"Aku sudah membuktikan kalau aku mampu bertahan sejauh ini, dan tidak terbawa ego untuk pulang sendiri.
Tapi jika Tuhan menahanku agar bertahan lebih lama, hanya untuk menjemputku dengan cara seperti ini. Maka ijinkan aku mengatakan satu hal untuk y...
Maaf Ya, author telat update mulu akhir-akhir ini, maklum pulang tarawih ngantuk, hehehe..
lanjut aja yookk..
***
Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
Sekarang Kayla tau, dari mana Gatra mewarisi sikap gigih dan pemaksa yang selama ini dia tunjukan kepadanya, karena dengan cara yang sama lah Kayla berakhir duduk pada kursi penumpang mobil milik Anita, ibu dari Gatra. Sementara Gatra mengekori dengan motor miliknya.
Sesekali Kayla melirik dan tersenyum sungkan saat menyadari wanita disampingnya terus tersenyum sambil fokus dengan jalanan di depan mereka.
"tante seneng deh, akhirnya anak bontot tante ada deket sama perempuan. awalnya tante khawatir karena anak itu dari remaja sampe sekarang, nggak pernah kedengeran punya pacar. padahal nggak pernah ada larangan lho di keluarga tante. Emang paling lain dari abang-abangnya tu anak" celoteh Anita antusias.
Kayla hanya tertawa kaku, kemudian mengulum bibirnya karena malu. Apalagi teringat adegan di atas motor tadi, benar-benar membuatnya malu setengah mati.
Tak lama berkendara, mobil yang mereka tumpangi akhirnya tiba di depan pagar tinggi, sebuah rumah yang cukup besar. Pintu pagar pun seketika terbuka dari dalam setelah Anita membunyikan Klakson.
"Ayo sayang, kita turun" ajak wanita itu, yang langsung di indahkan oleh Kayla yang dengan ragu menuruni mobil, Gadis itu seketika melirik sinis ke arah Gatra yang baru saja memarkir motornya, seolah tengah melayangkan protes dari tatapan matanya.
Tatapan sinis yang justru terlihat imut itu, justru di tanggapi dengan senyum manis dari Gatra yang kini berjalan ke arah Kayla.
"manis banget sih ? yuk masuk, calon mertua udah nungguin tuh" bisik Gatra sambil menunjuk Anita yang terlihat masih menunggu di ambang pintu.
Kayla menyikut pelan perut Gatra, lalu meninggalkannya begitu saja. Bukan kesal, Gatra justru tertawa kecil sambil menatap punggung Kayla yang perlahan menjauh dan menghilang di balik pintu. Tanpa ingin membuang waktu, pemuda itupun berjalan memasuki rumah.
Di lihatnya Kayla sudah duduk di ruang tamu, gadis itu tampak memandang datar salah satu bingkai besar di ruangan itu. sebuah foto formasi lengkap keluarga Gatra dengan memakai seragam profesi masing-masing. Kayla tampak serius, bahkan sampai tidak menyadari saat Gatra sudah duduk di sisinya.
"nanti ada foto lo juga kok di foto terbaru keluarga ini Key, serius banget ngliatin nya?" celetuk Gatra, sukses membuat Kayla tersadar dari lamunannya.
Gadis itu berdehem sekilas sambil membenarkan posisi duduknya untuk memberi jarak dengan wajah Gatra yang sangat dekat dengan wajahnya, lalu menjawab dengan sedikit tergagap "pp-ppe-dde banget lo? gue belum jawab apa-apa ya tadi"