haphephobia

66 13 20
                                    


Kembali lagi bersama author yang selalu gabut.

Gimana masih pngen di lanjut?

Tapi jangan lupa vote & komennya ya.

***

Masuk kedalam rumah dengan bibir yang tak berhenti tersenyum, Gatra yang hendak menaiki tangga menuju kamar langsung berbelok saat melihat Anita tengah sibuk memberi makan ikan pada akuarium di ruang keluarga, pemuda itu memeluk tubuh sang ibu dar...

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Masuk kedalam rumah dengan bibir yang tak berhenti tersenyum, Gatra yang hendak menaiki tangga menuju kamar langsung berbelok saat melihat Anita tengah sibuk memberi makan ikan pada akuarium di ruang keluarga, pemuda itu memeluk tubuh sang ibu dari belakang sambil menumpukan dagu pada bahu ibunya.

Anita tersenyum lembut, lalu menepuk lembut sebelah pipi anak terakhirnya itu.

"kayaknya ada yang seneng nih? " pemuda itu tersenyum sambil mengangguk kecil tanpa melepas dekapannya.

"jadi? udah diterima?"

Seketika Gatra menautkan kedua alisnya sambil melepas dekapannya. "Bunda kok tau kalo aku.?" Gatra menjeda ucapannya saat melihat ayahnya yang sudah berpakaian santai keluar dari ruang baca, lalu berjalan menuju dapur, entah apa yang akan pria itu kerjakan.

"Bunda tau karna nggak sengaja denger obrolan kalian, tapi bunda juga bisa nebak kalo kamu belum diterima" jawab Anita dengan suara lirih.

"bb-bbunda tau darimana?"

Wanita itu lagi-lagi tersenyum lembut dengan tangan terulur mengusak kepala Gatra.

"Bunda juga tau kalau sebenernya kalian saling suka, tapi Kayla nya ragu. bener begitu??"

"bb-bbun, gg-ggimana bisa?" tanya Gatra, takjub.

Anita berjalan menuju sofa dan duduk disana dengan kaki tersilang anggun.

"bunda cuma menebak, tapi dari reaksi kamu barusan, sepertinya tebakan bunda bener semua"

Gatra yang masih takjub berjalan mendekat dan berhambur duduk di sisi ibunya "wah, bunda makin keren aja. apa bunda lagi kuliah lagi jurusan psikologi? oh jangan-jangan bunda lagi belajar ngeramal" diberondong pertanyaan random anak bungsunya membuat Anita tergelak.

"kamu ini, bunda ini dokter. Setidaknya bunda udah baca ratusan jurnal kesehatan, meskipun nggak berkaitan dengan bidang yang biasa bunda tangani.

kamu lihat reaksi Kayla waktu Bunda mau elus kepalanya tadi? itu bisa dibilang gejala Haphepobia atau trauma terhadap sentuhan, belum terlalu parah, karena waktu bunda pindahin tangan ke bahu, Kayla nggak ada reaksi serupa.

Tapi bunda nggak boleh asal menyimpulkan juga sih, bunda cuma menebak aja"  terang Anita.

"Hahh,,trauma sentuhan bun? itu karena apa bun?" tanya Gatra dengan ekspresi terkejut.

"eumm,, " Anita tampak berfikir sambil melirik ke arah Gatra, wanita itu sedikit ragu untuk memberikan penjelasan, karena beberapa kejadian di masa lalu sempat membuat anak bungsunya itu mengalami hal yang hampir sama, meski dengan pemicu yang berbeda. Dan dengan segala upaya Anita dan Yossi berusaha menyembuhkan dan membuat Gatra lupa akan kondisi mental yang sempat dia alami di masa lalu.

ELUSIFTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang