Chapter 31

0 0 0
                                    

Setelah beberapa waktu shreya terus mengobrol dengan ku dan aku berusaha mencari jalan untuk keluar dari tempat ini, aku masih belum menemukan satupun dari pencarian ku yang bisa menjadi cara untuk bisa keluar dari ruang ini. Tempat ini seperti hanya memiliki jalan buntu.

Sebuah bisikan aneh yang terdengar di telinga ku justru diriku mendengar seseorang berbicara tentang hal tidak bisa ku mengerti. Bisikan itu seperti memiliki sesuatu makna tentang ruangan ini. Saat aku mencernanya, ternyata bisikan dari alter ego.

‘Tempat ini bernama Imaginary space, sebuah kekosongan sebelum keberadaan alam semesta Diciptakan. Jangan khawatir kau akan baik-baik saja.:

Bisikan ini agak mencurigakan. Hampir ingin membunuh ku.

Pikiranku mulai merasa tidak enak.  Rasa sakit mendera kepalaku, seolah-olah air sedingin es disiramkan ke kepalaku dan membuat rasa dingin yang tajam menusuk otakku.

Ketika berjalan dan shreya mengikuti ku.

Mendengar obrolan nya Membuatku berencana Kabur dari nya. Shreya yang selalu waspada setiap saat mulailah tubuh ku mulai kepanasan.

Shreya berhenti mengobrol dan melihat akio seperti tidak baik-baik saja.

"Akio, bagaimana keadaanmu? Kau baik-baik saja?" Tanya Shreya dengan ekspresi cemas.

"Huff... huff... huff..." Aku yang berkeringat dingin karena menahan rasa sakit,  merasa sangat sulit untuk terlihat normal.

"Akio, kalau kamu merasa tak nyaman, lebih baik istirahat dulu. Jangan memaksakan diri." ucap Shreya lembut sembari mendekatiku dan menyentuh lenganku.

Karena deraan rasa sakit, tanpa sengaja aku mendorong kuat Shreya hingga mundur ke belakang. Disaat intensitas rasa sakit itu sangat kuat, aku melihat sebuah gambaran ketika aku kecil. Gambaran itu memperlihatkan aku yang masih bayi dan disana ada ibuku tersenyum kepadaku. Kejadian ini terjadi di rumah sakit karena kelahiran ku sebab ibuku tersenyum manis dan ayahku seperti badut, tetapi semua berubah tidak mengenakan sejak hari itu dikarenakan tidak bisa ku lupakan kejadian tidak mengenakan. Pasca Erupsi menewaskan banyak manusia termasuk kedua orang tua ku.

Gambaran tadi cuplikan yang memperlihatkan masa lalu begitu kelam. Kemudian tiba-tiba gambaran-gambaran aneh itu berhenti seketika karena aku sesaat mulai berubah lagi menjadi alter ego.

Shreya dengan panik berusaha merangkulnya agar tidak menimbulkan masalah lagi, tetapi ditepis oleh alter ego.

"Sudah kuduga, tindakanmu merangkulku lagi tidak akan efektif untuk kedua kalinya." ucap alter ego dengan senyuman jahat.

Suasana ruangan perlahan berubah menjadi mencekam dan menakutkan, membuat kekuatan dari alter ego mulai menghisap energi Korosi dalam skala besar dimensi ruang ini.

Shreya sangat panik saat mencoba memberikan perlawanan terhadap alter Ego. serangan yang dia lakukan ditangkis oleh alter ego. Disaat yang sama, serangan dilakukan alter ego pun di tangkis oleh Shreya. Benturan kedua energi menciptakan cipratan api. Seketika pertarungan yang tidak pernah terbayangkan pun pecah. Bahkan Shreya mengerahkan seluruh tenaga dengan menciptakan kecepatan setara dengan kecepatan cahaya.

Serangan dari Shreya tidak mengenai alter ego secara langsung dan tidak menyebabkan dampak besar. Disaat alter ego sudah kembali pulih, disaat itu pulalah kesadaran Akio akan tenggelam ke dalam alam bawah sadar. Meski begitu, Akio masih bisa menonton pertarungan antara dirinya melawan Shreya dengan ekspresi khawatir. Rencana dari Alter ego berjalan lancar. Dia selalu memiliki keinginan untuk menyiksa Akio Graham dengan menekannya di alam bawah sadar. Karena saat itu kekuatannya benar-benar pulih secara keseluruhan.

