TAHUN SEKARANG
Dia pun baru menghentikan perbicangan dengan pria berambut putih setelah menceritakan arsip yang pernah dia baca tentang segalanya, jika mengingat omongannya sudah Tidak masuk akal.
Pria itu terdiam dan merasakan rasa kekecewaan dikarenakan pembicaraannya berhenti di tengah jalan.
"..." Pria berambut putih hanya berdiam membeku dan melihat wanita itu menganalisa tubuh Indria.
"Kenapa?" Tanya dr Mei sembari melirik ke pria tersebut dengan mata tajamnya.
"kenapa kau tidak beritahu secara tuntas? Kenapa harus berhenti di tengah cerita?" jawab pria tersebut.
"Cerita ini sebenarnya masih belum diketahui masih valid atau memang tidak boleh di publikasikan oleh siapapun selain masalah terikat oleh sesuatu seperti kontrak." dr Mei menunjukkan bekas luka sayatan di tangannya yang di lukai oleh seseorang bertopeng.
"Jadi, itu alasanmu tidak memberitahuku cerita seperti itu sampai akhir." ucap pria tersebut dengan marah nya.
"Cih... Kalau begini terus, ini sama saja tidak mungkin bisa membongkar rahasia pemerintah bejat itu." lanjutnya sambil gebrak meja dengan cukup keras sambil mengeluarkan bentuk transformasinya.
Dr Mei masih teringat kejadian tahun - tahun kemarin saat memberitahukan tentang penelitian nya dan sempat mendengar obrolan para ilmuwan saat menguping pembicaraannya seperti ada yang menariknya ke organisasi ilmuwan misterius agar tidak di beritahukan ke publik, walaupun dia pernah menguping pada akhirnya ketahuan seterusnya di paksa membungkam oleh seseorang yang cukup menyakitkan bagi nya dan berada di luka sayatan di tangannya.
**************
Seorang pendiri Society of scientists berdiri dan menatap tabung laboratorium berisikan perempuan di depannya setelah apa yang telah terjadi beberapa abad dekade lalu ketika masih berada
di Eropa abad pertengahan.Pria tersebut mengingat senyuman adik tersayangnya sebelum terkena wabah dan tusukan dari sebuah pedang. Dia benar-benar masih tidak rela saudarinya mati begitu saja di telan oleh musuh yang dia benci. Hanya saja, dia rela melakukan sesuatu untuk mendapatkan Ilham dan kekuatan dari Tuhan demi membangkitkan semangatnya untuk bangkitkan adik perempuan tercintanya.
Pendiri barusan merenung sambil menyentuh tabung tersebut, dia berharap bisa membangkitkan adiknya dan telah menemukan caranya. Setelah banyak pengaturan pada akhirnya semua sudah sesuai rencananya. Apalagi baginya tidak ada satupun yang tahu kejahatan dan kemunafikan dari pendiri Society of scientists yang memiliki dendam pada orang Munafik dan berpura-pura menyelamatkan umat manusia dari monster buas emperor, disaat itu penjaga militer laki-laki datang menghampirinya.
"Tuan, kami sudah dalam misi yang kamu berikan." ucap prajurit militer mulai berjongkok sambil membungkuk hormat pada orang di depan.
"Bagus, kalau begitu bagaimana dengan informasi di asia tenggara?"
"Aku mendapatkan kabar baik tuan, energi korosi telah di kumpulkan dan telah menemukan jasad monster phoenix lalu kami telah membawanya ke peneliti untuk di cek." kata prajurit militer.
"Baiklah, kamu bisa pergi."
Prajurit tersebut di persilahkan pergi oleh tuannya dan segera keluar menuju pintu, tetapi pria itu hanya bisa menatap adik perempuannya yang begitu malang. Apalagi dia rela melakukannya cukup lama dari tahun ke tahun. ia tidak peduli pada umat manusia yang dia pedulikan keluarga nya saja.
BEBERAPA SAAT KEMUDIAN - KOTA NEO TOKYO JEPANG
Seluruh penduduk masih sibuk seperti biasanya, mereka melakukan aktivitas mereka masing-masing. Tetapi mereka masih beranggapan kalau imigran superiotas sampai negara ini hancur di bagian pemerintahan.
Reina Nakagawa duduk di bangku taman sembari menikmati malam natal dengan memakan ayam goreng di samping nya sembari di tenangkan oleh salju yang turun cukup dingin, sontak tak ada satupun di sini selain orang berpacaran yang menyatakan cinta mereka.
Tak ada yang berubah keinginan malam natal kali ini, apalagi cukup sulit baginya yang tidak ada musuh yang harus dilawan malam natal ini. ini benar-benar sepi sekarang. Reina sangat tertekan akan kehidupan dan trauma karena sesosok orang tua yang terlalu menekankannya sampai titik dimana dia sudah stress parah. Kepribadiannya tidak bisa dia terima saat ini, kadang orang tuanya memaksanya melakukan sesuatu hal yang tidak senonoh. untung saja ada seseorang yang mengetahuinya sampai orang tua nya di hukum mati.
Hari ini dan besok natal sudah berlangsung. Dunia tidak akan berubah serta tak akan bisa merubah satupun hal baik untuk dunia ini. Reina, seorang perempuan valkries tugasnya adalah melawan monster. Hanya saja dia tidak tahu harus berbuat apa sekarang disaat kesepian karena tidak ada misi sama sekali. Keadaan perkotaan cukup ramai dan terlalu futuristis, walaupun keadaan tidak dalam kondisi baik-baik saja dan cenderung sangat buruk dalam kehidupan sosial. Apalagi banyak diskriminasi akibat dari kesenjangan sosial. Berita kali ini mengatakan telah nampak sebuah organisasi yang ingin meruntuhkan pemerintah dunia. Namun tetap saja, mereka tidak akan bisa melawan karena mereka seakan-akan paham kalau pemerintah itu korupsi dan nepotisme.
Reina sempat melihat seorang pria berambut putih yang memakai topeng sedang berjalan-jalan dan terlihat cukup mencurigakan kali ini. Dari tampang saja tidak seperti orang pada umumnya. Dia jelas bukan penduduk sipil. Pria itu memakaikan jubah dan bertemu dengan seseorang gadis bersamanya yang seumuran denganku, tetapi gadis yang bersamanya seperti bukan berasal dari valkries. Dia mencoba mengamati secara seksama, namun tidak lama kemudian pria itu pergi terpisah dari gadis tersebut begitu saja dan meninggalkan area taman ini sempat Reina beranjak dari tempat duduknya dan ingin mengejar pria tersebut karena pria itu cukup mencurigakan. Bagaimana bisa ditempat seperti ini memakai topeng dalam keadaan terbuka.
***************************
Reina yang mengikuti pria tanpa sadar benar-benar disadari oleh pria berambut putih memakaikan topeng.
"Cukup kali ini, kau mengikutiku." ucap pria tersebut sembari berhenti dan menengok ke belakang.
"...." Reina yang terdiam hanya bisa membatu saja.
"Bagaimana bisa dia tahu, kalau aku mengikutinya?" ujarnya di dalam hati.
"Siapa kau? berani nya kau mengikutiku" Tanya pria tersebut dengan menanyai motif dengan gadis di depannya.
"Tidak, aku hanya jalan-jalan saja." jawab Reina untuk tidak gugup serta mencoba untuk tidak cemas.
"Pembohong, kau sepertinya ada motif lain dengan mengikutiku." pria tersebut dengan tidak percaya diri menyerang gadis di depannya dengan kekuatan ES miliknya.
Reina mulai menghindari serangan dari pria tersebut, dia ganti melancarkan serangan kepadanya tanpa ada banyak basa-basi. ini deritaku mengikutinya. Konsekuensi dari mengikutinya adalah harus bertarung dengan orang misterius di depanku.
Pria tadi tanpa sadar mengeluarkan sebuah kekuatan es berbentuk senjata greatsword di telapak tangan kanannya. Sempat mata Reina tidak bisa mempercayai kalau dia melihat jika pria ini akan bertarung cukup serius dengannya. Hanya karena masalah dirinya mengikutinya saja. Tapi, diriku masih tidak memegang senjata sama sekali di malam natal kali ini. Ini benar-benar karena kecerobohannya. Sekarang hanya saja ia masih memiliki kekuatan dari kekuatan asli valkries untuk menyerangnya.
Serangan dari pria tersebut tanpa ragu menyerang dengan serangan beruntun ke Reina, serangannya bisa membuat keadaan di sekitarnya panik walaupun tidak ada warga sipil di sini.
"Sekarang kau membuatku harus mengeluarkan kekuatan ku sebenarnya." Ucap pria tersebut dengan berjalan kearah Reina sambil mengeluarkan api di telapak kaki nya.
"....." Reina yang terdiam hanya bisa mencoba untuk melawannya walaupun dia tidak ingin ikut campur urusannya.
Pria berambut putih tanpa ragu mengeluarkan sebuah transformasi. Kali ini seperti bukanlah transformasi biasa walaupun di mata Reina itu bukanlah transformasi bentuk khusus milik valkries melainkan wujud dari seorang iblis sebenarnya, tetapi pria tersebut memakaikan topeng miliknya bersamaan dengan transformasi dirinya sendiri.
"Kalau gini terus, lebih baik aku akan tidur dirumah atau tidak bersantai di bangku taman daripada harus berurusan dengannya." ujar dalam hati Reina.
.....BERSAMBUNG.....
KAMU SEDANG MEMBACA
The Blood Judgement I : Zero
ActionNovel ini mempunyai kontrak eksklusif dengan Noveltoon. Link : https://noveltoon.mobi/id/share/3938200 Credits Penulis : 1. Syarif22 2. Varjomies 3. Rayi