BEBERAPA HARI KEMUDIAN - MALAM HARI
Perlahan mataku mulai terbuka dan melihat langit-langit putih. Entah karna pikiranku terganggu atau memang ada masalah lain dengan pikiranku sehingga aku tidak bisa mengingat apa yang terjadi kemarin.
Aku memegang kepalaku yang terasa pusing, sembari tanganku terulur berusaha meraih gelas berisi air yang tersedia dimeja. Setelah ku teguk habis air dalam gelas, aku mengembalikannya ke meja.
Tepat disaat itu, seseorang masuk ke dalam ruangan dan mendekatiku.
"Yo, apakah kamu sudah sehat?" Tanya wanita berambut Merah. Dia mengamatiku beberapa saat dia menambahkan segelas air putih, "sepertinya kamu terlihat sudah membaik."
"Siapa kamu?" tanyaku dengan ekspresi bingung sambil memegangi kepalaku.
"Aku adalah valkries rank A yang akan menjagamu sampai kamu pulih."
Wanita itu mendekat hingga jarak diantara kami cukup membuatku bisa mencium aroma enak dari tubuhnya. Aku bahkan bisa melihat dadanya yang terlalu besar, bisa dikatakan berukuran semangka.
"Sepertinya aku pernah melihatmu." Gumamnya.
"Sungguh?" Tanyaku dengan ekspresi gugup.
"Aku hanya bercanda, nama ku Bella." Ucapnya memperkenalkan diri.
"Aku Akio Graham, panggil saja Akio."
Aku tidak bisa menahan wanita ini saat sebuah insiden tidak sengaja terjadi. Awalnya tanganku hanya tak sengaja menyentuh dada gadis itu, tapi kemudian gadis itu justru mendesah senang. Aku berniat menjauhkan tanganku dari dadanya. Namun gadis itu justru duduk diatasku sehingga membuat bagian bawahku berdiri.
Memang tidak masuk akal bagiku untuk menerima kejadian yang tiba-tiba seperti ini.
"Ahh... Kamu ternyata ganteng juga, ahh... Kamu ternyata genit juga." ucapnya sambil menatapku dengan wajah memerah.
Diam-diam terlintas dipikirkanku bahwa apa yang kulakukan hari ini lebih parah dari kemarin. Bahkan mungkin hari esok akan lebih dari hari ini. Ini tidak berbeda dengan hari kemarin membuatku harus menjadi pelampiasan hasratnya. Sesaat kemudian gadis diatasku menyentuh bagian bawahku dan menggosoknya dengan ekspresi wajah memerah. Aku merasa tidak tahan diperlakukan seperti ini dan berusaha beranjak dari tempat tidur untuk pergi.
Bagiku situasi ini sangat tidak menyenangkan. Terlebih gadis itu hanya tersenyum dan melambai kepadaku tanpa rasa bersalah meski baru saja memperlakukanku dengan tidak senonoh.
Kali ini saat bagian bawahku tegak seperti lidi tidak lagi mudah dikembalikan ke keadaan normal seperti saat insiden sebelumnya.
Harapanku memiliki pencapaian yang baik dimasa depan kemungkinan akan sirna jika terus seperti ini.
RUANG MEJA BUNDAR
Seperti biasa, dokter Mei masih menyampaikan presentasinya diruangan penuh pejabat dan jenderal.
Saat dokter Mei sedang menjelaskan bahwa subjek penelitian sudah dipersiapkan dan bisa dipindahkan ke divisi penelitian militer, seorang pejabat dewan berdiri untuk menyampaikan pertanyaannya.
"Dokter, apakah kamu bisa menjamin proyek ini bisa menjadi penyelamat umat manusia?"
"Aku sudah menjelaskan tentang ini. subjek sudah kami modifikasi sebelum dibawa ke fasilitas kalian. Jangan khawatir, karena subjek telah dimaksudkan untuk melawan penyebab kehancuran manusia. Bahkan jika itu dewa." ucap dokter Mei. "Untuk saat ini, kekuatannya sudah kami segel, tidak akan berbahaya bagi kalian dan juga manusia lain."
KAMU SEDANG MEMBACA
The Blood Judgement I : Zero
ActionNovel ini mempunyai kontrak eksklusif dengan Noveltoon. Link : https://noveltoon.mobi/id/share/3938200 Credits Penulis : 1. Syarif22 2. Varjomies 3. Rayi