne sedikit tak suka melihat aku akrab dengan narcissa karna mengingat perlakuan bellatrix terhadapku dulu.
"kau tahu kan bahwa lucius tak menyukaimu, lalu untuk apa kau datang kesana" runtuk anne
Aku tersenyum kecil
"aku datang karna narcissa, aku bahkan tak perduli dengan lucius" kataku semakin membuat anne mengerucutkan bibirnya sebal
Rasanya aku sudah tak asing dengan malfoy manor, namun aku selalu takjub melihat betapa megahnya hunian yg ditinggali narcissa sejak menikah dengan lucius. Saking besarnya mungkin satu hari tidak cukup untukku mengelilingi malfoy manor,
Saat tiba aku disambut oleh dobby si peri rumah, dengan sopan ia mengantarkanku ke ruang duduk dan berkata akan memanggilkan narcissa. Sembari menunggu aku sedikit berkeliling, menatap ratusan buku yg tertata rapi di sudut ruangan.
Pandanganku tertuju pada satu buku yg tak terlalu besar, kemudian mengambilnya. Buku untuk nampak usang dan tua, sampulnya sedikit mengelupas. Jemariku menjelajahi setiap inci buku, namun sayang ketika hendak membuka sampulnya suara seseorang membuatku berjengit dan menoleh
"oh, ada kau rupanya" dengan ketus lucius berbicara
Buru buru aku mengembalikan buku tersebut dimana tempatnya berada, lucius berjalan mendekat dengan tatapan angkuhnya. Pemuda itu selalu rapi, mengenakan pakaian berwarna gelap setiap hari.
KAMU SEDANG MEMBACA
Last Scene || James Potter x OC || The Marauders Era
FanfictionSeseorang pernah berkata bahwa "Cinta selalu bisa sembuhkan luka", tapi itu sangat tak berarti untuk james dan rosie. Cinta membuat keduanya terluka, cinta membuat keduanya harus membuat keputusan sulit. Pada akhirnya manakah yg harus keduanya pilih...