Chapter 42

2 0 0
                                    

Mata ku mulai berkunang-kunang karena tak bisa menahan rasa sakit di kepala. Sontak aku tak bisa berekspresi apapun, tapi aku tidak memiliki pilihan selain harus beranjak dari tempat tidur dan berdiri tidak jelas di ruang ini.

Kemudian seorang gadis datang ke ruangan ini dan membukakan pintu. saat itu juga aku melihat sebuah hal yang tidak mengenakan. Ternyata sosok di balik pintu yang ingin masuk ke ruangan ini adalah gadis berambut pirang berpayudara besar. Saat ini wajahnya tidak dipoles make up saking cantiknya dan rambutnya terurai di punggungnya.

Gadis itu menghampiriku dan mendekatkan wajahnya ke wajahku. Sontak saja suasana menjadi Canggung, lalu dia mulai mengatakan sesuatu pada ku.

"Hei.. apa kamu baik - baik saja?" Tanya gadi berambut pirang dengan keadaan wajahnya masih sangat dekat dengan wajahku.

"..."aku hanya terdiam karena begitu malu melihatnya.

"Kamu cukup lucu juga, ini hanya perasaan ku atau kamu memang terkesan membuat jiwa dan hasratku mulai bergemuruh."

Gadis barusan menarikku ke atas ranjang untuk duduk bersamanya. Tapi, Sudut pandang mataku mulai teralihkan ke bagian payudaranya yang cukup besar dan rambutnya yang pirang cukup memukau.

"Kamu, Akio Graham kan?" Tanyanya dengan mendekati pelan-pelan kearahku.

"..." aku hanya terdiam saja sembari memasang wajah merah.

"Kamu itu prajurit atau apa? Seperti nya wajah mu cukup asing di tempat ini." ucapnya dengan ekspresi wajah sedikit curiga dan tersenyum kepada ku.

Wajah ku pun mulai di sentuh oleh gadis berambut Pirang itu dengan tangannya. saat itu juga dalam hati ku mulai berdebar kencang. tetapi aku sungguh tidak kuat menahan perasaan Seperti ini lagi yang membuat pada akhirnya pingsan seketika di hadapan gadis tersebut.

*************************

Kepala ku mulai bisa merasakan hal yang begitu lembut dan saat ku sentuh seperti hal pernah kurasakan sebelumnya ada rasa cukup empuk walaupun ini pasti bukanlah bantal ataupun Guling melainkan hal lain. Aku mencoba perlahan membuka mata dan seketika aku secara syok karena ketidaksengajaan menyentuh payudara gadis berambut pirang yang sedang tidur bersamaku.

"Ahhhh.. ahhh... Ahhh.." teriak ku cukup keras membuat ruangan bergema.

Gadis berambut pirang bangun dan melihatku walaupun tiba-tiba dia memelukku begitu saja dengan cukup erat sampai membuat ku tidak bisa bernafas.

"Kamu ini membuat ku khawatir saja, pingsan di hadapanku secara tiba-tiba." ucapnya yang terlihat begitu khawatir kepadaku dan memelukku cukup erat.

"..." mulut hanya bisa menganga saking anti sosial nya diriku yang sedang dipeluk.

Pelukanku mulai dilepas oleh gadis berambut pirang dan dia menatap ku lekat dengan Ekspresi santai. Aku mungkin bisa melawan ini walaupun harus menyerahkan Hasil yang tidak bisa di katakan benar untuk melawan sindrom anti sosial yang ku alami.

"Kenapa kamu diam saja? Apa aku kelihatan seram bagi mu?" Tanyanya sembari mengerutkan Alisnya.

"Pasti kamu tidak kenal aku, perkenalkan nama ku Louise Anastasya Seorang Valkries Rank S terkuat Utusan dari Cleon demi Menyelamatkan umat manusia dari serangan Monster dan malaikat." lanjutnya sembari beranjak dari tempat duduknya untuk memperkenalkan dirinya.

"Valkries Rank S bukankah tingkatan itu cukup kuat untuk melawan monster buas emperor?" Tanyaku dalam hati.

"Aneh betul, jarang sekali aku melihat Valkries Rank S di akademi Gakuen selain Rank A, B, C, D"

Louise menatapku dan menggembungkan kedua pipinya, memasang ekspresi cemberut.

Aku tidak sempat menengok ke arahnya hanya bisa memikirkan sesuatu untuk mengetahui rahasia dunia itu sendiri.

The Blood Judgement I : ZeroTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang