quiet corner

104 16 20
                                    


 part duanya nih.. 

Happy reading. 

***

Gatra keluar dari minimarket dengan beberapa makanan dan minuman yang sempat dia janjikan kepada Kayla sebelumnya, pemuda itu tampak celingukan mencari-cari keberadaan Kayla yang ternyata memilih untuk duduk pada bangku di bagian samping minimarke...

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Gatra keluar dari minimarket dengan beberapa makanan dan minuman yang sempat dia janjikan kepada Kayla sebelumnya, pemuda itu tampak celingukan mencari-cari keberadaan Kayla yang ternyata memilih untuk duduk pada bangku di bagian samping minimarket yang sedikit sepi. Tanpa ragu Gatra berjalan mendekat, dan mendapati Kayla tengah bersandar pada bahu kursi dengan mata terpejam dan kepala yang sesekali hampir terjatuh karena mengantuk.

Tersenyum lembut sembari meletakan belanjaannya di atas meja dengan hati-hati, pemuda itu melepas jaket yang dia kenakan dan menyampirkannya diatas kedua bahu Kayla, duduk disisi gadis itu, lalu dengan lembut menarik kepala Kayla agar bersandar pada bahunya.

"kenapa gue jadi peduli gini ya sama orang? aneh banget?" batin Gatra, sambil merendahkan wajahnya untuk melihat wajah terlelap Kayla dari dekat.

"emang cantik sih? 

Tapi kan beberapa cewek yang deketin gue selama ini juga cantik semua, apa yang spesial darinya sampai gue segitu pedulinya sama ni anak ya? bahkan berinisiatif ngedeketin dia duluan terus? dia bahkan kelihatannya nggak begitu peduli sama gue.

aaarggghhh,,,lo kenapa sih tra?? sial.." celotehnya dalam hati, semakin bingung dengan dirinya sendiri.

Untuk sesaat, Gatra membiarkan Kayla tidur bersandar pada bahunya, namun karena es krim yang dia beli untuk Kayla sudah sedikit mencair, mau tidak mau pemuda itu membangunkan gadis itu.

"Key, bangun" menepuk lembut pipi Kayla, sambil menyingkirkan beberapa helai rambut yang menutupi wajah Kayla kebelakang telinga.

Bukannya terbangun, Gatra justru melihat Kayla mengerutkan kening dengan nafas yang sedikit memburu, seperti orang ketakutan.

"Key..?" panggil Gatra sekali lagi, dan kali ini Kayla membuka matanya dengan nafas tercekat dan tubuh yang secara reflek menjauh dari gatra.

"lo mimpi serem ya?" tanya gatra, dengan tangan terulur hendak mengusap kening Kayla yang berkeringat,  Namun Kayla justru memudurkan wajahnya.

"Gg-ggue nggak apa-apa kok" jawab Kayla, lalu menyambar minuman kemasan yang Gatra beli untuknya.

Sesaat Gatra terdiam dan hanya memperhatikan wajah Kayla yang sepertinya menyembunyikan sesuatu, namun enggan bertanya terlalu banyak karena takut menyinggung.

"Oh iya, jadi gimana? gue harus nemenin lo bengong di jembatan atau gue nunggin elo dari jauh?" tanya Gatra tiba-tiba.

"hahh..? maksudnya?"

"kan tadi siang begitu perjanjiannya, lo nemenin gue makan siang di kampus dan gue jagain elo dari orang iseng kalau lagi bengong di jembatan" jawab gatra, kemudian menyuap mie instan kedalam mulutnya.

ELUSIFTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang