rainy day

179 25 14
                                    

Malming tlah tiba, mallming tlah tiba..

Hore,, hore,, horee.. 😁

Berarti waktunya apa?

Waktunya kita lanjutin kisahnya Trala cp.

Jgn lupa vote dan komen ya..!

kuy,,!!

***

Gadis bernama lengkap MIKAYLA YASMIN PRADIPTA itu punya alasan tersendiri kenapa tidak begitu menyukai hujan

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Gadis bernama lengkap MIKAYLA YASMIN PRADIPTA itu punya alasan tersendiri kenapa tidak begitu menyukai hujan. Selain identik dengan kegalauan, hujan juga kerap kali membuat dirinya, yang sudah sejak dua tahun terakhir menjadi pengguna angkutan umum merasa kesusahan, jika harus berangkat menuju kampus dikala hujan. 

Seperti pagi ini misalnya, Kayla sudah duduk didalam busway jurusan kampung rambutan-Tanjung priok, setelah berlomba-lomba dengan penumpang lain untuk mendapatkan tempat duduk. Gadis itu tampak berdecak kesal, karena sepatu dan bagian bawah celananya basah akibat berlari menembus hujan menuju halte.

Menghela nafas kasar, kemudian melirik jam ditangannya. 

Masih jam 7, sementara kelasnya baru dimulai pukul 10.

Kayla sengaja pergi lebih awal di tengah hujan lebat, karena hari itu Kayla harus menyelesaikan tugas kelompoknya yang belum selesai dia kerjakan dirumah, padahal anggota kelompoknya yang lain sudah menyerahkan bagiannya. 

Gadis itu sudah berencana mengerjakan tugasnya diperpustakaan atau di kantin fakultas sambil sarapan. Sebuah rencana yang epic bukan?  tapi tidak juga, karena Kayla ternyata lupa membawa charger laptopnya.

"Haissshh, kenapa harus ketinggalan sih? sial banget gue" umpatnya, dengan tangan yang terus sibuk menyibak isi didalam ranselnya.

Gadis itu segera berdiri dan melangkah mendekati pintu, saat petugas busway mengumumkan pemberhentian selanjutnya. Berjalan malas menyusuri jalur penumpang menuju jembatan penyebrangan, Kayla memilih berhenti di tengah-tengah jembatan penghubung yang berada diatas jalan raya. Menyandarkan sikunya pada pembatas jembatan, sambil mengamati ratusan kendaraan yang tengah berhenti patuh kala lampu merah menyala, ditengah hujan ringan yang sedang berlangsung.

"Apa mereka semua juga punya masalah? kenapa mereka kelihatan baik-baik aja ya?" gumamnya, kemudian menghela nafas kasar dan melanjutkan langkahnya untuk menyeberangi jembatan menuju kampusnya.

Setelah menuruni tangga penyeberangan, Kayla dibuat sedikit heran karena seorang laki-laki dengan helm fullface tiba-tiba turun dari motor sportnya yang terparkir dipinggir jalan, kemudian berdiri di hadapannya sambil bersedekap dada. 

Tidak mau ambil pusing, Kayla berbelok untuk melewati laki-laki itu, namun laki-laki itu ikut bergeser untuk menghalangi langkahnya. Beberapa kali seperti itu, hingga akhirnya Kayla merasa kesal dan menatap laki-laki itu dengan wajah galak.

ELUSIFTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang