Chapter 56.6

0 0 0
                                    

Pria itu membuka tudung kepalanya, membuat semua terkejut.

"Aku adalah mantan rekan Cleon dalam mencari ilmu pengetahuan tentang obat-obatan," jawab pria misterius itu berbohong.

"Apa?! Mantan rekan Cleon?" Semua orang terkejut mendengar perkataan pria itu.

"Lalu kenapa kau juga ikut memprotes?" ketus salah satu dari rakyat Austria.

Pria itu menghela napas berat, lalu berakting sedih. "Sejak aku membagi-bagikan obat itu pada rakyat dengan harga murah, dia memecatku. Bahkan dia tega tidak memberikanku obat saat aku dan keluargaku terjangkit virus Black Death itu. Padahal aku turut membantunya dalam mencari bahan dan racikan obat-obatan itu."

"Lihatlah," Pria misterius itu membuka jubahnya, memperlihatkan bisul-bisul berbau busuk dan bernanah. “Aku nyaris mati karena kekejaman Cleon. Karena itu, aku ingin menuntut hakku.”

"Seraphine, bajingan!" teriak salah satu warga sambil mengangkat obornya.

"Kita harus bunuh dia! Dia sama keluarganya tidak layak untuk hidup!" Seseorang menimbali.

"Benar! Cleon dan bangsawan Seraphine adalah aib Austria! Dia adalah musuh seluruh kerajaan ini!

"Dia pengkhianat!"

"Bakar dia dan keluarganya!"

Seluruh rakyat bersorak-sorai penuh amarah. Mereka kompak mengangkat tinggi-tinggi pedang, tombak dan obor.

Pria misterius itu diam-diam menyeringai licik. Akhirnya, dia berhasil menghasut rakyat dan membuat situasi memanas.

'Sekarang Cleon tidak akan bisa berkutik,' batin pria misterius itu. Kali ini, Cleon sangat terpojok sehingga dia tidak akan ada lagi yang membelanya dari antara rakyat, selain Gereja Roma.

"Tenanglah, Para Rakyat! Kalian jangan mudah terhasut oleh fitnah yang tidak terbukti kebenarannya yang disebarkan oleh oknum-oknum yang bertanggung jawab, yang ingin memecahkan kesatuan kerajaan kita!" Uskup Agung itu berseru bijaksana agar menenangkan rakyat yang makin mengamuk.

"Saya tegaskan atas nama Tuhan, itu adalah fitnah yang tidak terbukti kebenarannya!"

"Berhentilah membela Cleon dan keluarganya, Uskup! Apa kau ingin menentang Tuhan?!" balas salah satu pria bertubuh kurus.

"Jika benar Cleon bersusah payah untuk rakyat, kenapa dia tega menjual harga obatnya dengan harga selangit!"

"Jika kau membela Cleon, itu berarti kau mengkhianati Tuhan dan Gereja-Nya, karena Tuhan sangat membenci orang-orang fasik yang tega menindas orang-orang kecil seperti kami! Itu tertulis dalam Kitab Suci!"

"Itu tidak benar. Dia sama sekali tidak pernah menindas rakyat. Aku bersaksi bahwa Cleon adalah hamba Tuhan yang taat pada rakyat dan gereja. Dia bahkan rela pontang-panting ke sana kemari untuk meneliti obat-obatan yang bisa menyembuhkan virus Black Death! Dia telah mendedikasikan seluruh hidupnya untuk menjadi seorang ilmuan!"

"Apa gunanya dia berjuang susah payah jika dia tidak memberikan kami obat secara gratis! Pengorbanan dia sia-sia saja!"

"Sekarang, di mana Cleon?! Aku yakin kau menyembunyikan Bedebah itu di Gereja!" Salah satu rakyat memfitnah.

"Dia tidak ada di sini!" jawab Uskup Agung jujur.

"Kau jangan membodohi kami! Aku tahu kau rela menentang Tuhan demi melindungi orang fasik! Kami yakin Tuhan berpihak pada kami! Kami berperang demi Tuhan dan rakyat!"

"Itu benar!"

"Bebaskan umat Tuhan dari penderitaan!"

"Hidup Tuhan dan umat-Nya!"

The Blood Judgement I : ZeroTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang