Setelah acara mengobrol itu selesai. Sontak Eva, Eluned, dan Sera kemudian bangkit dari tempat duduk mereka masing-masing dengan gerakan yang anggun.
Namun, saat mereka bertiga hendak membungkukkan badan mereka untuk berpamitan. Tiba-tiba Vyora mengatakan sesuatu yang membuat gerakan mereka seketika terhenti.
"Apa Anda memiliki waktu luang, Lady Ravenscorft?"
Seketika Sera bergeming. Ia hanya menatapnya dengan ekspresi datar. Meski dalam hati Sera mengumpat. Sebenarnya apa lagi yang diinginkan oleh wanita ini.
Sontak Sera menghela nafasnya dengan pelan. Sebelum akhirnya ia memilih untuk kembali duduk di tempatnya.
"Tentu, Baginda." Ucap Sera dengan sopan.
Ia ingin tahu apa yang diinginkan Ratu ini darinya. Setelah perkataannya yang secara terang-terang. Membawa sosok pria bergelar Putra Mahkota dalam pembicaraan mereka.
Sontak Vyora mengembangkan senyumnya. Matanya kemudian bergerak dari Sera ke arah Eluned dan Eva yang tetap berdiri di tempat mereka dengan pandangan terkejut.
Sontak Eva dan Eluned yang mengerti arti pandangan yang diberikan oleh Vyora. Kemudian membungkukkan tubuh mereka dengan rendah pada Vyora.
Namun, sesaat sebelum pergi. Eluned sempat mendelikkan matanya dengan tajam pada Sera. Yang kemudian dibalas dengan tatapan acuh oleh Sera. Sedangkan Eva sudah berjalan terlebih dahulu menuju pintu keluar.
"Apa ada yang ingin anda katakan pada saya, Baginda?" Ucap Sera begitu pintu ruangan tersebut tertutup rapat dan hanya meninggalkan mereka berdua.
Sontak Vyora terkekeh kecil. Lalu merilekskan tubuhnya.
"Anda terlalu terburu-buru, Lady. Bagaimana saya menunjukkan sesuatu terlebih dahulu pada anda." Ujar Vyora sambil pandangannya teralihkan pada luar jendela.
"Baiklah, saya akan ikut dengan senang hati."
*****
Sontak Eluned melangkahkan kakinya ke halaman depan istana dengan penuh kegelisahan. Wajahnya menunjukkan ekspresi kesal yang sulit dia sembunyikan. Dalam benaknya Eluned terus memikirkan Ratu dan Lady Ravenscorft.
Sebenarnya apa yang ingin Ratu bicarakan pada perempuan itu. Namun, seketika matanya tak sengaja melirik seorang perempuan yang berjalan melewatinya. Perempuan itulah yang pertama kalinya dia temu dalam ruangan tadi.
"Hei, kau!" Seru Eluned.
Sontak Eva yang merasa dipanggil pun menghentikan langkahnya. Lalu menolehkan kepalanya pada Eluned.
"Kau putri dari Duke Quickbeam?" ucap Eluned dengan sedikit memiringkan kepalanya.
"Iya, apa ada sesuatu yang bisa saya bantu, Lady?"
"Aku baru mendengar nama marga Quickbeam. Bagaimana kau bisa dekat dengan Baginda Ratu? Setahuku Baginda tak mudah dekat dengan orang baru." Ucap Eluned dengan sinis.
Tanpa sadar Eva menarik sedikit salah satu sudut bibirnya ke atas. "Apa maksud anda. Saya tidak pantas dekat dengan Baginda Ratu, Lady Eluned?"
"Sepertinya kau mengerti ucapanku. Setelah Lady Ravenscorft kini kau putri bangsawan rendahan pun menjadi sainganku." Geram Eluned.
"Apa kau mendekati Baginda untuk mengincar posisi tersebut?" Tuding Eluned.
Lantas Eva yang mendengar itu tersenyum tipis. "Lady, saya memang bangsawan rendahan. Tapi saya tidak tahu kalau anda sangat ketakutan posisi tersebut bukan menjadi milik anda. Hanya karena kedekatan saya dengan Baginda ratu."
KAMU SEDANG MEMBACA
The Conqueror of Blades and Hearts
FantasíaSatu-satunya harapan Sera adalah diakui dan dicintai oleh putra mahkota. Demi pengakuan dan cinta dari sang Putra Mahkota membuat Sera melakukan segalanya termasuk merencanakan pembunuhan terhadap Eva. Ketidaksukaan Sera terhadap Eva yang membuat at...