PAGI HARI
Pagi harinya saat matahari muncul diufuk timur, suasana Neo Tokyo cukup sepi, hanya ada dua orang yang melakukan sesuatu. Namun, sangat berbeda dengan Neo Beijing, semua penduduk dari berbagai kalangan meski tidak akur tetap tampak selaras. Semenjak Dewan Penjabat Neo Tokyo di pimpin oleh pejabat korup berperut gendut, warga lokal di sini benar - benar menderita.
Aku yang introvert dan memiliki masalah trauma pada otakku tiba-tiba mengkhawatirkan sesuatu, untungnya pagi ini tidak terjadi lagi hal yang ku takutkan yaitu ditampar oleh gadis asing. Semua pendatang asing dinegeri ini tidak akan segan-segan melakukan pelanggaran hukum bahkan dipagi hari. Dunia sedang tidak baik-baik saja. Alasan itu yang mereka gunakan untuk bekerja sama dengan oknum tak bertanggung jawab.
Pendatang asing dari negara barat dan asia tenggara bisa di kategorikan memiliki sifat sangat tidak sopan dan tidak menghargai budaya negeri ini sampai merusak properti di fasilitas umum. Pendatang asing pun bisa membentuk anggota berandalan demi bertahan hidup.
Belum lagi Para berandalan itu akan membuat resah masyarakat sekitar bahkan di pagi hari, memaksa seluruh masyarakat tidak berani melawan para berandalan. Karena jika mereka melawan maka akan disiksa dengan rasa sakit khusus laki-laki. Berbeda dengan perempuan yang akan menjadi santapan dan pemuas hasrat. Aku bergegas lari sekencang mungkin dari wilayah ini menuju ke Neo Tokyo. Tanpa sadar mata ku melihat Sebuah poster sekolah yang tertempel di dinding. Aku menoleh dan mencermati poster tersebut lalu membacanya dengan hati-hati.
Poster ini sangatlah menarik bagiku, aku pikir mungkin ini bisa menjadi tujuan bagiku untuk bersekolah daripada harus terus memikirkan sesuatu di otakku yang sudah rusak. Selagi aku masih berumur 12 tahun, masih bisa bersekolah di sini. Terlebih fasilitasnya sama persis dengan akademi gakuen.
Aku mengambil dan menyimpan poster itu di saku, lalu berjalan lagi ke area perkotaan. Aku benar-benar harus waspada pada valkries yang sepertinya mengincar ku disana nanti.
SORE HARI - NEO TOKYO
Setelah melakukan perjalanan Yang sangat melelahkan, aku merasa sudah melihat perkotaan dikejauhan. Sayangnya kondisi lingkungannya tidak sesuai ekspektasiku. Orang-orang melakukan kerusuhan antara mahasiswa dan polisi di perkotaan Neo Tokyo. struktur masyarakat di sekitar tidak teratur. Hampir setiap seperempat jam berjalan, ada saja hal yang tidak seharusnya terlihat tapi justru terlihat olehku. Meski begitu, instingku berkeras untuk terus berjalan ke arah sana.
Perkotaan ini cukup kumuh dan terpinggirkan. Kondisi sekitar cukup porak-porandakan tanpa jejak futuristik. Manusia melakukan hal tak senonoh dengan berbagai pose ditempat umum tanpa terasa takut ataupun malu.
Aku tak mengerti kenapa otakku sangat aktif jika memikirkan hal seperti ini, namun seperti macet saat memikirkan hal-hal serius. Apakah karena aku terlalu sering memikirkan hal-hal seperti ini?
Aku menampar kedua pipiku cukup keras berulang kali agar cepat sadar, kemudian tanpa sengaja aku melihat pistol tergeletak dilantai. Ini tidak seperti senjata yang biasa digunakan oleh kepolisian. Terlebih sepertinya tidak ada siapapun yang melihatnya kecuali diriku. Aku berniat mengambilnya sebelum ketahuan oleh orang lain, terutama polisi.
Saat mengamati dan memperhatikan desain pistol dengan seksama, aku melihat logo " Made In Himetsugu". Rasa tertarik dihatiku terusik saat melihat pistol produksi perusahaan besar yang terkenal bisa membuat bentuk yang unik. Keduanya bukan pistol biasa yang memiliki pelatuk untuk dipicu. Tapi sayang sekali, aku tidak berani menarik pelatuknya, sebab sangat berbahaya dan tidak nyaman untuk menekan pelatuk dalam keadaan seperti ini. Semakin aku memeriksa mendetail kedua pistol, semakin aku merasa tertarik.
aku pun menyadari bahwa itu adalah jenis senjata rakitan. Jadi tanpa pikir panjang aku menyatukan dua pistol. Kemudian hal tidak terduga yang diluar nalar terjadi. Kedua pistol yang kusatukan itu berubah menjadi pedang.
KAMU SEDANG MEMBACA
The Blood Judgement I : Zero
ActionNovel ini mempunyai kontrak eksklusif dengan Noveltoon. Link : https://noveltoon.mobi/id/share/3938200 Credits Penulis : 1. Syarif22 2. Varjomies 3. Rayi