Bentrokan dari dua kekuatan dahsyat mereka menciptakan berbagai kerusakan pada ruang dimensi. Shreya menatap tajam pada Alter ego, kemudian dia mengerahkan kekuatan gabungan antara Lance dengan kekuatan murninya untuk memunculkan seekor kuda dengan kekuatan tempur menakjubkan. Kuda ini di panggil oleh Shreya sendiri karena diri nya berencana mengumpulkan energi Korosi berkekuatan rendah di ruang dimensi ini.

Shreya mengendarai kuda sembari mengendalikannya untuk terbang dan mencoba menghindari serangan dari alter ego.

[Penyerapan Energi]

Semua energi di serap olehnya yang juga melakukan serangan, membuat alter ego berusaha mempertahankan diri agar hal itu tidak bisa mengenainya lagi.

"Aku tidak akan terkena seranganmu lagi untuk yang kedua kalinya!" teriak alter ego sembari mengacaukan serangan yang diluncurkan Shreya.

Alter ego menjulurkan tangannya dan dengan cepat mengumpulkan semua energi yang diubah menjadi serangan terarah pada musuh.

"Kekuatan Energi: Starnova." teriak alter ego kemudian meluncurkan serangan Shreya Graham. Segera saja kekuatan dahsyatnya merusak kota-kota kuno di ruang ini dalam sekejap.

Setelah Shreya merasa cukup mengumpulkan energi, kemudian dia mengunakan kelincahan agar bisa mengarahkan serangan ke alter ego Akio dengan akurat. Serangan Shreya ditahan berulang kali, hanya beberapa yang bisa menembus pertahanan alter ego dan melukainya. Serangan ini dilakukan Shreya sembari mengucapkan kata mantra yang begitu mengerikan.

"Petrificus Lumos: Kashi." ucap Shreya yang kekuatannya seketika menciptakan pusara cacing antariksa dan ruang hampa yang kosong.

Untungnya alter ego bisa menghindari serangan Shreya. Kemudian dia melihat bagian tangannya yang terluka akibat terkena serangan dari kekuatan Shreya.

"Aku tidak memiliki pilihan lain, selain kabur dari ruangan ini dan meninggalkannya." ucap alter ego dalam hati.

Kekuatan yang dikerahkan olehnya kemudian mengeluarkan sebuah portal dimensi. Dia pun pergi menuju ke arah portal yang diciptakannya.

Melihat hal itu, Shreya dengan cepat meraih kaki Alter ego. Alter ego yang sudah hampir memasuki portal merasa kesal, namun dia tidak bisa membatalkan teleportasi. Jadi keduanya kembali ke dunia nyata dengan keadaan ini.

DUNIA NYATA

Mereka berdua pun telah kembali ke dunia nyata dengan kaki alter ego yang masih dipegangi oleh Shreya. Disaat seperti itu, alter ego mengerahkan kekuatannya, sehingga  membuat Shreya bergegas menghindari serangannya. Serangan tersebut mengenai kekuatan Phoenix yang begitu besar membuat Phoenix itu mengeluarkan sebuah transformasi cukup kecil dan energinya mulai bertambah kuat.

"Akhirnya! kekuatan besar ini akan menjadi milikku!" ucap alter ego dengan senyum yang penuh kejahatan

"Datanglah kepadaku! Ayo, datanglah padaku!" Teriak alter ego sekuat tenaga dan bercampur dengan tawa jahat.

Valkries yang masih bertarung segera mencoba mencari cara agar berlindung dari energi yang begitu kuat. Tingkat kekuatan ini sama sekali bukan sesuatu yang bisa diremehkan. Membuat alter ego mulai menyerap kekuatan energi dalam skala besar dan menyerap Phoenix agar bisa berubah menjadi lebih kuat lagi untuk membunuh mereka semua.

Tanpa rasa takut, Shreya membawa valkries lain menggunakan kudanya menuju Kapal Hyperspace. Dia berusaha agar valkries lain juga bisa dievakuasi. Valkries lain juga mulai menyelamatkan diri masing-masing yang membuat Shreya tidak mengevakuasi sendirian. Keteguhan hatinya semakin menguat saat dia terus berusaha menyelamatkan rekannya satu persatu walaupun dalam keadaan terluka.

.....BERSAMBUNG.....

The Blood Judgement I : ZeroTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang