CHAPTER 86

5.3K 531 14
                                    

Hari itu suasana di kuil Sacra Arcanum terlihat berbeda dari biasanya. Kuil yang biasanya tenang dan damai kini dipenuhi dengan kesibukan yang tak tertahankan. Para pendeta dan biarawati yang biasanya terlihat mengabdi dengan tenang. Justru kini terlihat sibuk bergerak kesana-kemari, menyiapkan segala yang diperlukan untuk upacara Resonansi Sacrosanct diadakan sebentar lagi.

Mereka saling berkoordinasi dengan penuh antusiasme, mengatur segala sesuatunya dengan teliti dan penuh kehati-hatian. Bendera-bendera suci yang terpasang di setiap sudut kuil tersebut pun berkibar dengan anggun. Patung-patung kuno yang melambangkan para dewa, yang biasanya tersembunyi di ruang-ruang khusus.

Kini dipindahkan ke lokasi yang lebih terlihat di sekitar kuil sebagai tanda penghormatan. Dengan langkah tenang Sera melangkahkan kakinya di lorong-lorong kuil. Matanya tak lepas dari setiap detil yang dipamerkan di dalam kuil. Namun, ketika ia kembali meluruskan pandangannya. Seketika langkahnya terhenti saat dirinya tak sengaja berpapasan dengan dua orang wanita.

"Oh, Lady Ravenscorft. Senang bisa kembali bertemu dengan anda." Ujar Vyora dengan senyum yang menghiasi wajahnya.

Seketika Sera menundukkan badannya dengan rendah. "Suatu kehormatan bagi saya bisa bertemu dengan anda, Baginda." Ujar Sera sebelum kembali menegakkan tubuhnya.

Namun, seketika Sera melirikkan matanya saat melihat Eva sedikit membungkukkan badan di hadapannya. "Senang bisa bertemu dengan anda, Lady Ravenscorft."

Lantas Sera pun kembali membungkukkan badannya sebagai balasan atas salam tersebut. Vyora yang melihat itu lantas kembali menarik kedua sudut bibirnya ke atas.

"Bagaimana kabar anda, Lady? Saya dengar Tuan Archiepiscoups mengikutsertakan anda dalam upacara kali ini. Pasti anda sedikit mengalami kesulitan karena ini pertama kalinya untuk anda." Ucap Vyora dengan lembut.

Sera yang mendengar itu menampilkan senyum tipis. "Terima kasih atas perhatian anda sebelumnya, Baginda. Memang benar ini pengalaman pertama saya dalam mengikuti upacara ini. Tapi meski begitu saya akan berusaha untuk belajar dan beradaptasi sebaik mungkin."

Vyora yang mendengar itu kemudian menganggukkan kepalanya. "Syukurlah, saya harap anda bisa banyak belajar selama berada disini."

Sera hanya tersenyum sebagai tanggapan atas pernyataan tersebut. Namun, seketika Sera mengalihkan pandangannya saat telinganya tak sengaja mendengar sebuah perkataan yang dilontarkan oleh Eva.

"Saya tidak menyangka akan bertemu Lady disini. Saya pikir anda sedang sibuk mempersiapkan upacara. Tapi sepertinya anda memiliki banyak waktu luang. Padahal Yang Mulia Putra Mahkota tidak terlihat memili banyak waktu luang seperti Lady." Ucap Eva dengan ramah namun terselip nada cemooh.

Sera yang menyadari itu sontak sedikit menarik salah satu sudut bibir ke atas. "Saya memang sedang sibuk mempersiapkan beberapa aspek untuk upacara ini, Lady. Maka dari itu kali ini saya berniat untuk pergi ke bagian kuil lain untuk mempersiapkannya." Sahut Sera dengan ramah namun terkesan sedikit menohok.

"Lalu anda satu hal yang perlu anda ketahui, Lady. Bahwa setiap orang memiliki cara yang berbeda dalam mengatur waktu mereka. Yang Mulia Putra Mahkota mungkin memiliki keterbatasan waktu yang berbeda dengan saya. Namun hal itu tidak mengurangi nilai waktu yang kami habiskan untuk menyiapkan persiapan upacara ini." Imbuh Sera.

Eva yang mendengar itu seketika terdiam dengan raut wajah yang perlahan mulai mendatar. Matanya menatap dalam pada mata Sera. Siapa sangka jika dia diam-diam mengepalkan salah satu tangannya untuk menyalurkan rasa kesalnya.

Sedangkan Sera yang melihat perubahan raut wajah Eva yang berubah drastis hanya menyunggingkan senyum sinis. Namun, seketika Sera mengeserkan pandangannya saat mendengar perkataan Vyora.

The Conqueror of Blades and HeartsTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang