WILAYAH KELAS BAWAH - NEO JEPANG
Kondisi Lingkungan dipusat perkotaan sangatlah buruk, tidak berbeda jauh dengan dataran mainland. terlalu banyak kriminalitas dan sekte sesat dimana-mana. sepertinya diriku memang tidaklah peduli pada sekitarnya dan tidak menyadari realitas disekitar hingga detik ini, saat aku berkeliling kota mencari dokter Mei. Aku ingin dokter Mei kembali agar hatiku tenang dan mendapatkan kehidupanku kembali.
Aku terus mencari tapi gagal menemukan dokter Mei. Disaat aku merasa tak berdaya, aku seperti merasakan sesuatu yang salah.
Lingkungan yang tidak mendukung membuatku merasa frustasi. Terutama saat ada seseorang yang mabuk berat menatapku. Aku sudah terbiasa dengan situasi seperti ini seperti makanan sehari-hari. Ketika ada sekelompok orang mabuk dan menyeramkan itu memanggilku, aku berusaha mengabaikan mereka.
Aku hanyalah gadis remaja polos yang tidak tahu apapun, selain ingin mencari seseorang yang berharga.
Lalu ada seseorang yang mencegatku dan mengajakku pergi. Tapi, aku ingat pesan Dr Mei jika ada orang asing, jangan pernah menerima ajakannya apalagi yang sudah mabuk berat. Itu akan menjadi hal buruk. Tetapi, Orang dihadapanku mulai marah tidak jelas, dia mulai inscure saat melihat ku dan mengatakan sesuatu pada ku.
"Hei.. kau benar-benar tidak di terima di sini... Mending kau jauh-jauh sana dari... Tempat sini nanti ku hajar kamu...." Ucap nya dengan ekspresi wajah memerah karena mabuk berat.
Karena terlalu menakutkan, aku tidak berani mendekatinya dan memilih tancap gas untuk kabur.
********
Aku sudah memeriksa wilayah distrik sekitar secara berulang kali. Termasuk gang sempit. Lalu tanpa sengaja aku melihat dokter yang dibungkam oleh seseorang disebelah selatan. Tanpa menunda waktu, aku bergegas mengejar mereka. Namun aku terhalang nenek yang menyeberang jalan.
"Dr Mei.... Dr Mei.... Aku di sini" teriakku keras sampai terdengar orang lain.
"Dr Mei, aku tidak mau sendirian di sini."
Aku benar-benar tidak peduli dengan orang disekitar. Hanya dokter Mei yang telah mengubah nasibku lah yang aku pedulikan.
Setelah nenek itu menyebrang, aku dengan cepat menarik gas. Sayangnya tidak ada lagi jejak orang-orang yang membawa dokter Mei terlihat.
"hiks... Hiks... Hiks... dr Mei kamu ada di mana? aku tidak mau ditinggal sendirian." Isakku berurai air mata.
Tepat saat ini, ada orang asing yang menghampiriku, "Hey, anak gadis. Sepertinya kau tersesat di sini. sebaiknya ikut kami agar lebih aman."
Tanpa ragu, aku turun dari sepeda lalu menendang mereka. Mengambil senjata dari saku celana, aku menembak kaki mereka. Dalam sekejap, mereka berlari pergi karena kesakitan dan ketakutan, hanya meninggalkan beberapa percikan darah ditanah. Berlawanan denganku yang bisa menganggap seseorang sebagai sumber kehidupan, aku juga bisa sangat kejam terhadap penjahat.
Aku merasakan tatapan tajam dan benci diarahkan padaku oleh orang-orang disekitar. Mungkin karena aku membuat kegaduhan disini.
Setelah beberapa jam berlalu, aku masih tidak bisa menemukan dokter Mei meski sudah berkeliling beberapa kali.
Bahkan sudut gang tersempit pun aku periksa namun tanpa hasil. Membuatku tak berdaya dan menangis histeris.
Kemudian seseorang datang menyentuh bahuku, "Hey, gadis kecil kamu sendirian saja. Dimana orang tua kamu?" Tanya orang misterius tersebut.
"Kenapa kamu menangis? Apa aku seram?."
"Hiks.... Hiks... Hiks... Aku tidak tahu, Hiks... Hiks... Hiks... aku sedang mencari seseorang." Jawab ku sambil menangis.
KAMU SEDANG MEMBACA
The Blood Judgement I : Zero
ActionNovel ini mempunyai kontrak eksklusif dengan Noveltoon. Link : https://noveltoon.mobi/id/share/3938200 Credits Penulis : 1. Syarif22 2. Varjomies 3. Rayi