CHAPTER 81

5.4K 571 4
                                    

Suara langkah kaki kuda yang berirama dengan gemuruh roda-roda kereta menyatu dalam dentingan ringan seiring dengan sinar matahari pagi yang hangat yang menerangi jalan bebatuan yang dilalui.

Di dalam kereta kuda, Ardan duduk dengan tenang di satu sudut kereta kuda. Dengan raut wajah yang terlihat datar. "Sebenarnya kita akan kemana pagi-pagi seperti ini?"

"Calestarya. Kita akan mengunjungi kuil Sacra Arcanum. Karena beberapa hari lagi Upacara Resonansi Sacrosanct akan diadakan." Jawab Sera dengan tatapan mata yang terfokus keluar jendela.

"Kau yang diikutsertakan, kenapa aku harus ikut." Balas Ardan dengan datar. Sebenarnya dia ingin pergi ke suatu tempat. Tapi tiba-tiba gadis di depannya ini menariknya untuk ikut gadis itu.

"Apa salahnya kau ikut. Lagi pula siapa tahu kau ingin berdoa juga disana." Sahut Sera dengan nada ringan.

"Aku tidak akan pernah menyembah Dewa Caelithar." Ujar Ardan dengn datar seraya melipat kedua tangannya di depan dada.

Sera yang mendengar itu sekilas melirikkan matanya pada Ardan. "Aku tak mengerti mengapa kau terlihat tak begitu menyukai dengan Dewa Caelithar."

"Karena kau tidak tahu bagaimana sifat asli dewa itu." Sahut Ardan dengan datar.

Sera tak menjawab, ia lebih memilih kembali mengalihkan pandangannya keluar jendela. Memandang gedung-gedung tinggi yang menjulang megah di sekitar wilayah tersebut.

Saat kereta kuda yang mereka tumpangi tiba di sebuah kuil. Mata Sera langsung tertuju pada struktur yang menakjubkan itu. Kuil itu berdiri dengan kokoh yang penuh dengan pilar-pilar yang kokoh dan elegan yang memayungi pintu masuknya, serta ornamen-ornamen yang rumit dan halus di setiap sudutnya.

 Kuil itu berdiri dengan kokoh yang penuh dengan pilar-pilar yang kokoh dan elegan yang memayungi pintu masuknya, serta ornamen-ornamen yang rumit dan halus di setiap sudutnya

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Sementara Ardan memandang kuil tersebut dengan datar. Lantas Ardan melangkah keluar terlebih dahulu begitu kereta kuda tersebut terhenti di depan kuil tersebut. Namun, saat Sera hendak menyusul turun dari kereta kuda tersebut. Tiba-tiba sebuah tangan terulur dihadapannya.

Sesaat Sera menatap uluran tangan tersebut. Lalu melirikkan matanya sekilas pada Ardan. "Keretanya cukup tinggi." Ujar Ardan dengan datar.

Sera yang mendengar itu lantas menyambut uluran tangan tersebut dan turun hati-hati dari kereta kuda tersebut. Tak lama mereka langsung disambut oleh sekelompok Pendeta dengan penuh keramahan.

Di antara para Pendeta yang menyambut mereka, Sera bisa melihat kehadiran Pendeta Othello. Namun, seketika perhatian Sera tertuju pada seseorang yang berdiri di samping Pendeta Othello.

"Selama datang Lady Ravenscorft." Sambut para Pendeta tersebut dengan ramah sembari menundukkan kepala mereka.

Sontak Sera langsung menundukkan kepalanya sebagai balasan. "Lady, beliau adalah Tuan Archiepiscoups yang merupakan Uskup Agung di Kuil ini." Ungkap Othello begitu Sera kembali menegakkan tubuhnya.

The Conqueror of Blades and HeartsTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang