Chapter 57.8

1 0 0
                                    

‘Apakah semengerikan itu?’ gumam Cleon merinding.

“Kau jangan gegabah! Kau akan mati jika nekat memasuki area terlarang itu!” omel Kang Yang panik.

“Bagaimana kau tahu itu? Apa lembah itu mengandung gas beracun?” tanya Cleon dengan napas sedikit tersengal-sengal.

“Lebih parah daripada itu.” Ekspresi Kang Yang berubah sedih.

Alis Cleon berkerut saat melihat rasa bersalah tercetak di wajah pria tua itu. “Apa yang sebenarnya terjadi, Tuan? Sepertinya pernah terjadi peristiwa buruk di tempat ini,” duga pemuda tersebut hati-hati. Dia yakin Kang Yang menyembunyikan fakta mengerikan tentang lembah itu.

Kang Yang mendengus berat ketika rasa bersalah kembali menguasai hatinya. “Lembah itu mengandung energi aneh yang mampu membunuh manusia dan binatang dalam hitungan detik.”

“Lalu, kenapa kau tampak merasa bersalah?” tanya Cleon mengintrogasi. Kang Yang pasti mengetahui hubungan lembah kematian dengan kekacauan itu.

“Lembah itu sudah menelan banyak korban,” papar Kang Yang berat hati. “Karena keanehan alam itu, Kaisar memerintahkan aku untuk menyelidiki penyebab kematian tersebut. Mau tak mau, aku menurutinya tanpa memikirkan konsekuensinya. Akibatnya, aku mengorbankan banyak nyawa anak buahku karena proses penyidikan.”

Sekarang Cleon paham alasan Kang Yang tampak gelisah. Dia kembali berpaling, kembali menatap hamparan pasir gersang itu.

“Aku menduga lembah ini ada hubungannya dengan Jenderal Zou.”

“Aku juga sepemikiran. Aku yakin energi aneh itu yang sudah mengubah jenderal Zou menjadi buas, karena dia satu-satunya yang tidak hancur saat memasuki—”

Ucapan Kang Yang terpotong saat tanah berguncang hebat, membuat keduanya terhuyung-huyung. 

“Apa yang terjadi?!” seru Kang Yang panik.

“Aku juga tidak tahu, Tuan!”

Guncangan luar biasa itu membuat Dahan dan ranting pohon berjatuhan hingga nyaris menimpa mereka.

Mereka berusaha berpegangan satu sama lain agar tidak terjatuh atau berpisah. Namun, mata Cleon terpaku ke lembah kematian. Ribuan asap hitam berbentuk bulat muncul dari tanah dan beterbangan ke segala arah.

Cleon memperhatikan perginya cahaya hitam tersebut. Beberapa dari mereka hinggap ke burung yang sedang kabur menyelamatkan diri.

“Lihat itu, Tuan!” teriak Cleon histeris.

Burung itu seketika bertranformasi menjadi monster raksasa bersayap mirip burung purba.

“Ya, Dewa!”  Kang Yang tercengang saa  langit sudah ditutupi ribuan monster bersayap.

Mereka memangsa manusia yang sedang lari dari serangan pasukan Gong Gong, lalu meremukkan tulang mereka.

Bukan itu saja, semua binatang di hutan bermutasi menjadi monster mengerikan, lalu berbondong-bondong memasuki kota.

Cleon segera menarik Kang Yang untuk bersembunyi di semak-semak saat gerombolan serigala bermata merah melintas di dekat mereka.

“Sial! Dari mana mereka muncul?!” umpat Cleon saat populasi mereka makin bertambah dan memenuhi kota.

Tanah kembali berguncang diiringi raungan mengerikan seperti guntur yang bisa memekakkan telinga.

“Suara apa itu?” 

Cleon dan Kang Yang merinding dan spontan menoleh ke sumber suara.

Mereka terperangah saat melihat monster berkaki empat, bertanduk seperti banteng, bergigi taring mirip harimau, dan bersurai putih layaknya singa muncul di tengah lembah kematian. Ukurannya sangat luar biasa, mirip raksasa. 

The Blood Judgement I : ZeroTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang