Happy reading
•
•
•
•
•"Tadi ngapain harus sampe nyanyi dipanggung segala?" Tanya Erlangga ketika mereka sedang berdua di kamar, Rean sudah tidur daritadi.
Nalika yang sedang duduk di cermin rias seketika menghentikan kegiatannya, ia melirik suaminya dari cermin.
"Ditarik sama MC nya," Jawab Nalika jujur.
Erlangga mendengus, ia tidak suka Nalika harus jadi pusat perhatian seperti ini. Tetapi kalau boleh jujur suara istrinya itu cukup bagus, tapi kenapa harus lagu seperti itu?! Nanti dikiranya ia bukan suami yang baik lagi.
"Lain kali gak usah nyanyi-nyanyi kalo ada acara kayak gitu, saya gak suka." Ketus Erlangga.
Nalika terdiam sejenak, ia kemudian mengangguk. Ternyata laki-laki itu tidak suka, lantas kenapa laki-laki itu harus bilang bahwa laki-laki itu bangga padanya? Benar, hanya formalitas saja.
Nalika memberikan wajahnya dengan micellar water ia mencoba menghapus semua pikirin buruknya, namun tetap saja, bahkan sembari bercermin pun Nalika melamun.
"Sejak kapan kamu bisa gitar?" Tanya Erlangga seraya membuka jas nya.
"Udah lama, dari SMA. Pernah ikut ekskul seni musik waktu itu, kebetulan jadi gitaris sama vokalis cadangan juga." Cerita Nalika apa adanya.
"Kok saya gak tahu?!" Erlangga kesal karena ia ketinggalan satu informasi yang menurutnya penting.
"Mas gak pernah tanya." Jawab Nalika jujur yang memang benar Erlangga tidak pernah bertanya apapun soal Nalika kecuali soal keluarga.
Erlangga mengangguk, benar juga.
"Emm, Elsya itu siapa mas?" Tanya Nalika ragu-ragu, ia memilih untuk berpura-pura tidak tahu karena ingin melihat suaminya itu jujur atau tidak.
"Kok kamu tanya dia?" Tanya balik Erlangga karena aneh, kenapa istrinya membahas tentang mantan pacarnya saat SMA itu?
"Gak apa-apa, tadi banyak yang cerita tentang dia aja."
Erlangga hanya manggut-manggut terkesan tidak peduli. "Ohh, kalo ada yang cerita berlebihan gak usah di denger. Dia cuma masalalu saya, kamu lihat sekarang? Kita udah punya kehidupan masing-masing."
"Mas gak mau cerita lebih detail? Aku pengen tau, mas." Tanya Nalika masih penasaran.
"Gak perlu, gak penting juga." Jawab Erlangga cuek.
"Tapi aku pengen tau alasan kamu putus sama Elsya kenapa..." Ujar Nalika pelan.
"Kenapa? Kamu takut saya selingkuh terus balik lagi ke dia?" Tanya Erlangga salah paham.
Nalika menggeleng cepat, "Enggak mas. Aku cuma penasaran aja."
"Kamu penasaran karena kamu curiga, saya capek, saya gak mau bahas hal yang bikin emosi dulu." Ucap Erlangga seraya membuka kemeja nya dan menggantinya dengan kaos putih polos.
"Enggak gitu mas, jangan salah paham dulu..." Balas Nalika lirih, ia hanya ingin bertanya? Kenapa harus salah paham seperti ini.
"Saya bener-bener capek, baru pulang kantor langsung pergi ke acara reuni, terus sekarang kamu nambah-nambah juga. Belum selesai masalah yang kemarin, sekarang kamu mau tambah masalah lagi cuma gara-gara masalalu saya?"
Nalika menduduk sembari mencerna semua omongan suaminya, benarkah ia hanya menambah masalah?
"Kamu juga belum minta maaf soal kemarin. Kamu pikir saya bakal lupain gitu aja?" Tuntut Erlangga pada istrinya.
KAMU SEDANG MEMBACA
empty
ChickLitNalika sampai sekarang saat ini tidak tahu apa tujuan Erlangga menikahinya. Jelas-jelas bukan karena cinta, laki-laki itu tiba-tiba datang ke rumah menemui orangtuanya dan langsung meminta Nalika menjadi istrinya. Semuanya berjalan begitu saja hingg...