20. Erlangga

53.7K 2.9K 92
                                    

Happy reading




Mungkin kalau Elsya yang menjadi istri Erlangga pasti laki-laki itu akan berprilaku baik, manis, perhatian, tidak seperti dirinya. Nalika sadar diri kalau ia jadi istri Erlangga saja sudah bersyukur, tapi apa Nalika pantas menuntut Erlangga untuk tidak egois? Rasanya tidak pantas, karena ia bukan wanita yang Erlangga cintai.

Itu yang ada di pikiran Nalika, ia lebih banyak diam diantara cewek-cewek yang sedang mengobrol itu.

Terlepas dari bagaimana 'biasa' nya dirinya, tetapi Nalika berhak mendapatkan perhatian, ia berhak dihargai sebagai seorang istri. Selama ini, Nalika selalu berusaha menjadi seperti yang Erlangga mau, tapi apa Erlangga melihat usaha nya?

Kenapa? Kenapa hanya ia yang mencintai suaminya? Kenapa hanya Nalika yang berusaha jadi yang terbaik? Kenapa tidak keduanya?

"Ngomong-ngomong katanya bakal ada satu atau dua orang yang akan disuruh maju buat tampil gitu, nanti di pilih sama kru acaranya. Palingan sih, MC nya nyamperin penonton gitu." Ucap Syafira membahas obrolan baru.

"Oh ya?" Fayra merespon tertarik, namun tidak lama wanita itu bergidik. "Tapi gue gak mau kalau disuruh tampil, ngebayangin suara gue gimana aja udah ngerti sih."

Baru saja Syafira akan menjawab, perkataan terpotong oleh suara MC yang memecah perhatian para tamu.

"Wah, sepertinya sudah pada nunggu penampilan dari temen-temen kita semua ya." Sapa MC laki-laki menatap riang dari atas panggung.

"Waduh, kira-kira siapa nih yang akan kita pilih buat tampil diatas panggung ya?" Sambung salah satu MC perempuan menatap temannya dengan tak kalah asik.

"Kita turun aja gak sih, La?" Tanya sang MC laki-laki pada temannya yang bernama Sila.

"Nah boleh tuh, biar lebih gampang cari emm... wajah-wajah yang cantik dan ganteng yang akan tampil diatas panggung malam ini." Sila menjawab seraya turun ke area tamu berjalan di bagian khusus para tamu sedang duduk dan makan yang diikuti oleh Hardy, teman MC nya.

Risyana dan Lylia berteriak heboh, mereka seakan menarik perhatian para MC ingin di pilih, terbukti dengan para MC yang mendekat ke arah meja mereka.

"Kayaknya sebelah sini heboh banget, ya kan Dy?" Tanya Sila pada Hardy, kedua MC itu sangat ramah.

Sementara Risyana, Elsya, Lylia, Vita dan Fayra sedikit bercanda dengan para MC, Nalika hanya diam sambil sesekali tersenyum tipis. Ia benar-benar tidak nyaman berada disini, Nalika ingin pulang.

"Daritadi mbak yang di sebelah kanan diem aja, gimana kalau mbak aja yang tampil di atas panggung? Nanti dapet hadiah loh, mbak." Ucap Hardy kepada Nalika yang sontak menunjuk dirinya sendiri.

"Aku?" Tanya Nalika memastikan.

"Iya, mbak."

Nalika menggeleng ragu, ia semakin terdesak saat para penonton mulai tepuk tangan seolah menyuruhnya untuk maju.

"Tapi aku gak bisa tampil apa-apa," Jawab Nalika tidak percaya diri.

"Nyanyi aja mbak, karaoke juga boleh, atau mbak bisa gitar?" Tanya Sila, MC wanita itu tersenyum ramah pada Nalika.

emptyTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang