Chapter 19

2 4 0
                                    

ESOK HARI KEMUDIAN

Suara burung berkicau terdengar dipagi hari yang cerah. Pemandangan indah ini benar-benar menenangkan hati dari para warga kelas bawah.

Suasana pagi di apartemen ini lumayan semarak karena beberapa orang telah mulai membagikan makanan kepada orang-orang kelas bawah yang kelaparan, sungguh pemandangan yang sangat bagus dibanding melihat wujud dunia yang sebenarnya.

Di saat ini, Audrey memberitahuku jika dia akan pergi melaksakan misi ke Asia Tenggara bagian Indonesia, Malaysia dan Borneo. Dari informasi yang diberikan oleh pangkalan pusat, musuh memiliki tanda-tanda akan muncul disana. Itu adalah monster buas emperor seukuran Gunung yang menimbulkan banyak kekacauan hingga dampaknya sampai ke kota-kota sekitar. Ibukota jakarta dan sekitarnya telah terendam air dan tidak bisa di huni lagi. Semua kekacauan ini disebabkan oleh energi korosi yang telah menyapu habis wilayah sekitar, hanya menyisakan bangunan yang berserakan.

Wilayah Asia Tenggara yang kaya akan sumber daya alam tetapi termasuk negara termiskin di dunia. Hal buruk berikutnya adalah fakta bahwa dibelahan bumi bagian timur, energi itu memancar jauh lebih kuat dibanding wilayah lainnya. Energi korosi berbeda sekali dengan energi yang berasal dari fiksi terkenal buatan manusia. Menurut fiksi terkenal yang berupa novel ataupun game, dikatakan bahwa peradaban manusia akan maju jika energi ini bertambah kuat. Namun menurut para ilmuwan hal itu justru salah, kenyataannya jika energi ini menjadi sangat kuat selama ekosistem bumi di rusak oleh manusia.

Audrey bergegas mempersiapkan semua perlengkapannya. Mulai dari senjata hingga pakaiannya. Sebelum berangkat, dia menyempatkan 'berpamitan' padaku.

Sebuah pelukan hanylat dua kali mendarat di keningku, itu adalah Audrey yang lagi-lagi memberikan pelukan hangat kedua nya tepat di tubuh ku saat dirinya akan berangkat. Pelukannya lembut dan hangat. Setelah selesai, barulah Audrey berpamitan padaku sembari tersenyum. Kemudian dia menutup pintu dan meninggalkanku sendirian di apartemennya.

BEBERAPA SAAT KEMUDIAN - LAPANGAN MILITER

Banyak valkries telah berkumpul disamping Akademi Gakuen, disana sudah ada logo dari perusahaan terkenal di Jepang bernama himetsugu Electric co., Ltd.

Sementara valkries lain beraktifitas seperti biasanya, valkries yang akan berangkat tidak melakukan aktifitas pelatihan apapun. Mereka justru mempersiapkan diri untuk menuju ke medan pertempuran.

Hampir semua valkries dan komandan mereka yang akan berangkat telah berkumpul, termasuk seorang gadis asing.  Ekspresinya sangat serius dan bahkan sambil mengerutkan dahi. Dia adalah Shreya, Seorang valkries terkuat berada divisi Cabang. Gadis itu juga akan terlibat pertempuran di Asia tenggara bersama Para valkries.

Saat Audrey sedang asik mengobrol dengan mereka, tanpa sengaja dia melihat ada sosok yang aneh. Kemudian dia berjalan kearah sosok yang memiliki wajah asing itu. Dia tidak memiliki ingatan tentang orang itu sama sekali. Begitu Audrey berada didekatnya, dia bertanya, "hei.... Apa kau baik-baik saja? Wajahmu seperti bukan seorang valkries".

Orang asing itu tidak menjawab, tapi justru berbalik meninggalkan Audrey dan menghilang dikeramaian.

"Orang aneh."

Tepat disaat itu, komandan valkries berteriak agar para valkries segera berkumpul untuk berangkat.

Saat semua orang sudah berkumpul, Shreya maju dan mengeluarkan suara keras saat berbicara agar terdengar di telinga para valkries.

"Wahai, Valkries yang terhormat!"

"Kita akan segera pergi bertempur melawan musuh umat manusia sekali lagi. Ini bukan pemulaan melainkan Juga pertarungan takdir melawan Tuhan!!"

The Blood Judgement I : ZeroTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang