CHAPTER 56

12.2K 1.1K 36
                                    

Sera tak berhenti tersenyum saat anak-anak yang telah dijual oleh para kelompok Eclipse Syndicate sebelumnya. Kembali ke keluarga mereka masing-masing.

Tangis haru pun seketika pecah begitu anggota keluarga yang dinantikan kembali kepada mereka. Kesedihan yang tercampur dengan kelegaan sangat terlihat jelas di raut wajah mereka. 

Namun, seketika Sera kembali teringat di mana Aria hampir menjadi salah satu korban penculikan oleh kelompok Eclipse Syndicate. Bayangan akan nasib yang hampir menimpa Aria dan berbagai kemungkinan buruk jika saat itu ia telat menolongnya berputar dalam benaknya.

Beruntungnya Kesatria suruhan Lucian memberitahu kejahatan yang dilakukan kelompok tersebut padanya. Sera yang sedang termenung. Seketika mengerjapkan matanya. Saat sesuatu menarik ujung jubahnya dengan gerakan yang pelan.

Sontak Sera mengalihkan pandangannya dengan menundukkan kepalanya. Sera sedikit tersentak saat seorang anak kecil perempuan berdiri di sampingnya. Salah satu tangannya memegang ujung jubahnya.

"Ya-yang Mulia." Panggil gadis tersebut dengan gugup.

"Ya?" Ucap Sera seraya merendahkan tubuhnya agar sejajar dengan tinggi gadis itu.

"Te-terima kasih. Ka-karena telah membawa kami kembali." Ujar gadis tersebut dengan pelan.

Sera mengelengkan kepalanya pelan seraya tersenyum tipis. "Bukan aku yang membawa kalian. Tapi Yang Mulia Putra Mahkota yang membawa kalian kembali ke keluarga kalian." 

Sesaat anak perempuan itu mengerjapkan matanya. Sebelum akhirnya kembali melontarkan sebuah kalimat. "Ta-pi, kami juga ingin mengucapkan terima kasih pada Yang Mulia. Karena saat itu telah menolong kami."

Sera menganggukkan kepalanya pelan. "Maafkan kami. Karena sedikit telat menyelamatkan kalian." Ujar Sera seraya mengusap pelan puncak kepala gadis tersebut.

Seketika gadis itu menggelengkan kepalanya pelan. "Tidak, Yang Mulia. Kami semua selalu percaya. Kalau suatu saat Yang Mulia akan menolong kami."

Sontak Sera sedikit terperangah mendengar perkataan gadis tersebut. Ia tak menyangka jika selama ini. Banyak anak-anak yang mengharapkan pertolongan dari mereka.

Lantas Sera kembali tersenyum. Lalu kembali mengusap pelan puncak kepala gadis itu. "Terima kasih. Karena masih mempercayai kami."

Seketika gadis itu menampilkan senyumnya. Lalu menundukkan kepalanya. Seraya sedikit memainkan kukunya. Sesekali matanya melirik Sera dengan malu-malu. "A-apa boleh saya memeluk, Yang Mulia?"

Sesaat Sera mengerjapkan matanya. Lantas merentangkan sedikit kedua tangannya. "Tentu."

Lantas anak kecil tersebut semakin mengembangkan senyumnya. Lalu menghamburkan dirinya ke dalam pelukan Sera. Sontak Sera mengusap pelan punggung gadis tersebut.

Tak lama para anak-anak lain yang melihat itu pun mulai mendekat ke arah Sera. Mengucapkan rasa terima kasih mereka secara bergantian pada Sera. Membuat Sera semakin tersenyum melihat mereka.

Lucian yang berdiri tak jauh dari sana. Seketika tersenyum tipis saat melihat Sera dikelilingi oleh anak-anak kecil. Dengan kedua tangan yang dimasukkan ke dalam masing-masing saku jubahnya.

"Yang Mulia." Panggil pria paruh baya tersebut. Refleks Lucian menolehkan kepalanya.

"Mohon maaf jika saya lancang menanyakan hal ini. Apa beliau Yang Mulia Putri Mahkota?" Lanjut pria tersebut.

Seketika Lucian kembali mengalihkan pandangannya pada Sera yang tengah tertawa dengan para anak kecil tersebut.

"Dia baru dimasukkan sebagai calon kandidat." Jawab Lucian dengan kedua mata yang tak lepas dari Sera.

The Conqueror of Blades and HeartsTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang