RUANG KENDALI HYPERSPACE
Semua Pilot menunggu Captain di Ruang Mesin agar bisa Berangkat menuju Asia Tenggara.
Setelah beberapa jam berlalu, captain akhirnya muncul. Namun penampilannya terlihat tidak biasa. Sekujur tubuh dan wajahnya berkeringat. Dia terlihat seperti telah mengalami ketakutan yang berlebihan.
"Ada apa captain?! Kenapa wajah captain sangat pucat?"
crew 1 cukup khawatir kepada captain yang pergi untuk memeriksa ruang mesin, hanya saja captain tidak berniat memberitahukan situasinya saat ini kepada crewnya.
Dia dengan cepat memerintahkan valkries rank A agar pergi untuk memeriksa ruang mesin. Mereka diberi wewenang untuk mengatasi jika ada situasi mencurigakan apapun. Semua crew yang mendengarnya menjadi curiga pada captain. Hal ini karena kondisi kapten terlihat sangat buruk setelah memeriksa ruang mesin. Jarang sekali captain terlihat sepanik ini saat akan memberangkatkan valkries menuju Medan perang.
Captain mencoba merapikan dirinya didepan cermin kamar mandi, menutupi gerakannya dengan bunyi gemericik air di kamar mandi saat para crew mulai mempersiapkan diri memberangkatkan valkries menuju tempat tujuan sambil menunggu perintah arahan darinya.
"Captain, Kita seharusnya berangkat sekarang bukan? Kenapa masih menunda-nunda?" Tanya crew 1
"Tunggu sebentar, kalian jangan terlalu buru-buru." jawab captain yang baru keluar dari kamar mandi dan berjalan menuju kokpit.
"Apakah semuanya sudah siap? mesin Pesawat sudah diperiksa? Sudah aman?"
"Mesin sudah aman, captain." Sahut crew 2.
"Kita bisa lepas landas kapan saja." ucap crew 3.
"Baiklah! kita akan berangkat menuju asia tenggara, SEKARANG!!"
Kapal perang Hyperspace naik ke langit dan terbang menuju Tenggara dengan kecepatan penuh. Kapal perang mulai berangkat mengantar para valkries untuk menjalankan misinya.
*********
Para valkries melakukan berbagai aktivitas masing-masing. Ada yang masih latihan sebelum bertempur di Medan perang, ada juga yang bersantai terlebih dahulu. Mereka yang latihan dari kalangan Rank C ataupun Rank B. Sementara untuk yang bersantai adalah Valkrie A yang sudah mempersiapkan diri sejak awal sebelum berangkat menuju medan pertempuran melawan musuh yang lebih berbahaya dari sebelumnya.
Selama perjalanan yang begitu panjang, kedua valkries rank B melihat pemandangan indah dari atas Hyperspace, sangat jarang keduanya bisa melihat pemandangan seperti ini. Mereka berdua selalu beranggapan jika dunia mungkin tidak akan seindah ini dan sangat sempit. Ternyata dugaan mereka salah. Dunia itu luas. Tidak hanya mencakup area perkotaan Neo Metropolitan saja, melainkan mencakup lebih banyak keindahan di seluruh dunia.
"Keindahan ini seharusnya bisa dirasakan oleh orang-orang di wilayah benteng pertahanan." ucap valkries 1 yang merasakan angin sepoi-sepoi.
"Benar. Sayang sekali warga sipil tidak tahan dengan korosi yang disebabkan oleh energi." jawab valkries 2 yang berada disebelahnya.
"Seandainya dunia ini damai, mungkin kita tidak akan diperintahkan untuk bertarung seperti ini." ucap valkries 2.
"Mungkin saja." jawab valkries 1.
Saat mereka berdua sedang asik berbicara satu sama lain, tiba-tiba mereka dikagetkan oleh seseorang yang datang dari belakang.
"Hey! Kenapa kalian berada di sini?!" tanya Audrey.
"Kamu ini, mengagetkan kami berdua saja."
Audrey dengan senang hati bergabung bersama kedua valkries untuk menikmati pemandangan. Valkries pemula cukup jarang berada di luar kecuali valkries tingkatan Rank A. Secara keseluruhan para valkries sangat jarang melihat pemandangan seindah ini di tengah lautan.
"Audrey, bagaimana dengan masalah Dokter Mei, apakah sudah ada kabar?" Tanya valkries 2.
"Belum Miya, saat ini masih diselidiki oleh pihak yang berwenang." jawab Audrey.
"Kenapa bisa begitu? Jika begini terus, kita akan mendapatkan hukuman." ucap Valkries 2.
"Sudah kuatasi untuk masalah dokter Mei, aku sudah mengatakan bahwa subjek kabur menuju selatan."
"Itu sama saja berbohong. Tidak ada bagian selatan yang bisa menjadi tujuan kabur. Terlebih di sana penjagaannya ketat sekali. Ada banyak tentara." kata Dona.
"Akan kupikirkan nanti, kalau hal seperti itu aku pamit dulu sebentar." jawab Audrey sambil berpamitan dengan mereka berdua.
"oke."
Mereka berdua tidak mencurigai Audrey sama sekali. Mereka selalu percaya jika Audrey memiliki sifat yang jujur dan tidak mungkin menyembunyikan subjek.
Mereka berdua mulai menghirup udara segar sambil berbincang lagi.
Tiba-tiba sesosok makhluk mendarat di kapal perang Hyperspace dengan cara merayap tanpa di sadari oleh para valkries.
Makhluk yang tak diketahui jenisnya ini sangat mengerikan dan sulit didefinisikan wujudnya. Dia bisa dikatakan serupa dengan serangga serta memiliki sayap kumbang. Monster ini mulai merayap dan memangsa mereka yang lengah.
.....BERSAMBUNG.....
KAMU SEDANG MEMBACA
The Blood Judgement I : Zero
AçãoNovel ini mempunyai kontrak eksklusif dengan Noveltoon. Link : https://noveltoon.mobi/id/share/3938200 Credits Penulis : 1. Syarif22 2. Varjomies 3. Rayi