Dalam Perjalanan menuju markas, kami berdua hanya terdiam dan lumayan canggung. Selama itu aku hanya bisa menatap jendela saja untuk melihat permandangan. Tetapi Louise sepertinya berusaha untuk memulai percakapan denganku agar suasana tidak canggung.
"Akio, bagaimana sekolahmu sekarang? apa ada masalah dengan teman-temanmu?"
"Semuanya oke kok." jawab ku sembari mengeluakan tanganku dari jendela disela melihat pemandangan dan menghirup udara segar.
"Aku benar-benar kesepian, jika kau tidak mengajukan diri mau sekolah dengan jenderal, kamu akan ku ajarkan bela diri dan juga cara menggunakan senjata." Ucap louise sambil menyetir. Dia sedikit menoleh ke arah Akio, namun segera fokus ke depan lagi agar tidak kecelakaan.
"Memangnya aku peduli. Lagipula kenapa kau peduli kepadaku dan bisa berpikir mau menjadikanku sebagai muridmu?!" jawabku.
louise memiliki ekspresi gembira saat mulai menancap gas agar diriku tidak bisa santai. Karena mobilnya melaju kencang, aku mulai merasa takut. Karena terlalu takutnya sampai aku tidak berani meletakkan lenganku keluar dari jendela. Bahkan aku coba tutup jendela mobilnya karena anginnya sangat kencang.
"lou... ise... bi... sa pe... lan... DIKIT!" Ucapku bata-bata karena tidak kuat untuk mengucapkan satu kata saja saat aku takut dengan kecepatan penuh, aku takut kecelakaan.
"Ini menyenangkan tahu, kita akan cepat sampai ke tujuan!" jawab louise penuh gembira dan menginjak pedal gas semakin dalam, dan ketika tiba di belokkan tajam, louise melakukan drive seperti pembalap.
"ahhh.... aku tidak mau mati" teriakanku terdengar di telinga louise dan membuatnya tersenyum kepadaku saat menyetir.
"ahhh..... lihat ke depan! Jangan membahayakan nyawa orang lain!"
Louis melajukan mobil serasa seperti balapan dan kemudian bertemu sebuah belokkan. louise sangat bisa diandalkan agar tak menabrak dikarenakan sosoknya sudah terbiasa dengan hal seperti ini.
MARKAS RAHASIA BENTENG PERTAHANAN
Setelah sampai juga di markas, kami berdua akan segera menuju ke tempat jenderal jarvis, mengingat diriku orangnya tidak mau memakaikan baju selain baju sekolah karena hanya ini satu-satunya yang berharga bagiku. Tapi, takdirku bertemu dengan orang yang seharusnya berada di markas agar mendapatkan misi tapi justru berada disini sehingga aku bertemu dengan orang kedua kalinya bagiku itu.
Shreya seorang yang jarang ku lihat semenjak pertemuan kami. tapi dari gerak-geriknya saja, dia terkesan mengawatirkanku. Tanpa perubahan sama sekali, masih sama seperti biasa. Shreya berjalan menghampiriku dan menanyakan kabarku.
Saat itu juga jenderal jarvis mulai datang dan mengingatkannya agar tidak mengangguku, oleh karena itu diriku di biarkan berada diruang latihan agar melatih skill berpedangku selama 20 menit sebelum menjalankan misi.
PELATIHAN
Keberadaanku selama ini hanya bisa diartikan untuk melawan musuh. Seragam sekolah masih ku pakai sekarang dan belum terpikir untuk menggantinya. Kami berdua sudah berlatih sampai berada di titik tidak bisa menahan rasa khawatir pada diriku sendiri, kekuatan tempur ku secara alami sudah cukup. Hanya saja louise melatihku dengan cukup keras. Pemuda berumur paling muda benar-benar di paksa oleh gadis yang lebih tua dariku sampai harus berlatih sekeras ini. Mungkin stamina yang kumiliki masih sekelas anak sekolah yang di perintahkan untuk latihan keras. Tetapi kegiatan ini membuatku harus bisa menguasai skill bertarungku, selagi masih ada waktu agar bisa menjadi kuat.
Pelatihan kali ini cukup sulit bagiku. Gadis rambut pirang itu menyuruhku berduel satu lawan satu dengannya. Mungkin ini dianggap agar aku bisa mengasah skill bela diri yang masih kacang dalam bertarung melawan monster. Selama pelatihan berlangsung, aku yang tidak terbiasa melawan louise tidak bisa mengalahkannya. Lalu sebuah tendangan di terima olehku sampai harus kewalahan menanganinya, benar-benar sulit berlatih dengannya. memang pantas dia di juluki sebagai "dewi valkries".
Tanpa sengaja aku berpapasan dengan Wanita Berambut Merah berdada besar, berkelakuan Amburadul. Karena terlalu Amburadulnya sontak giginya yang seperti hiu mulai ia pamerkan. Saat berteriak di hadapan Valkries Rank S seperti Louise, seketika itu juga wanita itu mulai melihat ku dan Mendekati ku dengan Insting nya yang tajam, dia bahkan sempat mengendus Bau ku.
"Baumu lumayan enak." ucapnya dengan mulut menyeringai melebar menunjukkan Gigi hiu nya.
"Hehehe."
"Kau terlihat tampan dimataku, kau terlihat sudah berlatih dengan Louise Cukup lama, yah?!"
"Gak kok, ini baru-baru aja di latih oleh dia." jawab ku dengan tangan kanan memegang kepala atasku sambil ekspresi tersenyum canggung.
"Hmm... Kau terlihat menarik juga." katanya sambil mengamati ku secara seksama dan tajam.
Louise yang cemburu melihat temannya mendekatiku mulai tidak tenang. Karena terlalu cemburu, dia tidak mau menatap teman dekatnya itu.
"Kenapa? Tenang aja Louise, aku tidak akan menganggu dia kok." ucapnya sambil menoleh ke arah Louise dan menjauhiku.
"Kenapa kau justru datang ke sini? bukannya kau di perintahkan oleh jenderal Jarvis Menuju Penyelidikan Rahasia?”"
"Aku hanya ingin memberitahumu saja mengenai gerbang segel yang semakin kesini semakin sudah banyak yang berlubang. namun bisa memperbaikinya dengan kekuatan yang kamu miliki." Jelasnya.
"Nanti aja, sekarang ini aku sedang mengajari Akio untuk latihan bersamaku." ucap Louise sambil menoleh dan menunjuk tangannya ke arahku.
"Tenang aja kok, biar aku aja yang latih dia."
"T..Ta..Tapi"
Louise pun di dorong oleh temannya untuk keluar dan menemui jenderal Jarvis sejenak di Gerbang Segel. saking tidak mau meninggalkan urusannya untuk melatih Akio Graham tetapi ia terpaksa mengurungkan niatnya melatih orang yang special baginya dan menyerahkan tugas itu pada teman valkriesnya.
Wanita berambut Merah mendekatiku dengan Sepasang Payudara Besar mulai goyang-goyang. tidak bisa di pungkiri saking tenangnya diri ku melihat 4 payudara besar Goyang-goyang setiap saat. Wanita barusan mulai melatih ku dengan cukup keras, saking kerasnya ia tak sengaja menyuruh ku berduel satu lawan satu dengannya Menggunakan senjata belati, lalu Push Up dengan dia duduk di atasku. Tak terasa kita berdua sudah berlatih selama 5 jam dan belum ada istirahat sedikitpun. Nafasku mulai tidak bisa ku kendalikan karena terlalu kecapean berlatih dengan wanita berambut merah yang mengerikan ini.
Sesaat itu juga sebuah pertanda buruk mulai terjadi. Alarm markas rahasia berbunyi dan tanda merah telah memberikan peringatan pada para valkries Rank S dan prajurit lain. Peringatan barusan tidak akan di beritahu menggunakan pengeras suara melainkan walkie talkie bagi mereka yang memiliki gelar Rank S. Peringatan itu adalah mengenai sebuah musibah dan bencana erupsi besar dari arah jam 9 dan 6 terletak di india dan timur tengah. Dikatakan itu menandakan sebuah pergeseran energi besar kearah kutub yang berlawanan sehingga menciptakan erupsi yang lebih besar jika dibanding dengan erupsi sebelum-sebelumnya. Bahkan sampai memunculkan malaikat bertipe Beta. wanita berambut merah yang mendengarnya seketika merasa senang. saat itu juga dia berdiri dari atasku saat push up dan menghampiri senjatanya. mencoba memberikan gertakan pada dinding saking senang nya mendengar misi melawan para malaikat lagi.
Aku tidak tahu harus berekspresi seperti apa, selain bingung harus berbuat apa. Tetapi aku kemudian bertanya pada wanita berambut merah.
"kenapa kau terlihat senang? Apa ada hal lucu yang terjadi?" tanyaku.
"hm.... kau tidak patut ku beritahu. nanti kau bisa tewas dan mayatmu tidak akan ditemukan." jawab wanita tersebut dengan meremehkan di depanku.
********
malaikat seperti anak kecil berkekuatan penuh mulai berdiri dan dikerumunin oleh para monster. monster ini akan menyerang siapa saja yang menyerang ratu mereka. Tetapi kemudian tibalah gadis malaikat mengeluarkan kekuatan yang memancarkan gelombang ultrasoniknya untuk mengindetifikasi lawannya yang akan datang serta perlawanannya tidak akan bisa terkalahkan oleh siapapun lagi.
energi korosi mulai di keluarkannya dan menciptakan sebuah manifestasi monster sesuai kehendaknya agar bisa melindungi dirinya dari mara bahaya, jika musuhnya hampir mendekatinya. saat itu juga pergerakannya sudah ia amati bahwa musuh masih berada di 3 negara dan masih ia pantau menggunakan gelombang suara dari para manusia yang berkumpul dari satu titik.
.....BERSAMBUNG.....
KAMU SEDANG MEMBACA
The Blood Judgement I : Zero
ActionNovel ini mempunyai kontrak eksklusif dengan Noveltoon. Link : https://noveltoon.mobi/id/share/3938200 Credits Penulis : 1. Syarif22 2. Varjomies 3. Rayi