Sesuai janji..
Berikut aku spill 1 chapter pembuka buat pembaca ku yang masih setia menanti ku kembali.
Plus obat galau buat maknya Tara 'in real life' yang ditinggal papa arya karena kena tugas mutasi ke pulau dewata. 😁
Sabar yak..! ( muka ngledek)
***
"Hahhh."
seorang gadis yang sudah sejak sejam yang lalu berdiri di atas jembatan, tampak menghela nafas kasar setelah membuka kedua matanya yang baru saja terpejam untuk menikmati angin.
Gadis itu mengeluarkan ponselnya yang bergetar, lalu memasukkan kembali kedalam saku hoodies yang dia kenakan setelah membaca nama yang tertera pada layar ponselnya.
Berniat untuk beranjak pergi, gadis bercelana selutut itu berbalik dan berjalan malas menyusuri jembatan menuju jalan utama sambil melamun. Namun langkah dan lamunannya terhenti, karena seorang pemuda yang sedang berjogging tiba-tiba menabraknya hingga tersungkur.
Pemuda itu segera melepas earphone di telinganya, kemudian membantu gadis itu untuk berdiri.
"Eh ss-ssorry, ll-llo nggak apa-apa?" tanya pemuda itu.
Gadis itu hanya menatapnya sejenak, kemudian mengangguk sekilas dan kembali melangkah dengan langkah terpincang.
Dengan alis berkerut pemuda itu memandangi punggung gadis itu, kemudian mensejajarinya melangkah.
"hei,, lo beneran nggak apa-apa?"
"iya"
"tapi kaki lo luka"
"nggak apa-apa"
Pemuda itu berdecak, lalu menarik penutup hoodies yang gadis itu pakai untuk menghentikan langkahnya.
"lo nggak apa-apa, tapi buat gue enggak. ayo ikut gue" kata pemuda itu, sambil menarik paksa penutup hoodies gadis itu agar mengikutinya.
"hehh,lo apa-apaan sih? gue nggak apa-apa" protes gadis itu, sambil melangkah terseol mengikuti pemuda itu.
Tidak peduli dengan omelan gadis itu, pemuda itu tetap melangkah, hingga keduanya tiba didepan sebuah minimarket.
"lo tunggu disini sebentar, jangan kabur ya"
Pemuda itu masuk kedalam minimarket, dan kembali dengan satu kantong belanjaan ditangannya, kemudian menyodorkan sebotol air mineral kepada gadis itu.
"nih minum dulu" dengan wajah sedikit kebingungan, gadis itu menerimanya.
Tersenyum sekilas, kemudian berjongkok didepan gadis itu untuk membersihkan luka pada lututnya
"siapa nama lo?" tanya pemuda itu.
KAMU SEDANG MEMBACA
ELUSIF
Romance"Aku sudah membuktikan kalau aku mampu bertahan sejauh ini, dan tidak terbawa ego untuk pulang sendiri. Tapi jika Tuhan menahanku agar bertahan lebih lama, hanya untuk menjemputku dengan cara seperti ini. Maka ijinkan aku mengatakan satu hal untuk y...