Choatic duo

161 27 14
                                    


Selamat malam minggu semuanya..

Sesuai janji aku buat tetep kasih kalian bacaan satu chapter tiap minggunya, meski author masih sibuk in real life. 

Ini buat kalian semua yang masih setia nemenin authior berkarya, selamat membaca..

***

Jangan lupa vote dan komennya ya..!

Follow juga bagi yang belum follow.

****


Setelah berpisah di persimpangan jalan menuju komplek perumahan masing-masing, Gatra yang baru tiba dirumahnya langsung masuk kedalam sebuah kamar

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Setelah berpisah di persimpangan jalan menuju komplek perumahan masing-masing, Gatra yang baru tiba dirumahnya langsung masuk kedalam sebuah kamar.

Bukan kamarnya, melainkan kamar salah satu penghuni rumahnya yang berstatus sebagai kakak kandung setelah Gatra terlahir kedunia tiga tahun setelah kelahirannya.

Pemuda itu serta merta masuk kedalam kamar tanpa mengetuk pintu dan langsung merebahkan diri dilantai, seolah kedua kakinya melunak menjadi jelly.

"Ngapa lo? " Tanya pemuda pemilik kamar itu.

"Bang, lemes gue bang lemes.

Astaga dari deket cantik banget bang, sumpah.

mleyot gue bang, hiing..!!!" Jawab Gatra, dengan nada clingy yang menjijikkan di mata sang kakak.

"Najis lo, pulang-pulang langsung letoy gitu.

Siapa? Cewek misterius yang sering lo liat di jembatan deket taman komplek itu? "

Seketika Gatra mengangguk dengan sorot mata seperti anak kucing minta cemilan minimarket, benar-benar sukses membuat sang kakak semakin geli dengan tingkah random adiknya.

"Jadi lo berhasil kenalan sama tu cewek? "

Gatra bangkit dan langsung mendudukkan diri pada ujung ranjang milik kakaknya yang terlihat sibuk menata beberapa barang kedalam ransel.

"Udah donk, meskipun tu cewek jadi lecet gara-gara gue ngikutin saran elo" Jawab Gatra dengan nada jumawa bercampur menyindir.

Sang kakak hanya tergelak sambil tetap sibuk dengan apa yang sedang dia kerjakan.

"Yang penting kan berhasil dulu buat kenalan, lecet dikit nggak apa-apalah.

Lo juga yang kelewat semangat kali sampe tu cewek jatoh, kan gue cuma nyuruh lo pura-pura tabrakan"

Gatra menggaruk tengkuknya sambil tertawa kaku "Gue udah nunggu sejam buat nglakuin saran lo, jadi begitu dia jalan ya gue langsung semangat pura-pura jogging" Sementara sang kakak hanya tertawa sambil geleng-geleng kepala.

"Terus apa rencana lo setelah berhasil kenalan? Gue yakin sejuta persen kalo elo belum berhasil dapetin nomernya kan? " Ucapan sang kakak sontak membuat Gatra bangkit. 

ELUSIFTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang