Chapter 55.7

1 0 0
                                    

Ruang Alam Kuantum berada di ruang misterius yang tidak memiliki jalan masuk sama sekali selain melewati portal Khusus yang hanya menuju Ruang Alam Quantum. Tempat ini tidak terhubung ruang waktu oleh karena itu Organisasi Soarta sudah lama berada di sini sejak 78.000 tahun yang lalu, sejak Era yang mereka tinggali di reset oleh malaikat berkekuatan khusus walaupun itu bukan benar-benar malaikat.

Sisa-sisa dari organisasi Soarta hanya bisa di hitung jari. Hideyoshi, rekan dari pria tanpa nama dan juga sebagai tangan kanannya, karena itu pria tersebut bisa disebut juga sebagai rekannya yang sudah akrab sejak dahulu saat berada di markas yang sama. Kemudian Pria Tanpa Nama hanya bisa menatap Monitor Quantum untuk mengecek sebuah Project yang di perintahkan oleh kekasihnya sendiri, walaupun sebenarnya dia tidak begitu tahu harus berbuat seperti apa.

Pria tersebut seketika melihat tangan kanannya, perilakunya masih sama seperti sebelumnya walaupun dia dipaksa oleh kekasihnya sendiri untuk bertarung. Hanya saja kekasihnya sudah lama mati demi menjaga dan merawat umat manusia. Lalu teman rekannya yang juga bernama Hideyoshi adalah satu-satunya rekan satu Tim yang dimilikinya. Dia berharap pertemanan yang sudah mereka lalui tidak kandas oleh waktu karena Hideyoshi juga tidak punya kekasih, tidak seperti Pria tanpa nama.

Keadaan sekitar mulai tidak bisa diintervensi sama sekali. Alam semesta menggelembung mengeluarkan Energi Kehidupan, saat gelembung Alam semesta belum dihancurkan oleh Kehendak Quantum. Saat itu pecahan Kekuatan gelembung nya mulai terbagi beberapa fragment terbentuk Beberapa Segmentasi Kekuatan Absolute yang tidak bisa diketahui. Pria tanpa nama yang melihat nya dari monitor Quantum Seketika merasakan tempat ini cukup berbahaya jika berada jauh akan berdampak tersesat atau bisa lebih mengerikan lagi tidak pernah kembali sama sekali.

Soarta dan pria tanpa nama memiliki Misi menyelamatkan umat manusia. Kadang ada sebuah Project yang di berikan pada Hideyoshi untuk mengamati alam semesta yang tidak pernah kalah, walaupun masih belum bisa di ketahui Kondisi project dijalankan oleh Hideyoshi sekarang.

DUNIA NYATA

Pria berjubah hitam itu membawa Cleon ke sebuah gedung megah. Sepertinya itu adalah gedung pemerintahan. Namun ternyata, bukan gedung ini yang menjadi tempat tujuan mereka. Melainkan sebuah gedung tinggi yang berada dibelakang gedung pemerintahan.

Saat Cleon masuk, dia melihat jamaat sedang menyanyikan lagu-lagu rohani di ruangan yang berada disisi kanan lorong. Ruangan itu terlihat luas dan dikelilingi dinding transparan sehingga terlihat jelas siapa saja yang ada di dalam sana.

Cleon hanya mengerutkan dahinya dan tidak memperhatikan lagi. dia terus berjalan mengikuti pria berjubah hitam yang menaiki tangga tinggi dan lelingkar sebelum akhirnya memasuki sebuah ruangan.

"Ini adalah ruang observasi milikku. Di dinding sebelah sini ada lukisan ketika orang jaman dahulu dimasa lalu bertarung dengan sesosok misterius yang diutus sesuatu. Saat itu, Peradaban masa lalu mulai hancur dan tidak tersisa sedikitpun. Diseluruh dunia hanya tercatat kurang dari seribu orang. Apa kau bisa membayangkan bencana macam apa yang bisa membuat umat manusia tersisa sedikit itu?" ucap pria berjubah hitam.

Cleon tidak menjawab. Dia tidak pernah tertarik pada sejarah. Selama adiknya baik-baik saja maka dia akan puas.

"manusia di jaman dulu saat itu hidup sangat sejahtera hari itu. Mereka mampu dan bahkan memenuhi kebutuhan untuk hidup, apalagi melakukan perlawanan. Untungnya ketika peradaban manusia didunia sudah hancur berantakan, tuhan Palsu sepertinya tidak lagi memperhatikan dunia ini. manusia bisa berkembang biak dengan pesat dan membangun peradaban dengan waktu yang lebih singkat mengandalkan ingatan akal dan pengetahuan yang tersisa di kepala mereka."Jelas pria berjubah hitam itu.

Cleon memperhatikan mural di dinding yang sepertinya menceritakan tentang apa yang dikatakan oleh pria berjubah hitam itu.

"Kemarilah, peralatan ini tidak pernah beredar keluar. Hanya ada di sini. Ini adalah sesuatu yang tak di ketahui dunia luar." Pria baju hitam itu melambaikan tangan agar Cleon mendekat padanya.

Cleon mendekat dan melihat sebuah tabung dengan atom yang bergerak spiral didalamnya. Atom itu terus bergerak hingga menciptakan lubang cacing kecil di ujung spiral.

Disebelah tabung itu, ada berbagai jenis peralatan lain yang benar-benar tidak pernah Cleon lihat dimanapun. Padahal dia adalah bangsawan dengan pengaruh besar yang seharusnya bisa melihat apapun yang tidak pernah dilihat oleh masyarakat luas.

"Apa ini?" tanya Cleon penasaran.

Dia mulai merasa jika apa yang dikatakan pria berjubah hitam itu bukan omong kosong semata yang biasa para penulis sains fiksi buat.

"Ini adalah pintu menuju ke Tempat suatu tak bisa kau lihat." Sahut pria berjubah hitam itu senang saat melihat keantusiasan Cleon.

"Tempat dimana suatu yang tak bisa kulihat? Apa itu?"

Pria jubah hitam itu mengaktifkan Monitor Quantum nya untuk menunjukkan pengetahuan Sains modern kepada Cleon.

Cleon pun takjub dan bingung yang di lakukan oleh Pria Jubah Hitam lakukan.

"ini adalah tempat sama seperti dunia nyata, hanya saja sangat sulit mengakses agar menjangkau tempat ini dari dunia kita. disana bisa saja ada kau, adikmu, kekasihmu dan keluargamu. Bisa juga hanya ada beberapa dari kalian secara acak. Mungkin juga disana kau dan adikmu bukan saudara. Segala kemungkinan bisa terjadi tempat ini." Pria berjubah hitam itu menjelaskan dengan menunjukkan hologram kepada cleon.

Cleon terpana. Dia terdiam berusaha mencerna informasi dari pria berjubah hitam itu sembari mengamati sekitarnya yang jika dilihat tidak memiliki hal apapun selain terlihat aneh dan asing.

"Kau telah memastikan jika dunia paralel itu ada?" tanya Cleon.

"Ya, aku telah memastikannya."

Mendengar jawaban pasti pria berjubah hitam itu, Cleon merasa semakin terpana. Dia tidak menyangka jika ada hal-hal seaneh itu didunia ini.

"Bagaimana bisa aku melihatnya?" tanya Cleon.

Jika dia bisa berpindah dunia, maka dia akan memindahkan adiknya ke dunia lain itu sehingga adiknya tidak berada dalam bahaya setiap saat. Ya, Cleon telah menyadari bahwa dunia tempatnya berada saat ini mulai ditargetkan untuk hancur oleh siapapun yang mengirimkan wabah dan energi korosi.

"Saat ini teknologi kami belum mencapai tahap itu, kami masih hanya bisa mengintip. Ruangan ini terlalu kecil, dan tempat ini tidak stabil. Kami belum tahu cara mengirimkan manusia melalui project penyatuan makhluk hidup secara hidup-hidup." Dengan ramah pria berjubah hitam itu menjelaskan.

"Bagaimana caranya kau mengintip ke dunia?" tanya Cleon sedikit bingung.

Apa yang didengar dari pria berjubah hitam itu terlalu menakjubkan hingga sulit dicerna oleh akal sehat. Meski begitu, dia hampir percaya sepenuhnya pada teori yang dijelaskan oleh pria berjubah hitam.

Dia tahu beberapa nama ilmuwan terkemuka meski tidak pernah tertarik mengetahui lebih dalam tentang mereka. Selama penemuan mereka berguna, dia bersedia menghabiskan uang untuk membelinya.

Tapi kali ini, selain obat, dia mungkin juga membutuhkan pengetahuan tentang alam semesta agar bisa menemukan jalan untuk menyembuhkan adiknya dan mencari tempat yang aman untuk adiknya.

Jika dunia ini tidak aman, maka dia akan menemukan dunia lain yang tidak diincar oleh seseorang dan entitas untuk dihancurkan.

Untuk itu, dia perlu mempelajari masalah alam semesta dan menemukan lorong-lorong misterius yang di bicarakan oleh pria didepan nya untuk pindah dari satu dunia ke dunia lain.

"tentu saja caranya cukup mudah. Setidaknya lebih mudah dibanding dengan mengirim fisik manusia. Untuk mengetahui caranya, kau harus bergabung denganku." Ucap pria berjubah hitam itu.

Cleon termenung dan memikirkan untuk bergabung dengannya. tapi, melihat ekspresinya, dia pikir pria berjubah hitam ini bisa saja dipercaya mengingat dia sendiri masih butuh banyak informasi tentangnya. Untuk saat ini dia harus membuat obat untuk Angeline terlebih dahulu baru memikirkan bergabung dengannya.

Cleon merenung selama beberapa saat sebelum akhirnya dia berkata, "Maaf, aku pikir aku tidak bisa bergabung denganmu."

Saat itu Cleon sama sekali tidak mempercayai teorinya dan hanya melupakannya begitu saja. Tapi sekarang, dia hanya mempedulikan Adiknya saja daripada harus bergabung dengannya menjalani situasi yang sulit itu. Dia harus berpikir Matang-matang.

.....BERSAMBUNG.....

The Blood Judgement I : ZeroTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang