Chapter 36

3 0 0
                                    

HYPERSPACE

Kondisi valkries yang sedang di evakuasi terlihat memiliki kecemasan dalam mata mereka, seolah ini adalah pertanda sesuatu akan datang pada mereka tidak lama lagi.

Umat manusia terlihat tidak bisa melawan para makhluk lain tanpa menggunakan persenjataan yang mereka miliki. Walaupun mereka menciptakan sebuah kekuatan dari para malaikat agar valkries memiliki kekuatan menghadapi monster buas emperor. Itu masih belum cukup.

Perasaan putus asa mulai menggelayuti hati para manusia. Pilihan cara bertahan yang mereka miliki tidak satupun yang mereka rasa bisa diterapkan. Kemudian sebuah pesan dari markas pusat datang. Mereka diperintahkan untuk kembali ke markas segera dikarenakan misi sudah selesai.

Meski dikatakan rasa kemanusiaan telah tiada, tapi mereka masih memiliki harapan agar bisa menang dan bisa mencapai tujuan dari kemauan mereka. Walaupun kemenangan yang di capai jauh dari yang mereka harapkan.

Tapi selama mereka bekerja keras, pada akhirnya mereka akan menemukan jalan yang efisien untuk menghadapi monster, bahkan jika itu adalah jalan terburuk seperti memaksa valkries dimodifikasi menggunakan gen dari monster buas emperor oleh para ilmuwan, membuat mereka bertransformasi menjadi layaknya monster atau bisa di katakan iblis.

Transformasi yang di miliki membuat mereka harus berhadapan dengan kematian setiap saat. Meski begitu, tetap saja project mengabungkan gen monster buas emperor sangatlah beresiko tinggi. Sangat sedikit yang berhasil.

Shreya seorang valkris Rank S sekaligus komandan valkries berhasil bertahan dengan kemampuan alaminya dalam menggunakan gen monster buas emperor Zeus dan Poseidon. Kemampuannya bisa menghancurkan ruang waktu.

Transformasi dari Shreya membuatnya berubah layaknya iblis dari neraka. Dia bahkan bisa pergi kemanapun sesuka hati dengan memanggil tunggangan yang dimilikinya tanpa harus menaiki hyperspace. Apalagi senjatanya berasal dari energi korosi yang disatukan menjadi satu.

*******

Seiring perjalanan menuju pulang ke benteng pertahanan telah banyak valkries mandi air panas di kolam khusus perempuan. Mereka berendam cukup lama agar tidak bau keringat. Walaupun jarang ada laki-laki disini, Namun jika ada laki-laki yang memasuki kolam khusus, mereka tak akan segan-segan melemparkannya ke luar.

Saat melakukan perjalanan pulang ataupun berangkat, selalu ada pria yang lumayan mesum pada para gadis, termasuk captain. istirahat yang mereka punya berbeda dengan kaum laki-laki. Ketika mandi entah yang dilakukan oleh mereka sampai mandinya begitu lama. Cukup di maklumi kalau perempuan berendam di air panas demi kesehatan apalagi perempuan sangatlah special untuk melindungi umat manusia seharian penuh demi bisa bertarung.

Pemandangan mandi air panas cukup indah, membuat audrey tampak selalu bersantai saat berendam. Kemudian tiba-tiba seseorang datang menghampiri nya.

"Aku mau di sini sebentar," ucap gadis bernama Betrix sembari duduk dan berendam di samping audrey.

"Waktu itu kamu lagi ngapain bisa ada di sana?" Tanya Betrix.

"Biasalah, firasatku cukup buruk mengenai seseorang yang penting," jawab audrey.

"Terus, memangnya orang terpenting itu musuhmu?" Betrix dengan nada serius menatap Audrey.

"Aku ketemu dia saat dirinya mempunyai masalah serius. Dari tatapan wajahnya yang begitu kosong sama sepertiku. Apalagi dia kadang kabur dariku," Audrey melihat ke atas dan bersandar agar menikmati mandi air panas.

Betrix cukup tahu reaksi jujur dari Audrey, memang dia orangnya tidak pernah berbohong perihal masalah ini apalagi gadis disampingnya terkenal mempunyai masalah dari konflik internal sendiri. Dia juga seorang valkries rank B memiliki banyak masalah baginya. Tak lama kemudian sudah banyak valkries berdiri untuk membasuh diri mereka sendiri. Tapi Audrey tidak mau berdiri hanya menatap ke atas dan tidak membasuh pundak nya disaat valkries lain berdiri untuk membasuh pundak mereka.

The Blood Judgement I : ZeroTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang